Hari ini hari yang cukup melelahkan bagi yerin gadis bermarga jung itu beberapa kali menghela nafasnya dengan kasar, bagaimana tidak cafe tempatnya berkerja hari ini full table tak henti henti. Tamu terus berdatangan bergantian sampai yerin dan rekan kerja nya yang lain pun cukup kewalahan sehingga harus menyuruh beberapa tamu untuk waiting list jika ingin mencicipi hidangan di cafe nya ini.
"Ah bagaimana ini rin? Sepertinya kita harus menutup cafe lebih awal, kita dan karyawan lainnya bahkan belum beristirahat sejak pagi tadi.." keluh sooyoung yang kerap kali disapa dengan panggilan akrab Joy ini. Yerin mengangguk membenarkan perkataan rekan kerja sekaligus sahabatnya itu.
"Kau benar joy, bahkan rasanya lutut ku sudah hilang entah kemana.." ujar yerin sembari merenggangkan otot otot tubuhnya yang mulai mati rasa akibat bekerja tak kenal waktu.
Tak perlu repot meminta izin atasan karena cafe yang terletak ditengah tengah kepadatan kota seoul ini adalah milik Jung yerin sendiri. Yerin membangung cafe ini dengan hasil jerih payahnya selama ia berkerja paruh waktu semasa sekolah SMA. Meskipun yerin bisa dibilang hidup berkecukupan karena keluarga nya yang bisa dibilang orang terpandang tetapi yerin ingin bisa hidup mandiri dengan jerih payah yang ia hasilkan sendiri.
Suasan cafe saat ini mulai sepi, Yerin memutuskan untuk menutup cafe nya lebih awal dari biasanya.
Ting..
"Ah maaf...tapi kami sudah mau tutup tuan dan yang barusan keluar adalah pelanggan terakhir kami" ujar salah satu karyawan cafe.
"Ah benarkah? Tapi aku ingin makan". Pria itu melepas mantel cokelatnya lalu menarik kursi dan duduk dengan santai sembari mengeluarkan ponselnya dan sibuk membalas beberapa pesan singkat yang masuk.
"Maaf tuan, mungkin kau bisa berkunjung ke restoran atau cafe lain yang tak jauh dari sini.." kali ini Joy yang menanggapi, pasalnya ia dan yang lain sudah sangat lelah dan ingin cepat pulang untuk beristirahat. Namun sepertinya pria dihadapannya ini tak menghiraukan ucapannya.
"Yak tuan! apa kau pura pura tidak mendengar eoh?" Kali ini Joy kehilangan kontrol dirinya, ia sedikit menyesal menaikan nada bicaranya yang terkesan membentak. Biar bagaimanapun pria dihadapannya ini adalah pengunjung yang seharusnya ia layani dengan baik.
"Wah ternyata begini caramu melayani tamu?" Ujar Pria bermata hazel ini tetap tenang namun ucapannya cukup membuat joy merasa terintimidasi.
Yerin mendengar keributan diluar sana hal ini membuat yerin sedikit terganggu dan memutuskan untuk melihat keadaan didepan.
"Ada apa ini? Joy kenapa kau berteriak seperti itu?". Yerin berusaha memahami situasi yang terjadi saat ini dan mencoba untuk menenangkan.
"Yerin-ah aku tidak sengaja, aku kehilangan kontrol mungkin karena aku sudah sangat lelah, aku minta maaf". ujar joy sedikit menyesal karena perbuatannya tadi.
"Tak apa, kau pergilah kebelakang, biar aku yang menghandle nya." Yerin menepuk pundak sahabatnya itu memberi isyarat jika dia tak perlu khawatir.
"Ah tuan sebelumnya aku minta maaf atas sikap staff ku jika kurang berkenan". Ujar Yerin membungkuk meminta permohonan maaf mewakili sikap joy barusan yang mungkin membuat pria dihadapannya ini merasa jadi tidak nyaman.
"Tak apa, hanya saja seharusnya kau mentreat mereka lebih baik lagi bagaimana cara handling customer yang baik. dan tidak seharusnya karyawan-mu membentak tamu sepertiku." Ujar pria tersebut
"Sekali lagi aku mewakili staff ku minta maaf atas kejadian ini, aku pastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi". yerin membungkuk untuk kesekian kalinya berharap masalah ini cepat selesai, karena ia sendiri pun sudah sangat lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
unPERFECT Wedding [MAU DI REVISI]
FanfictionJika orang lain menikah karena atas dasar saling mencinta, maka pernikahan Jung yerin adalah sebaliknya. Yerin tak pernah menyangka jika pernikahannya ini terjadi karena berlandaskan balas dendam masa lalu kelam seorang Kim taehyung. "Jung yerin men...