Let her go.

977 129 48
                                    

Yerin melangkahkan kakinya pada gedung pencakar langit yang sudah sering ia lalu lalangi. Kakinya jatuh pada ruangan nuansa serba hitam bercampur putih yakni ruang kerja sang kakak, Namjoon.

"Duduk." titah Namjoon, Yerin pun menurut dan langsung duduk di sofa.

"Semalam kau menginap dimana?" tanya sang kakak mengintrogasi.

"Di rumah." Jawab Yerin yang dimaksudnya adalah rumahnya dengan Taehyung.

"Untuk apa kembali kesana?" Namjoon bersedekap, matanya lurus memandang dalam sang adik.

"Aku juga harus mengambil barang barangku." Ucap gadis itu mendengus, respon Namjoon mengangguk mengerti.

"Semuanya sudah ku urus." Yerin mengerti kemana arah sang kakak berbicara.

"Proses sidangnya dimulai minggu depan." Rupanya Namjoon tak main main dengan ucapannya, laki laki itu langsung sigap mengurus segala persoalan adiknya.

Yerin menghela nafasnya dalam, sempat berkutat pada pikirannya sendiri.

"Bagaimana jika aku tidak ingin bercerai?" ucap Yerin menggigit bibir bawahnya takut jika kalau kalau respon sang kakak marah.

Namjoon menghela nafasnya gusar, laki laki itu menatap sebentar ke arah sang adik sebelum akhirnya duduk disamping Yerin.

Namjoon merapihkan anak rambut Yerin yang sedikit berantakan, sudut bibirnya terangkat. Adiknya itu sangat mirip dengan almarhum sang ibu. Mata dan hidungnya. Namjoon membawa Yerin kedalam pelukannya, membelai halus rambut adik semata wayangnya itu.

"Kau berhak bahagia, dan aku rasa dia bukan orang yang tepat untukmu Yeriniee..." ucap Namjoon lembut bahkan memanggil nama adiknya itu dengan panggilan yang sudah jarang digunakannya.

Namjoon adalah tulang punggung keluarga, serta satu satunya keluarga yang Yerin punya. Sebagai kakaknya Namjoon merasa tau apa yang terbaik untuk adiknya itu.

"Cobalah untuk membuka hatimu, lihat oranglain yang jauh menyayangimu." Namjoon melepas pelukannya, tanganya menangkup pipi chubby sang adik sebelum mengecup kening Yerin dan mengacak pucuk kepala gadis itu.

Namjoon sangat menyayangi Yerin begitupun sebaliknya. Namjoon akan merasa sangat bersalah jika adiknya itu tidak hidup dalam kebahagiaan. Sekalipun harus menukarkan nyawanya, asal Yerin bahagia Namjoon rela melakukannya.

Bagaimanapun Namjoon ikut merasakan bersalah karena telah begitu mudahnya mempercayai Taehyung untuk menikahi adiknya. Meskipun Taehyung juga temannya namun siapa mengira jika laki laki itu bisa brengsek juga.


***


Pertemuannya dengan Mino barusan membuat amarah Taehyung meluap begitu saja. Laki laki itu tidak terima dengan fakta bahwa ada laki laki selain dirinya yang menikmati lekuk indah sang istri.

Meskipun Mino mengatakan dengan samar jika laki laki itu tak sempat menikmatinya tetap saja hal itu terus menganggu pikiran Taehyung. Sejauh mana laki laki itu dengan sang istri.

"Sial, hal itu terus menganggu pikiranku." Gumam Taehyung.

"Apa yang menganggu pikiranmu?"

Taehyung melirik ke sumber suara menatap dalam sang pemilik marga Park. Apakah laki laki itu tau tentang ini?

"Tidak perlu ikut campur urusanku..." katanya angkuh.

Jimin berdecak menyimpulkan tawa sekilas, Taehyung yang ia kenal belasan tahun ternyata masih dengan sempurna menyimpan dendam.

unPERFECT Wedding [MAU DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang