The Lies Within

646 82 8
                                    

Kebahagiaan; Semua hal yang di dasari dengan kebohongan tidak akan berjalan dengan sempurna dan bertahan lama, tapi semua hal yang di dasari dengan kejujuran dan ketulusan tidak akan pernah mengkhianati kebahagiaan.


"Jeon jungkook, jadi dia kaki tangan taehyung?" Jimin memeriksa lembar berisikan data diri yang di bawakan oleh sekertaris pribadinya yakni Eunha.

"di sana juga tertera bahwa jeon jungkook memiliki jabatan sebagai direktur keuangan sajang-nim." Jimin mengangguk paham lalu kembali menyerahkan berkas itu pada sekertaris pribadinya. Tidak masalah jika taehyung mau bermain api padanya, toh dia sendiri yang akan terjebak dalam permainannya sendiri, pikir jimin.


drrtt...drrttt

ponsel jimin berdering menandakan panggilan masuk.

"Halo rin, sepuluh menit lagi aku akan kesana.."

"ah begitu, aku pikir kau melupakannya, maaf merepotkanmu..." senyum gadis itu meski tak terlihat langsung oleh orang yang kini tengah ia hubungi.

"Itu tidak mungkin, jangan bicara seperti itu aku tidak pernah merasa di repotkan mengerti?kalau begitu sampai bertemu nanti..." ujar jimin memutuskan sambungan telepon nya dan bergegas ke tempat tujuannya.

***

Taehyung beserta anak buahnya kini tengah berada di kawasan SMC tepatnya di Irwon-dong, Seoul dengan tujuan kerja sama nya dengan SMC atau panjangnya Samsung Medical Center yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di korea selatan. Dirinya membangun kerja sama merger vertical yakni di mana penggabungan antar satu atau beberapa perusahaan yang tidak memiliki keterikatan satu sama lain dalam kegiatan bisnis yang di jalankan.

Saat taehyung hendak menuju parkiran mobil, mata monolid nya menangkap sosok yang sudah ia kenal belasan tahun lamanya. Dalam pandangannya ia di kejutkan dengan sosok perempuan yang tengah berjalan beriringan dengan laki laki berperawakan sedang itu.

"Tidak mungkin...ini tidak mungkin" Taehyung mencoba kembali memastikan penglihatan yang ia pikir salah namun kali ini ia berani bertaruh jika yang ia lihat sekarang ini adalah nyata.

Jimin berjalan dengan santai memasuki rumah sakit swasta terbesar di kota seoul ini, meskipun harus merelakan sedikit pekerjaan kantornya yang tertunda tapi jika ini menyangkut soal nyawa dan kesehatan sang sahabat jimin tentu akan dengan senang hati menjaga serta ikut bertanggung jawab.

Jimin tersenyum, tangannya merangkul lembut pundak gadis yang kini tetap terlihat cantik meski wajahnya pucat walau sudah terpoles make up. Jimin sudah berjanji akan terus menemani gadis di sampingnya ini sampai benar benar sembuh, tanpa ada niat meninggalkan.

"aku akan menunggumu disini, kau baik baik disana ikuti semua kata dokter mengerti?" ujar jimin pada gadis cantik kelahiran daegu itu, yang kini sudah terbaring di ranjang pasien dengan wajah nya yang pucat pasih.

Sebelum irene benar benar memasuki ruang kemoterapi tangannya mengenggam jemari jimin, wajahnya tersenyum namun sorot matanya terlihat sayup. Diri nya menaruh harap lebih agar bisa tetap menjalani hidup.

"hey, percaya padaku kau pasti bisa melewati semuanya" Jimin mencoba tersenyum memberi keyakinan pada gadis bermarga Bae itu. Apapun itu demi kesembuhan irene jimin akan berusaha sekuat dan semampu dirinya agar gadis itu kembali tersenyum dan meraih kembali kebahagiaannya.

Irene mengangguk tersenyum, meskipun di lubuk hati terdalamnnya masih terselimuti oleh rasa ketakutan dan kecemasan namun rasa keinginannya untuk sembuh jauh lebih besar dari itu semua, dan itu semua berkat jimin yang tidak pernah lelah selalu mendampinginya bahkan rela mengorbankan pertemanannya demi dirinya.

unPERFECT Wedding [MAU DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang