Ini sudah gelas kedua Yerin meneguk minuman red wine miliknya. Namun rasa nya gadis itu belum juga puas melepaskan penat di kepalanya. Sesekali manik mata nya melihat ke arah jarum jam dinding yang terus berdetak, menunggu seseorang datang menyelinap dari balik pintu.
Untuk kesekian kali nya gadis itu menghela nafasnya cukup panjang, akhir akhir ini hari nya terasa jauh lebih berat. Beberapa kali Yerin terlihat mengetuk ngetuk layar ponsel nya berharap seseorang menghubunginya namun nihil.
Yerin kembali meraih botol red wine di sisi kiri nya yang kemudian ia tuangkan ke dalam gelas, meneguknya tanpa jeda seakan tenggorokannya terasa kering. Yerin sama sekali belum mabuk, tubuhnya masih terlihat kokoh, kedua iris mata nya pun terlihat cerah tak layu.
Hari ini dia berniat untuk mengatakan semua ke gusarannya pada Taehyung. Yerin ingin penjelasan, ia berpikir jika diri nya punya hak atas semua yang Taehyung lakukan di luar sana. Yerin tidak mau menaruh rasa curiga terus terusan yang tidak mendasar.
Samar samar indera pendengaran Yerin menangkap suara langkah kaki memasuki manison yang ia yakini bahwa itu adalah Taehyung. Arah jarum jam menunjukan pukul dua belas lewat dua puluh satu menit. Setidaknya laki laki itu tidak pulang pagi.
Indera penglihatannya menangkap sosok laki laki berbadan tegap berisi mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam dengan jeans senada dengan atasnya. Ransel berwarna cokelat tua itu pun bertengger pada pundak kokoh laki laki itu yang tidak biasa nya membawa ransel.
Membawa baju ganti juga rupanya, gumam gadis itu yang masih terduduk di Home bar dengan gelas wine bertengger pada tangan kanannya.
Taehyung tidak terkejut melihat keberadaan Yerin disana, diri nya sudah membaca pesan yang di kirim Yerin, namun ia lupa untuk membalasnya.
"Kenapa larut sekali? Apa kau sedang di kejar deadline?" tanya Yerin sembari berjalan kearah Taehyung, kemudian membantunya membawakan ransel yang entahlah, terasa begitu berat.
"Maaf, aku pikir kau tidak menungguku. Apa karena ada hal penting yang ingin kau bicarakan makanya sampai menungguku?" Kedua nya berjalan ke arah home bar, Taehyung mencari air putih dingin untuk membasahi tenggorokan nya yang terasa kering sedari perjalanan menuju rumah nya. Yerin memberikan waktu untuk laki laki itu istirahat sejenak.
"Ada yang ingin aku bicarakan." Kata nya sambil meneguk red wine. Taehyung yang baru menyadari istrinya tengah minum ini pun mengerutkan dahi nya bingung, tidak biasanya Yerin minum minum seperti ini bahkan ini pertama kali nya Taehyung melihat sang istri minum. Ada apa, pikirnya.
"Hey sudah berapa teguk?" Tanya Taehyung mendekatkan diri nya, tangan nya mengambil gelas di tangan kiri Yerin, meletakannya ke meja bar dan menjauhkan sedikit posisi gadis itu dari sana.
Taehyung berniat memberikan pelukan pada istri nya itu namun di tolak mentah oleh Yerin membuat Taehyung dilanda kebingungan.
"Hey ada apa?" Taehyung mengenggam kedua jemari Yerin, menatap manik gadis itu dalam. Gadis itu hanya menggeleng, gestur tubuhnya seolah menyuruh Taehyung untuk sedikit memberi jarak untuk kedua nya.
Taehyung tak mengerti apa yang membuat Yerin bersikap dingin seperti ini, yang jelas Taehyung merasakan perubahan sikap istrinya itu.
"Siapa yang kau jengguk di rumah sakit?" Tanya Yerin langsung to the point tanpa basa basi sedikit pun. Taehyung sedikit terkejut namun ia mampu mengontrol ekspresi nya seolah tak terjadi apapun.
"Yerin kau bicara apa? Kau mabuk, sebaiknya kita bicarakan besok." Ajak Taehyung meraih pundak Yerin bermaksud membawa kedua nya ke kamar, namun hal itu langsung Yerin cegah.
KAMU SEDANG MEMBACA
unPERFECT Wedding [MAU DI REVISI]
Fiksi PenggemarJika orang lain menikah karena atas dasar saling mencinta, maka pernikahan Jung yerin adalah sebaliknya. Yerin tak pernah menyangka jika pernikahannya ini terjadi karena berlandaskan balas dendam masa lalu kelam seorang Kim taehyung. "Jung yerin men...