11. Again.

3.2K 542 107
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Yeonjun makan dengan biasa aja saat ini berbeda dengan Soobin yang kikuk sendiri, sialan, kenapa dibagian seperti ini jiwa jahatnya itu malah tidak mau keluar dan membuat dirinya yang malu saat ini.

Mereka berdua tentu saja gak ketahuan oleh mamanya Yeonjun, tapi tetap saja Soobin harus berusaha sekali agar menghilangkan bekas tanda-tanda yang dibuat oleh Yeonjun di tubuhnya.

Untung saja di lehernya cuma ada satu, kelihatan mencolok sekali karena kulitnya putih, jadi dengan sigap dia menutupinya dengan bedaklah, biar gak kelihatan.

Malah kalau pakai syal akan aneh karena ini musim panas, mana mungkin dia menggunakan itu saat panas-panas begini.

"Hari ini libur, Soobin mau cepat-cepat pulang?" tanya mama Yeonjun sambil memperhatikan pacar anaknya yang terlihat canggung sekali, padahal semalam dia baik-baik saja perasaan.

Yeonjun menoleh kearah Soobin yang tidak menjawab pertanyaan mamanya sama sekali, dia segera menyenggol lengan pacarnya itu membuat Soobin tersadar, oh? Dia melamun dari tadi.

"Maaf, tapi sepertinya Soobin akan pulang setelah ini," balas Soobin sambil tersenyum membuat mama Yeonjun mengangguk, dia gak akan memaksa Soobin lama-lama disini kok.

Tentu saja dia menyuruh Yeonjun untuk mengantar walaupun Soobin awalnya menolak tadi.

Di sepanjang perjalanan ke rumah Soobin, Soobin hanya memeluk Yeonjun dengan erat tanpa mau berkata apapun, ya emang pada dasarnya Soobin emang begini.

"Kamu takut akan hamil? Kalau hanya sekali, kemungkinan gak bakalan hamil," ucapnya saat masuk ke rumah Soobin itu.

Soobin menoleh saat mendengar itu dan malah memegang tangan Yeonjun.

Ok, ini masih Soobin yang baik, lebih jelasnya jiwa Soobin yang asli.

"Kamu jangan salah, malah orang yang melakukannya tanpa menikah itulah yang akan cepat hamil," balas Soobin sambil menghela nafasnya, dia harus membeli obat agar dirinya tidak hamil.

Mungkin dia akan beli saat Yeonjun pulang, dia tau nih cowok pasti akan menghalang-halangi dirinya.

"Jika kamu hamil aku akan menikah denganmu," jawab Yeonjun membuat Soobin terdiam, hah?

Apa-apaan itu? Bukannya Yeonjun menjadikannya pacar hanya sebatas ingin menyembuhkan dirinya saja dari alter egonya? Tidak lebih dari itu, bukan?

"Jangan bicara hal konyol, Yeonjun, kamu pikir menikah semudah itu, jangan bilang setelah aku menikah denganmu, anakku akan kamu pukul," ucap Soobin sambil membayangkan apa yang terjadi nanti.

Apakah anaknya akan sama sialnya seperti dia? Walaupun dia belum hamil ataupun jangan sampai, intinya dia hanya berpikir untuk kedepannya saja.

"Hei, aku bukan ayahmu," balas Yeonjun sambil memeluk Soobin dengan erat, Soobin membalas pelukan Yeonjun dengan sama eratnya.

Parah, psikis Soobin benar-benar menyedihkan, dia sangat trauma sekali dengan ayahnya itu, sampai berpikir jika suaminya nanti akan melakukan hal yang sama seperti ayahnya lakukan dulu ke dirinya.

"Kamu memang bukan ayahku, tapi siapa tau kamu kedepannya akan sama seperti ayahku," ucap Soobin lalu Yeonjun menggelengkan kepalanya, dia melepaskan pelukannya, namun Soobin tidak melakukan hal yang sama.

Dia masih memeluk Yeonjun dengan erat, Yeonjun memegang muka Soobin.

"Hei, aku masih memiliki otak dan masih berpikir dengan normal, aku tidak akan menjadi seperti ayahmu, aku tidak akan memukulmu, kecuali jiwa satumu itu memang sedang menyebalkan, tapi selain itu aku tidak akan melakukan hal yang aneh, ok? Jangan mencoba meminum obat apapun dibelakangku, Soobin."

Search -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang