"sial, jadi dia dalang dibalik ini semua?" Jimin menyesap rokok ditangan kirinya sedang tangan kanannya memegang botol minuman beralkohol.
"aku tidak tau apa yang terjadi diantara kalian berdua, yang jelas aku hanya bisa membantu sampai sini, aku tidak mau terlalu jauh mencampuri urusan kalian." ucap namjoon setelahnya beranjak dari ruangan yang didominasi dengan dekorasi warna hitam putih itu.
"Baiklah, kau bermain api rupanya Kim Taehyung." batin jimin berbicara.
***
"Yerin bagaimana dengan yang ini?"Irene memegang dua dress cantik di masing masing tangannya mencoba meminta pendapat yerin tentang mana dress yang paling cantik untuk ia beli.
"Hmm, keduanya sama bagus. kenapa harus memilih jika bisa memiliki keduanya? hahahaha"
"Kau benar! aku akan membeli keduanya." detik berikutnya mereka tertawa. Ya, begitulah wanita yang selalu dihadapkan dengan pilihan sulit. Jika keduanya bisa dimiliki mengapa harus memilih?
Selesai memanjakan mata mereka dengan berbelanja banyak barang yang tidak begitu penting, hanya karena khilaf semata yerin dan irene mengakhiri kegiatan mereka dengan makan siang di resto yang menyediakan berbagai macam makanan italia. Keduanya random memilih restoran tersebut.
"Sayang sekali jimin tidak ikut bersama, jika dia disini tentu dia akan membayarkan semuanya haha.." ucap irene yang langsung mendapat anggukan dari yerin.
"Benar, dia seperti mesin atm berjalan, bahkan aku pernah berbelanja ditemaninya dan dia dengan senang hati membayarkan semua belanjaanku meskipun aku tidak memintannya." yerin melahap potongan pizza yang sudah tersisa setengah di tangannya.
Kedua nya tak habis pikir dengan jimin yang super duper royal. Yerin sendiri beruntung bukan main memiliki sahabat seperti jimin. Ponsel yerin berdering menandakan panggilan masuk, yerin menjauh sebentar untuk mengangkat panggilan tersebut yang ternyata berasal dari suaminya Taehyung.
"Ada apa taehyung?"
"kau dimana?" suara bariton itu terdengar mengalun ditelinga yerin melalui smartphone berlogo buah apel itu.
"aku sedang makan siang, di dongdaemun."
"aku kesana.."
tuttt..tuuttt...
sambungan telepon diputuskan secara sepihak oleh Taehyung.
"ya! taehyung..taee.." yerin berdecak sebal kala sambungan terputus begitu saja, meninggalkan banyak pertanyaan di kepala yerin, ada apa sebenarnya?
Disisi lain taehyung sudah dalam perjalanan menuju lokasi yang dibagikan oleh sang istri. Taehyung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tadinya ia berfikir untuk meminta supir menjemput sang istri namun niatnya ia urungkan. Hitung hitung mencari udara segar melepaskan penat di kepalanya yang dipusingkan dengan berbagai pekerjaan di kantor.
Taehyung sudah menunggu yerin tepat di depan, hari yang cukup padat dan ramai banyak pengunjung yang berlalu lalang di kawasan dongdaemun baik itu turis maupun pengunjung lokal. Taehyung sendiri memilih menunggu di dalam mobilnya.
Dari arah yang berlawanan gadis berambut cokelat muda dengan dress di atas lutut motif coral itu keluar dari pusat perbelanjaan dengan teman wanitannya yakni Irene.
"ah sayang sekali aku harus pergi lebih dulu, maaf mendadak. kau tak apa?" ujar yerin menyesali
"hey tak apa, kita bisa habiskan waktu lain kali." Irene mengengam tangan yerin sembari tersenyum..
"omong omong dimana suami mu?"
"entahlah, dia bilang sudah sampai." yerin menelpon taehyung untuk memastikan dimana tempat ia menunggu karena keadaan cukup padat jadi cukup sulit untuk yerin menyapu pandangan di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
unPERFECT Wedding [MAU DI REVISI]
FanfictionJika orang lain menikah karena atas dasar saling mencinta, maka pernikahan Jung yerin adalah sebaliknya. Yerin tak pernah menyangka jika pernikahannya ini terjadi karena berlandaskan balas dendam masa lalu kelam seorang Kim taehyung. "Jung yerin men...