Part 1

118 5 0
                                    

Derap suara sepatu semakin terdengar di lorong sekolah suara riuh dari dalam kelas di ujung lorong bising terdengar sampai ke beberapa kelas di sebelah nya. Kelas 12 IPS 7 terkenal dengan penghuni nya yang punya nilai terendah dari semua kelas. Dan ada juga murid langganan ruang BK ya, karena memang mereka butuh Bimbingan Konseling.

"Zahra, Abi yakin kamu pasti bisa menjadi Wali kelas dan pembimbing yang baik buat kelas kamu nanti. " Pesan sang Ayah yang merupakan pemilik Sekolahan tersebut.

"Ya, bi... Zahra akan sebaik mungkin menjaga amanah ini. Abi do'akan Zahra juga ya agar bisa menjadi contoh yang baik buat Murid-murid Zahra. " Balasnya.

"InshaAllah nak kamu pasti bisa menjadi seorang yang bisa di banggakan. " Pak Hasan mengusap kepala sang putri yang tertutup hijab berwarna krem.

"Pak Akbar saya titip Zahra tolong bimbing dia dan perlakukan dia seperti pengajar yang lainnya. " Pak Hasan menitipkan Zahra kepada pak akbar selaku kepala sekolah.

Zahra dan pak Akbar berjalan menyusuri lorong sekolah sambil berbincang mengenai situasi dan sejarah sekolah ini. Zahra nampak antusias mendengar cerita dari pak Akbar.

"Silahkan masuk bu Zahra, ini kelas Anda. " Pak Akbar mempersilahkan Zahra untuk masuk ke kelas 12 IPS 7 yang serentak langsung sunyi setelah terkejut dengan kedatangan pak Akbar.

Namun suara Bisik-bisik mulai terdengar kala Zahra masuk ke ruang kelas tersebut. "Selamat pagi Anak-anak bapak akan memperkenalkan Wali kelas kalian. " Pak Akbar menunjuk ke arah Zahra.

"Bu, saya akan kembali ke kantor silahkan ibu memperkenalkan diri. " Pamit pak Akbar.

"Baiklah, Terima kasih pak. " Jawab nya.

Pak Akbar pergi kembali ke kantor meninggalkan Zahra bersama murid baru nya.

"Bismillah, selamat pagi Anak-anak perkenalkan nama saya Siti Zahra. Kalian bisa panggil saya Zahra. Saya yang akan jadi Wali kelas kalian. Mohon kerja samanya. " Zahra mengembangkan senyum manisnya yang membuat seisi kelas terpana.

Setelah mengabsen seluruh siswa. Ia mendapati satu siswa yang belum hadir.

"Anak-anak ada yang tahu kenapa siswa yang bernama Ruka Dewangga tidak hadir.?" Tanya Zahra kepada murid nya.

"Bukan gak hadir bu, tapi belum hadir tunggu aja lima menit lagi. Pasti dia datang. " Jawab salah satu murid lelaki.

Lima menit kemudian suara ketukan pintu terdengar dan munculah seorang murid lelaki tampan dengan pakaian yang berantakan berjalan menghampiri Zahra untuk meminta izin masuk kelas.

"Maaf bu, Anda siapa yah? Kok bisa ada di kelas saya? " Tanya Ruka yang terus memandangi Zahra.

"Hmm... Seharusnya saya bertanya, kamu siapa? Jam segini baru masuk kelas. " Jawab nya dengan senyum sinis.

"Hehehe... Saya Ruka Dewangga bu, maaf saya telat. " Ruka cengengesan tak jelas.

"Oh, kamu yang namanya Ruka Dewangga? Sudah datang telat cengengesan lagi. Untung saja ini hari pertama saya mengajar, sudah duduk sana. " Ketusnya.

"Hehehe... Makasih bu.. " Ruka berjalan menuju bangkunya.

Brukkk...

Tiba-tiba terdengar suara gaduh yang berasal dari Ruka terjatuh karena kakinya tersandung meja. Membuat seisi kelas tertawa. Zahra hanya bisa menggeleng pasrah melihat kelakuan murid nya yang satu ini.

"Ya, Allah ini cobaan apalagi ini... " Zahra mengelus dadanya.

Bel istirahat berbunyi...

Ruka sedang berada di ruang BK. Karena ini sudah kesekian kalinya ia telat masuk sekolah. Pak marno sebagai guru BK terpaksa harus memanggil Zahra sebagai Wali kelas nya. Agar lebih ketat lagi mengawasinya.

Teacher & Slacker (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang