8🙆🏻‍♀️

3K 290 32
                                    

Zaki dan Bagas duduk berdua disalah satu Kafe dalam acara perbincangan bisnis mereka berdua.Diego yang baru tiba dan melihat keduanya tersenyum dan berjalan menghampiri Zaki dan Bagas.

"Gas,Zak,boleh gabung?"tanya Diego saat berada disamping Zaki dan Bagas.

Zaki dan Bagas yang tengah berbincang tadi lantas menoleh pada sumber suara yang ada didekat meja keduanya.Keduanya saling menatap satu sama lain saat mengetahui jika itu adalah Diego.

"Duduk aja,"ucap Zaki singkat.

Diego yang merasakan setelah bertahun-tahun tidak bertemu sahabat nya dengan senyum yang terpatri ia duduk di tengah tengah.

"Gue ganggu kalian kagak sih,kayaknya sibuk bener,"ucap Diego saat melihat ada dua laptop milik Zaki dan Bagas tentunya.

"Lagi meeting,lo sendiri nggak kerja?"tanya Bagas pada Diego.

"Gue ambil cutu tiga hari,baru juga sampe gue mah bosen ngurusin lembar kertas mulu,"ucap Diego dengan terkekeh.

Zaki dan Bagas yang mendengar ucapan Diego hanya menjawab dengan oh saja.

"Gas,Bantuin gue cari perusahaan yang bisa jadi patner pemasok bahan baku gue dong,"ucap Zaki sambil memijat pelipisnya.

"Yang lama kemana mulan??"tanya Bagas mengerenyitkan dahinya.

"Harganya naik bangke,mendadak naik 15 persen kalau gue ambil di perusahaan itu terus yang ada bangkrut gue,"jawab Zaki.

"Perusahaan gue bisa jadi pemasok bahan baku buat lo Ki kalau lo mau, berhubung lo sahabat gue jadi harganya bisa lebih murah,"ucap Diego tiba-tiba yang menyimak perbincangan keduanya sedari tadi.

"Ohh nggak usah Go,thanks ya temennya Bagas ada kok yang juga bisa jadi pemasok bahan baku di perusahaan gue kebetulan juga gue kenal,"ucap Zaki menolak tawaran Diego.

Diego tersenyum kecut mendengar jawaban Zaki. "Oh,kalau lo butuh bantuan kabarin aja gue Ki,"ucap Diego yang masih baik menawarkan pada Zaki.

"Oh iya Go,"

"Lo kok balik ke Jakarta Go?maksud gue kok lo balik setelah bertahun-tahun lo nggak ada kabar?"tanya Bagas pada Diego.

"Emangnya kenapa kalau gue balik ke Jakarta?kayak ada yang aneh aja sih lo pada,udah lah gue tau lo berdua kangen kan sama gue,"ucap Diego garing pada Zaki dan Bagas.

Zaki dan Bagas hanya membalas dengan senyuman dan cengiran saja. "Oh iya go,kita berdua pergi duluan ya masih ada pertemuan sama klien,"ucap Bagas pada Diego.

"Ohh silahkan,sukses ya,"ucap Diego.

"Yoi,thanks."

Zaki dan Bagas pergi dari kafe yang mereka tempati bertiga tadi,padahal nyatanya mereka baru saja berbincang dengan Diego.

*****

Farah dan Wahyu sudah tiba di mall untuk mempersiapkan barang apa saja yang akan dibawa Wahyu nantinya.

"Kita tuh mau beli apa sih sayang? perasaan semuanya udah ada dirumah?"tanya Wahyu pada Farah.

"Ya kan kali aja nanti ada yang kurang,makanya aku ajak kamu kesini supaya kamu bisa liat liat apa aja yang dibutuhin,"ucap Farah pada Wahyu.

"Sayang,dengerin aku ya nanti aku disana tuh kalau ada yang kurang pasti aku beli,aku mau ke Amrik sayang negara besar bukan mau dinas di pelosok yang nggak ada kehidupan nya,"ucap Wahyu pada Farah.

"Oohhh jadi kamu,nggak suka ya aku ajak kesini yaudah kita pulang aja udah,"ucap tiba-tiba setelah mendengar penuturan Wahyu.

Wahyu yang mendengar ucapan Farah itu lantas membulatkan matanya. "Ya ampun sayang bukan gitu maksud aku.Yaudah yaudah kita belanja sekarang, apapun yang kamu mau kita beli bahkan mall nya sekalipun kita beli kalau kamu mau,"ucap Wahyu mencoba membujuk Farah.

"Udahlah kata kamu tadi kita udah punya semuanya buat apa beli lagi,kamu takut uang kamu abis kan makanya kamu mau pulang,"ucap Farah yang nampaknya masih saja marah pada Wahyu.

Wahyu yang mendengar ucapan Farah lantas menggaruk kepalanya yang tak gatal,ia menyisir rambutnya dengan jari mencoba menetralisir rasa pasrahnya pada sang istri.

"Bentar sayang,"ucap Wahyu pada Farah lalu ia mengeluarkan hp nya dari dalam saku nya.

"Haloo."

"......."

"Langimall."

"......."

"Ya,kamu beli mall nya dan kirim bukti pembayaran nya pada saya,"ucap Wahyu.

Farah yang awalnya menunduk menatap sepatunya lantas mendongak menatap Wahyu terkejut dengan mulut terbuka

"......."

"Ya,dalam 5 menit,"

Tut...tutt.

"Mas-

Tak berselang lama baru saja Farah ingin bicara Wahyu sudah menunjukkan bukti pembelian gedung mall,beserta tokoh dan isinya yang sedang mereka pijak sekarang.

"Kamu seneng?sekarang kamu bebas ambil apa aja yang kamu mau,karna ini milik kamu,"ucap Wahyu pada Farah.

Farah yang masih melongo tak percaya tiba-tiba menangis menatap Wahyu.Wahyu yang melihat air mata Farah lantas panik dan memeluk istrinya. "Sayang kenapa?kamu kenapa nangis??kurang ya?kamu mau apa lagi?hotel??lahan perusahaan? pesawat? kereta?kapal pesiar?atau apa? bilang sama aku pasti aku kabulin,"ucap Wahyu pada Farah.

"Mas......hiks.....kamu....hiks....emang suami terbaik aku...huaaaaaaaa.....hiks...,makasih banyak mas...... Im so happy,"ucap Farah menatap Wahyu.

"Sayang apapun buat kamu,asal itu bisa buat kamu bahagia,"ucap Wahyu tersenyum mengusap kepala istrinya.

"Oh iya sayang,karena aku panik pas kamu nangis tadi aku udah pesenin jet pribadi buat kamu,biar nanti kalau kamu mau keluar negeri nggak perlu nunggu ada jadwal karena aku juga udah pekerjain pilot khusus buat kamu,"ucap Wahyu lagi pada Farah.

Farah lantas menganga tak percaya dengan ucapan suaminya,seolah membuany uang dengan mudahnya Wahyu membeli mall dan jet untuknya.

"Makasih banyak sayangkuuuuu.....aaaaaaa,"ucap Farah lagi dipelukan Wahyu


Tbc
.
.
.
.
Wahhh,mu nggak sih punya suami yang kaya melintir kayak Wahyu 🥺
.
.
.
.
Vote and comen!!🥲

LikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang