Acara pesta pernikahan keduanya telah usai, kini yerin dan taehyung sudah berada dikamar hotel dengan jenis Presidential suite yang mereka sewa untuk menginap malam ini. Bukan tanpa alasan keduanya terpaksa harus menginap disini dikarenakan keinginan sang ibu mertua yakni ibu taehyung. Akhirnya taehyung membooking seluruh kamar berjenis presidential suite untuk beberapa keluarganya yang memang tidak tinggal di seoul melainkan busan untuk sekedar bermalam beberapa hari.
Sedangkan dari keluarga yerin tidak ada yang bermalam dikarenakan jarak rumah yang tidak terlalu jauh dan juga beberapa dari keluarganya masih punya kesibukan yang harus mereka urus.
Yerin menapakan tubuhnya di kursi rias yang terdapat di dalam kamar mewah tersebut, ia beberapa kali terlihat memijat mijat punggung belakangnya yang terasa pegal dikarenakan sudah beberapa hari ini sampai pesta pernikahannya tiba yerin sibuk mengurus segala keperluan dan tidak memiliki waktu untuk istirahat yang cukup.
Taehyung menyelinap dari balik pintu dirinya baru saja selesai berbincang ringan dengan sang paman didepan kamar nya, bukan obrolan serius melainkan wejangan berumah tangga yang sang paman katakan sebagai bekal untuk taehyung yang kini sudah berstatus sebagai seorang suami.
Raut wajah lelah terlihat dari keduanya, taehyung berjalan kearah yerin duduk ia melepaskan beberapa accessories yang melekat ditubuhnya seperti jam tangan, dan juga dasi kupu kupu yang melekat dilehernya sembari berkaca. Yerin tak memperdulikan kehadiran taehyung ia juga melakukan hal yang sama dengan taehyung yakni melepaskan accessories yang ada pada tubuhnya beda nya milik yerin tentu lebih banyak.
"Bagaimana jika sekarang saja yerin?"
"Mwo? se-sekarang apanya?" yerin reflek menutupi tubuhnya dengan kedua tangan, dahinya mengerut pura pura tidak mengerti arah bicara taehyung.
"Memangnya apa yang kau pikirkan hm?" lalu taehyung melepas tuxedo dan juga beberapa kancing kemejanya, membiarkan udara dingin menerpa dada bidangnya. Yerin dilanda panik, ia tidak siap untuk itu. Meskipun hal itu akan terjadi tapi yerin belum siap melakukannya sekarang juga bahkan membayangkannya saja bulu kuduk yerin meremang.
"apa tidak bisa ditunda? kau benar benar tidak bisa menahannya?" ujar yerin to the point.
"Tentu saja tidak bisa."
Wajah yerin sedikit pasrah juga gelisah melihat jawaban taehyung barusan ia baru mengingatnya, Taehyung tidak suka penolakan bukan? Yerin berusaha menelan salivahnya saat taehyung mulai mendekatkan wajah ke arahnya. Perlahan tapi pasti yerin mulai memejamkan matanya, deru nafas hangat taehyung bisa yerin rasakan kala jarak diantara keduanya mulai terkikis.
"wah bulu mata mu rontok dua yerin." Taehyung mengambil bulu mata yerin yang jatuh di area pipi chubbynya lalu menunjukannya pada yerin. Hal ini membuat wajah yerin memerah tak karuan.
Yak jung yerin apa yang kau pikirkan, batinnya.
"Kalau begitu aku pakai kamar mandi duluan."
"o- ya kau duluan saja, aku masih harus membersikan make up ku." ujar yerin memberi cengiran yang memperlihatkan dereta gigi putih nan rapih miliknya. Dalam hati yerin bersorak gembira kala yang ada dipikirannya tak jadi kenyataan.
"Pintunya tidakku kunci jika kau ingin.." ujar taehyung mengantung lalu beranjak ke dalam kamar mandi. Hal itu membuat yerin membulatkan matanya dengan sempurna. Apa apaan taehyung? apa maksud dari ucapannya barusan, detik berikutnya yerin memilih membersihkan sisa sisa riasan diwajahnya. Belum juga masuk kedalam kamar mandi taehyung kembali menggoda sang istri dengan sedikit berteriak.
"Persiapkan dirimu, aku tidak akan melewatkannya malam ini." ujar pria yang kini sudah tak berbalut sehelai benangpun ditubuhnya.
byuntaeeee arghhh, teriak yerin dari dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
unPERFECT Wedding [MAU DI REVISI]
FanficJika orang lain menikah karena atas dasar saling mencinta, maka pernikahan Jung yerin adalah sebaliknya. Yerin tak pernah menyangka jika pernikahannya ini terjadi karena berlandaskan balas dendam masa lalu kelam seorang Kim taehyung. "Jung yerin men...