26. Conversation.

1.3K 209 11
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin sudah berada di kamarnya sambil melihat lampu yang ada di atasnya itu.

"Sepertinya kamu sudah menerima kehidupanmu sekarang ya."

Ketika mendengar perkataan itu membuat Soobin cuma bisa tersenyum, jiwa jahatnya saat ini berbicara dengannya.

"Lagipula aku sudah lelah mengingat masa lalu, masa depanku lebih terlihat cerah saat ini," balas Soobin yang masih setia menatap lampu yang ada di atasnya itu.

Lalu dia mengusap perutnya sendiri saat ini, "Aku senang sih kamu tidak jadi mengugurkan kandunganmu sendiri."

Itu bukan jiwa asli Soobin yang berbicara, tapi jiwa jahatnya.

Lagipula yang menerima masalah kehamilan itukan memang jiwa jahatnya.

Soobin tidak membalas dan matanya mulai melirik kearah perutnya, dia mengangkat sedikit bajunya dan melihat perutnya yang mulai membesar saat ini.

Mungkin nunggu beberapa bulan dulu buat perutnya terlihat oleh orang-orang.

"Lagipula sepertinya kamu sudah mulai ada rasa dengan Yeonjun."

Ketika mendengar itu Soobin langsung tersenyum kecil, jiwa jahatnya cemburu dengan hal itu?

"Kamu cemburu?"

"Cemburu? Untuk apa aku cemburu denganmu, lagipula aku hanya sementara di tubuhmu, aku malah senang mengetahui hal itu, kamu akhirnya bisa menerima Yeonjun yang akan selalu bersamamu mulai saat ini."

Sebenarnya Soobin seperti orang gila sih karena ngomong sendiri, lalu balas sendiri, jika di pandangan orang sih begitu.

Padahal kenyataannya kan di dalam tubuh Soobin ada dua jiwa di sana.

"Maksudmu? Kamu benar-benar akan menghilang?"

"Tentunya, lagipula kamu gak mungkin mau kan anakmu mempunyai ibu seorang pembunuh?"

Soobin ketika mendengar itu langsung terdiam, benar sih, dirinya tentu saja gak akan membiarkan anak yang masih di dalam kandungannya itu mengetahui masa lalu ibunya yang kelam.

Walaupun bukan Soobin dengan jiwa aslinya yang melakukan kejahatan itu.

Tapi tetap saja pembunuhan itu terjadi menggunakan tubuhnya.

"Yeonjun sepertinya gak akan senang juga."

"Kamu benar-benar memikirkan Yeonjun sekali."

"Karena aku sangat cinta dengannya," balas jiwa jahatnya membuat Soobin hanya tersenyum saat ini.

Ternyata jiwa jahatnya itu memiliki hati juga ya untuk merasakan cinta.

"Lagipula aku merasa senang kamu mulai ada rasa dengan Yeonjun juga, bukan tanpa alasan."

Maksudnya? Soobin agak sedikit bingung saat ini.

"Maksudmu?"

"Karena jika kamu cinta dengan Yeonjun, aku akhirnya bisa menyalurkan rasa cintaku ke dia selama ini melalui dirimu secara langsung, lalu aku bisa menghilang dari tubuhmu dengan perasaan lega."

Untuk masalah ini saja dia sampai memikirkan hal seperti ini juga, secinta itu jiwa jahatnya dengan Yeonjun.

"Lagipula misi balas dendammu sudah selesai, ayah sudah mati bukan? Tidak ada lagi misi yang membuat diriku terus tetap berada di sisimu, tapi aku akan benar-benar menghilang ketika anakmu lahir, untuk sementara aku tidak akan lagi menguasai tubuhmu, hiduplah dengan damai saat ini Soobin."

Search -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang