27

95.1K 9.5K 1.4K
                                    

"Fanya, gue boleh minta nomor lo ga?" bisik Jojo pelan ke telinga Fanya.

Fanya sedikit terkejut lalu menoleh. Fanya menatap manik mata Jojo lekat.
Jantung gue kenapa coba, apa gue punya penyakit jantung? Tapi ga mungkin batin Fanya.

Jojo mengerutkan dahinya heran karna sedari tadi Fanya hanya menatapnya tanpa menjawab pertanyaan nya tadi.

"Selamat pagi anak anak," sapa Pak Bagas yang baru masuk.

Fanya dan Jojo terkejut, Jojo buru buru kembali ke tempat duduknya sampai lututnya kepentok kaki meja.

"Awhh anjir, minta nomor doang kayaknya butuh perjuangan banget," ucapnya seraya mengelus lututnya.

"Lo naksir sama Fanya?" tanya Jaja.

"Menurut lo, kalo gue minta nomornya, gue naksir apa gak?" tanya Jojo ketus.

"Naksir," jawab Jaja singkat.

"Nah itu lo tau, kenapa masih nanya?" tanya Jojo ngegas, pasalnya dia sedang kesal karna belum mendapatkan nomor Fanya.

"Ngegas amat lo!" ketus Jaja.

Jojo hanya menjawab dengan deheman.

*

Bel istirahat pertama berbunyi, seperti biasanya siswa siswi akan mengisi perutnya di kantin. Satu per satu anak kelas 11 IPA 1 keluar kelas. Jojo buru buru memasukkan buku dan alat tulisnya kedalam meja tanpa merapikannya.

"Fanya," panggil Jojo saat melihat Fanya dan Rachel ingin keluar kelas.

"Iya, Jo? Kenapa?" tanya Fanya.

"Lo belum ngasih gue nomor lo," ucap Jojo to the point.

Fanya gelagapan karna baru pertama kali ini ada cowo yang meminta nomornya.

"Buat apa Jo?" tanya Fanya basa basi.

"Mau ngasih ke mama gue," jawab Jojo.

"Mama lo?" tanya Fanya heran.

"Iya mau ngenalin calon mantunya ke mama," ucap Jojo.

Pipi Fanya memerah, salting. Rachel menyenggol lengan Fanya agar Fanya cepat cepat memberikan nomornya.

"Fan, kasi aja cepet, gue udah lapar banget nih," bisik Rachel.

Fanya memutar bola matanya malas. Sahabatnya itu sangat tidak pengertian.

"Si-sini hp lo," ucap Fanya gugup lalu Jojo memberikan hpnya.

"Nih," ucap Fanya lalu pergi dari kelas sambil menarik tangan Rachel.

"Buset, pake acara salting segala," gumam Jaja.

"Ja, bentar lagi gue punya pacar nih, lo yakin bakal stay jomblo?" tanya Jojo membuat Jaja geram.

"Baru dapet nomornya aja bangga lo, emang lo yakin dia mau sama lo?" ketus Jaja.

"Percaya diri itu penting bro!" jawab Jojo sambil menepuk punggung Jaja pelan.

Dikantin sekolah, enam sekawan itu sedang menikmati makanannya dengan tenang dan damai.

"Ga, aku duduk disini ya," ucap Tara yang tiba tiba datang merusak suasana.

"Astagfirullah be, baru aja ni gue sama yang lain tenang, damai, tentram, lo malah dateng kayak jelangkung," ucap Sicha.

"Gue gak ngomong sama lo ya tapi sama Sarga!" sinis Tara.

"Be? Be apaan dah Cha?" tanya Zila tidak paham.

"CA-BE," ucap Sicha menekankan setiap katanya.

MY SPOILED BOYFIE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang