06

141K 12.8K 2.6K
                                    

Bughh

Vanxer menonjok rahang Ibas keras hingga sudut bibir Ibas berdarah. Yang mendorong Vanxer tadi adalah Ibas, musuh Vanxer dan Sarga. Bukan karena hal yang penting tapi karna sifat iri dengki Ibas karna Sarga dan Vanxer selalu diidam idamkan siswi SMA GEMILANG.

Tak mau kalah, Ibas langsung membalas Vanxer. Suasana semakin panas, kantin sudah berantakan, tidak ada yang melerai mereka berdua.

"STOP!!!" teriak Zila, selaku Ketua Osis SMA GEMILANG, dia berhak melerai percekcokan ini.

Ampuh, Ibas dan Vanxer berhenti.

"Lo berdua gak ada jera jera nya ya dihukum, tiap hari berantem mulu," ucap Zila dengan suara keras dan terdengar tegas.

Jiwa kepemimpinan nya akan keluar jika dalam situasi seperti ini.

"Lo Ibas, kenapa si lo gak bisa gak ganggu Vanxer sehari pun?" tanya Zila pada Ibas, Ibas yang ditanya malah senyum senyum menatap Zila, gila.

Dari dulu Ibas sudah tergila gila kepada Zila. Tapi Zila sudah punya pacar, membuat Ibas patah hati tapi tidak ada niat untuk melupakan Zila. Obsesi.

"Lo gila? Gua nanya lo, bukan nya jawab gue malah seyum senyum gak jelas," sarkas Zila.

"Lo cantik kalo lagi marah, gua makin cinta," jawab Ibas masih dengan menatap Zila.

"Bangsat"

Bugh

Tidak, kali ini bukan Vanxer tapi Sarga. Sarga emosi melihat tatapan Ibas pada pacarnya. Ditambah lagi pujian Ibas yang sangat menjijikkan bagi Sarga.

"Maksud lo apaan jingan?" ucap Sarga sambil mencengkram kerah baju Ibas.
"Cewe lo menarik, dada sama bokong nya beuhh," ucap Ibas sambil menatap Zila dari atas sampai bawah membuat emosi Sarga naik.

Bugh

Bugh

Bugh

Sarga memberi bogeman lagi di wajah mulusnya Ibas. Sampai wajahnya penuh dengan bekas bogeman Sarga.

Melihat Sarga yang sudah emosi dan tidak akan ada yang bida melerai nya selain.... Zila.

"Zil, lo diem aja liat Sarga berantem?" tanya Jojo kepada Zila.

Zila yang sedari tadi melamun setelah mendengar ucapan Ibas tentangnya pun sadar. Perlahan Zila berjalan kearah Sarga dan memeluknya dari belakang. Ampuh. Sarga seketika berhenti dan Ibas berusaha kabur bersama teman teman nya. Perlahan emosi Sarga mereda, nafasnya sudah tak teratur lagi. Orang orang dikantin yang melihat itu tidak lagi teriak teriak karna memang sudah biasa sejak Sarga sering baku hantam seperti ini.

"Udah, yah, kamu jangan emosi lagi," ucap Zila yang masih melingkarkan tangan nya diperut Sarga dari belakang.

Sarga memejamkan matanya sambil mengusap tangan mungil Zila untuk menstabilkan emosinya. Beberapa menit kemudian Sarga berbalik menghadap Zila dan memeluknya erat.

"Kamu gak papa?" tanya Sarga bodoh, 'kan dia yang bertengkar.

"Kan yang berantem kamu bukan aku, Sarga," jawab Zila dengan posisi menempelkan pipi kanan nya di dada bidang milik Sarganya.

"Kamu gak papa, 'kan?" tanya Zila.

"Selagi ada kamu aku gak bakal kenapa kenapa, aku ga msuka ada orang yang memandang kamu seperti pandangan Ibas tadi," jelas Sarga.

"Aku gak papa berantem tiap hari demi kamu, tapi kamu gak boleh ninggalin aku, yah," timpal Sarga.

"Kalo kamu yang ninggalin aku, gimana?" tanya Zila seraya mengangkat wajahnya dan menatap Sarga.

Sarga yang menyadari Zila menatapnya pun kini menatap balik manik mata kekasihnya itu.

"Aku gak bakal ninggalin kamu," ucap Sarga sambil mengelus surai hitam Zila.

"Iya, iya, aku percaya kok."

"Kamu berantem tapi kok gak ada luka, sih?" tanya Zila.

"Kamu suka kalo aku luka?" Sarga bertanya balik.

"Ih bukan gitu, sayang, 'kan biasanya kalo orang berantem gitu pasti ada luka," jelas Zila.

"Tadi aku emosi banget, sampai dia gak bisa membalas bogeman bogeman yang aku kasih," jawab Sarga.

Sarga menangkup kedua pipi Zila dengan kedua tangan nya dan mengecup semua sisi wajah cantik Zila, kecuali bibir.

Tara yang sedari tadi sudah muak melihat Sarga dan Zila pun menghampiri mereka berdua.

"Sarga kamu kok cium cium cabe ini?" tunjuk Tara pada Zila.

Zila yang melihat itu pun sengaja mengeratkan pelukan nya dan membenamkan wajahnya di dada bidang milik kekasihnya.

Tara ingin menarik Zila dari pelukan Sarga tapi ditepis Sarga.

"Jauhin tangan kotor lo dari cewek gue," ucap Sarga.

"Sarga, kok kamu bentak aku, sih?" tanya Tara dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Kemarin kita masi jalan dan pulang bareng, sekarang kamu malah bentak aku, aku salah apa?"tanya Tara lagi.

"Inget, kita ga jalan tapi cuma ga sengaja ketemu dan lo malah nempel nempel ke gue, benalu"ucap Sarga yang mulai kesal.

"Kamu kok.."

Zila memutar bola matanya jengah dan memotong perkataan Tara.

"Udah, deh, Tar, lo gak usah ganggu gue sama cowo gue, kurang belaian lo?" tanya Zila.

"Mending lo pergi dari sini sebelum gue usir secara kasar," ucap Sarga.

"Aku kesel sama kamu," ucap Tara lalu berjalan sambil menghentak hentakkan kaki nya, bukannya terlihat gemas malah menjijikkan.

"Lah, lo siapa?" gumam Sarga.

"Udahan kali acara pelukan nya, bentar lagi bel," ucap Vanxer.

Zila dan Sarga pun melepas pelukan mereka, Sarga beralih menggenggam tangan mungil Zila. Dan berjalan kearah mbak Tika untuk membayar semua kerugian yang disebabkan Ibas tadi.

Setelah urusan dengan mbak Tika selesai. Zila dan Sarga menemui sikembar dan Vanxer untuk mengajak ke kelas bersama.

***

Sore hari ditaman kota, Zila dan Sarga duduk memandang anak anak yang sedang bermain sambil makan es krim. Bukan mereka berdua tapi hanya Zila karna Sarga tidak terlalu menyukai es krim.

"Lucu, ya, mereka," ucap Zila, masih menatap anak anak yang bermain kejar kejaran.

"Kita bisa buat yang lebih lucu," ucap Sarga yang membuat dahi Zila berkerut, tidak paham.

Otak lemot Zila berpikir keras tapi tidak dapat jawaban.

"Maksud kamu?" tanya Zila beralih menatap Sarga.

"Ya, kita bisa buat yang lebih lucu dari mereka," ucap Sarga masih menatap lurus kedepan.

"Caranya?" tanya Zila polos.

"Mau tau?" Sarga bertanya balik dan beralih menatap kekasihnya itu.

"Iya, dong" ucap Zila penuh kepastian.

"Dimulai dari sini," tunjuk Sarga pada bibir mungil milik Zila.

Zila mengerutkan dahinya lagi, tidak mengerti.

"Ih, aku gak mudeng, Sarga," rengek Zila.

"Kamu mau tau?" tanya Sarga yang sudah senyum senyum sendiri.

Zila mengangguk

"Iya, emang gi emmphh

***

Hayolo mereka ngapain?

Jangan lupa vote dan komen ya.
Follow my ig @im.angelh_


MY SPOILED BOYFIE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang