tigapuluhdua...

737 90 4
                                    

Farah membuka pintu depan dan tiba-tiba dirinya mengerenyitkan dahinya lantasan yanh datang adalah anak kecil dan laki-laki remaja yang sama sekali tidak Farah kenal.

"Kalian siapa ya?cari siapa disini?"tanya Farah lembut.

Kris menarik tangan Farah dan berlutut dihadapan Farah seraya mendongak menatap Farah.

"Ehh kamu ngapain nak, berdiri jangan kayak gitu."Farah mencoba membantu Kris untuk berdiri namun Kris malah menangis di posisi nya.

"Tante...Kris mohon,Om Wahyu ketemu sama Iam, Iam lagi demam tante...Iam hiks....mau..ketemu om hiks.....Wahyu,"tangis Kris pada Farah.

Farah yang ikut mensejajarkan tinggi badannya dengan Kris lantas menatap bingung pada Kris.

"Iam siapa nak?dan kamu anak siapa?"tanya Farah lembut pada Kris.

"Udah udah,mending kalian berdua ikut sarapan dulu nanti baru kasih tau kalian siapa, Iam itu siapa,"ucap Farah.

Kris dan Igar masuk kedalam mansion milik Farah,keduanya mengikuti langkah Farah yang ada didepan mereka.

"Mas..."panggil Farah ketika tiba dimeja makan.

"Kalian berdua duduk ya,tante siapin makan buat kalian,"ucap Farah pada Kris dan Igar.

Farah menatap Wahyu seolah bertanya,dan Wahyu lantas ikut bingung juga menaikkan alisnya.

"Sekarang kita makan dulu baru kita lanjutin,"ucap Farah setelah menyiapkan makan untuk Kris dan Igar.

Ditengah makannya Kris terdiam lantas meletakkan sendoknya diatas piring hal itu membuat Farah menoleh.

"Kris ada apa?kamu nggak suka makanannya?"tanya Farah pada Kris.

"Tante Kris nggak mau makan lagi,"ucap Kris pada Farah dengan yakin.

"Ya tapi kenapa nak?"tanya Farah lembut.

"Disaat Mama sama iam lagi berjuang dirumah sedangkan Kris makan enak kayak gini itu nggak adil buat Iam sama Mama,tante...,"ucap Kris pada Farah.Hati Farah dan Wahyu terenyuh mendengar penuturan anak yang masih bocah itu namun sudah berpikir sangat dewasa.

Farah dan yang lainnya lantas ikut meletakkan makanan mereka.Farah menatap Wahyu dan mengangguk. "Kris kedatangan kamu kesini adalah mau minta tolong biar Om Wahyu ini ketemu sama adik kamu yang lagi sakit dirumah, bener??"tanya Farah sambil menunjuk Wahyu dan mensejajarkan tinggi tubuhnya pada Kris.

Kris menatap lekat mata Farah dan tak lama dirinya mengangguk, mengiyakan ucapan Farah.

Farah tersenyum dan mengusap kepala Kris.
"Na-

"Udah lah Rah, mungkin itu cuma akal akalan dia aja mana mungkin anak sekecil dia bisa dateng jauh-jauh kesini tanpa pengawasan,Ehh dek kamu disuruh siapa ha buat dateng kesini?"ucap Tarisa memotong pembicaraan Farah.

"Tar jangan kayak gitu,kalau emang dia bohong nggak mungkin dia rela nggak makan karena kepikiran adiknya,"ucap Farah pada Tarisa.

"Hmm.."Tarisa merespon dengan mengedikan bahunya.

"Heii, kamu jauh-jauh kesini mau ketemu sama om kan?"tanya Wahyu yang mensejajarkan dirinya pada Kris.

"Iya om,adik aku selalu gumamin om,"ucap Kris mengangguk.

"Nama adik kamu siapa?"tanya Wahyu.

"Ilham,"jawab Kris.

Wahyu terpaku ditempat dirinya diam sesaat,sudah lama ia tidak mendapati kabar bocah kecil nan lucu itu,tapi apakah Ilham yang dimaksud itu ilham yang sama Wahyu ketahui??

"Ilham siapa?"tanya Farah pada Wahyu.

"Dia anak Rianti,"ucap Wahyu melirih pada Farah.

"Aku mohon om,om tolong temuin adik aku."mohon Kris pada Wahyu.

"Rianti sekretaris kamu?"tanya Farah lagi pada Wahyu.

"Iya, izinin aku kesana kasihan iam,Rah."Wahyu mengambil tangan Farah seraya meminta izin untuk pergi pada Farah.

"Aku ikut,"ucap Farah pada Wahyu.Wahyu tersenyum dan mengangguk.

"Tar,kamu jaga Rumah dulu ya.Aku sama mas Wahyu mau pergi kerumah Kris,"ucap Farah yang diangguki Tarisa.

Semuanya keluar dari rumah kediaman Farah dan Wahyu kecuali Tarisa sendiri,Saat berada di teras Farah berbalik menghadap Igar.

"Kamu bawa motor?"tanya Farah.

"Iya kak,aku bawa motor,"ucap Igar pada Farah dengan tersenyum.

"Aku juga mau pulang langsung kak,karena tadi aku ketemu Kris di pinggir jalan dia minta anterin kesini.Aku izin pulang ya kak,aku kan udah nggak dibutuhin disini,"ucap Igar sopan pada Farah.

"Loh kamu nggak ikut?"tanya Farah.

"Nggak kak,"balas gelengan oleh Igar.

Farah mengeluarkan berapa lembar uang kertas dari dalam tasnya dan memberikan nya pada Igar.

"Ini buat kamu beli bensin,"ucap Farah pada Igar.

"Astaghfirullah kak,aku nggak minta imbalan aku ikhlas,"ucap Igar.

"Udahlah nggak papa itung-itung sebagai tanda terima kasih kakak karena kamu udah bawa Kris kesini,"ucap Farah menepuk pundak Igar,Igar yang merasa tidak enak hati menolak Farah menerima uang yang diberikan oleh Farah dan membuat Farah tersenyum.

Keduanya menyusul Wahyu dan Kris yang tengah membuka pintu mobil untuk pergi.

"Kris."Igar memanggil Kris dan berjalan mendekat pada bocah kecil yang sangat tampan itu.

"Iya om kenapa?"tanya Kris.

"Ini uang buat kamu ya,gunain buat kamu beli kepentingan sekolah jangan di jajani sembarangan,"ucap Igar pada Kris.

"Tapi om ini uang nya banyak banget,"ucap Kris pada Igar.

"Nggak papa,kamu terima ya,"ucap Igar.

Farah termangu di tempat nya melihat Igar yang bersikap Dewasa,padahal jelas Igar telah menerima uang itu lantas ia kembali memberikan nya pada Kris.

"Kak,saya permisi pulang ya."pamit Igar sambil menundukkan tubuhnya pada Wahyu.

"Kamu hati-hati ya,nggak perlu ngebut-ngebut,"ucap Wahyu pada Igar.

"Iya kak,"balas Igar.

Setelah kepergian Igar dengan motornya,Wahyu,Farah dan Kris pergi menuju rumah Kris.

"Makasih banyak ya om,om udah mau kerumah Kris,"ucap Kris sopan.

"Sama-sama,"balas Wahyu tersenyum.

Farah memperhatikan Wahyu dirinya tersenyum,Wahyu sangat mudah dekat dengan anak kecil dan semua anak juga terasa nyaman didekat Wahyu.

.
.
.
.
Tbc!!
Vote and comen🙃

LikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang