Enam sekawan itu berjalan di koridor menuju kelasnya. Ada yang aneh tapi bagus.
Cha maafin gue ya karna udah nuduh lo macem macem.
Maafin gue juga ya Cha.
Kita udah tau yang sebenarnya.
Maaf Cha.
Sicha maafin gue juga ya.
Sedari tadi banyak permintaan maaf dari siswa siswa SMA GEMILANG untuk Sicha. Sicha heran tapi sekaligus lega. Tersenyum ramah kepada orang orang yang meminta maaf padanya.
"Kok tiba tiba pada minta maaf ya?" tanya Sicha heran.
"Gue juga heran anjir, pelakunya ngaku sendiri atau gimana si?" tanya Jaja yang sedari tadi juga mengheran.
"Gue penasaran anjir siapa pelakunya," ucap Sarga.
"Cha, gue kan udah bilang gue janji bakal bantu lo mecahin masalah ini," ucap Vanxer.
Ya, Vanxerlah yang mencari semua bukti bahwa Sicha tidak seperti yang dikatakan oleh teman teman sekolahnya.
Kelima teman nya menatap Vanxer heran. Sejak kapan Vanxer mau dibuat repot seperti ini.
"Lo serius?" tanya Jojo.
"Lo gak bercanda 'kan?" tanya Jaja.
"Kayaknya feeling gue bener, deh," ucap Sarga.
Semua beralih menatap Sarga smabil mengerutkan dahinya.
"Maksud lo, Ga?" tanya Sicha penasaran.
"Lo gak peka atau pura pura ga peka aja sih? " kesal Sarga pada Sicha, karna menurutnya cewe itu peka tapi selalu pura pura tidak peka.
"Gue gak ngerti anjir," celetuk Jaja.
"Ngomong yang jelas aja kali, Ga," ucap Zila yang juga mulai kesal.
"Vanxer itu suka sama lo!" ucap Sarga enteng yang membuat Vanxer terkejut.
"Oi Sarga ngomong suka sembarangan aja," elak Vanxer, padahal benar kalau dia menyukai Sicha.
"Dih, ngaku aja deh lo sebelum Sicha diembat sama Jojo," ucap Sarga lagi.
"Lah kok gue?" tanya Jojo seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Ngasal doang," ucap Sarga santai.
Mereka berlima memutar bola matanya jengah.
Perdebatan itu pun selesai lalu mereka melanjutkan berjalan menuju kelasnya. Sesampai nya di kelas mereka langsung melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan mata. Tara dkk yang adu bacot dengan teman sekelas nya.
"Jadi lo yang fitnah Sicha? Padahal itu jati diri lo tapi lo alihin ke orang lain," ucap Ghea pada Tara.
"Ga ya, gue yang di fitnah, gue yang korban," ucap Tara emosi.
Melihat Sicha masuk kekelas Tara berjalan kearah Sicha dengan emosi yang sedari tadi ditahan tahan.
Plak
Tara menampar pipi kanan Sicha keras yang mungkin beberapa detik lagi akan berbekas.
Seperti bekas luka dihati readers.
"Maksud lo apa?" tanya Tara keras.
"Lo yang apa main nampar nampar gue," ucap Sicha tak kalah keras.
"Lo kan yang udah majang semua foto foto itu di mading," tuduh Tara.
Semua bukti yang mengarah kalau Tara lah dalang dari rumor itu terpajang jelas dimading sekolah. Mulai dari foto foto Tara di club, screenshootan chat Tara dengan seseorang yang menyuruh untuk mengedit sebuah foto itu menjadi foto Sicha dan masih banyak lagi.
Vanxer mencari semua itu dibantu orang orang ayahnya, dia tak akan bisa berlama lama melihat Sicha murung.
"Bukan Sicha tapi gue," ucap Vanxer sambil berjalan kearah Tara. Menarik tangan Sicha agar dia berdiri dibelakang cowok itu.
"Makanya kalo mau aman jangan ngusik orang, Sicha punya salah apa ke lo?" tanya Vanxer yang masih memegang tangan Sicha di belakangnya.
"Bukan urusan lo!" ucap Tara lalu ingin menarik tangan Sicha dari genggaman Vanxer.
"Jauhin tangan lo dari cewe gue!" bentak Vanxer tepat di wajah Tara.
Satu kelas melongo mendengar kalimat yang baru saja diucap Vanxer.
Mereka jadian?Potek hati dedek bang.
Cocok si ganteng sama cantik.
Demi apa bakal ada cp goals lagi.
Tapi kayaknya mereka ga pernah sedeket itu deh.
Vanxer so sweet banget anjirr.
Nyari kayak Vanxer dimana?
Masih banyak lagi yang mengagumi, memuji dan ada juga yang patah hati mendengar kalimat Vanxer tadi.
"Lo pacaran sama jalang?" tanya Tara.
"Gak lah, gue pacaran sama bidadari. Iya kalo gue pacaran sama lo baru lo bisa bilang kalo gue pacaran sama jalang," jelas Vanxer.
"Maksud lo?" tanya Tara tak mengerti.
"Kan lo jalang," ucap Zila enteng."Good girl," ucap Sarga lalu mengacak rambut Zila.
Tara yang sudah tak bisa menjawab perkataan mereka lagi pun berbalik dan berjalan kemejanya.
"Dia yang buat masalah dia yang emosi hadeh," ucap Erdy ketua kelas mereka.
"Perasaan lo tadi bilang gak suka sama Sicha deh, Van," sindir Sarga.
"Itu tadi Ga, sekarang beda lagi" ucapnya lalu berbalik menghadap Sicha menggenggam kedua tangan Sicha.
"Bacot lo kebanyakan sih, Van" ucap Jaja.
"Jedor ajalah, Van, kapan lagi gue makan gratis," ucap Zila.
"Sabar bro sabar, orang sabar pantat nya lebar," ucap Vanxer yang ditanggapi tawa oleh teman sekelasnya, kecuali Tara dkk.
"Okee ssstttt diem dulu diem," ucap Vanxer dan ternyata ampuh, semua siswa siswa dikelas 11 IPA 1 itu diam dan menonton dengan tenang. Bakal ada adegan uwu nya, pikir mereka.
"Oke Cha, emm gue emang bukan Tuhan yang pasti akan slalu ada buat lo, tapi gue bakal berusaha semampu gue buat jaga lo dan hati lo. Gue suka sama lo sejak pertama liat lo di sekolah ini, tapi gue terlalu malu buat ngakuin itu dulu, bahkan tadi juga. Tapi kali ini gue bener bener mau lo tahu kalo gue sayang ke lo itu tulus, bukan ada mau nya. Dan gue juga gak bisa seromantis cowo di drakor yang lo tonton. Gue gatau perasaan lo ke gue itu gimana. Didepan semua teman sekelas 11 IPA 1 ini gue nyatain perasaan gua yang gua tahan sejak 1 tahun yang lalu, dan gua juga pengen milikin lo. So, lo mau ga jadi pacar gue?" ucap Vanxer panjang lebar.
Terima
Terima
Terima
Cha, terima Cha, biar gue makan gratis.
Iya bener Cha, ayolahhh kapan lagi.
Seru teman sekelas mereka.
Sicha yang sedari tadi menunduk pun mengangkat kepalanya menatap wajah Vanxer sebentar lalu menunduk lagi.
Sicha melepas tautan tangan mereka pelan, firasat Vanxer mulai tak enak.
"So-sorry Van, gue...,"
***
Sorry baru up guys, gua baru ngisi kuota:)
Jangan pelit vote sama komen guys!! :(
Follow my ig @im.angelh_
Makasih sama sama
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED BOYFIE [TAMAT]
Teen FictionHAI SELAMAT DATANG DI CERITA ANGEL YANG PERTAMA!!! MY SPOILED BOYFIE menceritakan tentang sepasang kekasih yang menikah muda saat masih SMA. Angel mau bilang jika ada kesamaan latar tempat, nama tokoh dan part yang hampir mirip cerita ini, maybe i...