37

70.3K 7.7K 944
                                    

Typo bertebaran seperti biasa. Selamat membaca!!!

***

"Selamat jalan Zila," ucap Ibas.

Ibas mengarahkan pisaunya kewajah Zila dengan senyum liciknya.

Bugh

"Bangsat!"

Sarga menendang tulang kering Ibas membuat Ibas mundur kebelakang. Amarah Sarga memuncak, jika dalam film kartun mungkin wajah Sarga akan memerah dan keluar asap dari hidung dan telinganya. Anjay!

Sarga bangkit dan berjalan menemui Ibas, apakah Ibas akan tutup usia saat itu juga?

"Lo kayaknya belum jera ya, mau mati lo?" tanya Sarga.

Ibas terkekeh menunjukkan deretan giginya, "lo liat pisau ini gak? Lo gak kasian? Dia haus darah dan pengen darah Zila," ucapnya dengan senyum remehnya.

Emosi Sarga semakin tidak terkendali, dibelakang mereka, yang lain terbangun akibat suara gaduh Sarga dan Ibas. Zila? Dalam air putih yang dibawakan Erdhan sudah dicampur obat tidur. Karna Erdhan tahu bahwa Zila susah tidur.

Bugh

Bugh

Bugh

"Diem atau pisau ini gue tusuk ke perut lo," ancam Ibas.

Sarga tersenyum tipis, "tusuk aja tusuk, lo pikir gue takut ancaman lo?" tanya Sarga.

Ibas mengambil ancang ancang untuk menusuk perut Sarga dengan jemarinya yang sudah lihai bermain pisau.

Arghh

Erang Ibas, Sarga dengan mudah membalikkan keadaan, Sarga sudah waspada dengan gerak gerik Ibas. Ia memutar tangan Ibas yang mengarahkan pisau keperutnya lalu menusukkan pisau itu ke perut Ibas.

"See, i win!" ucap Sarga.

"Sialan lo, arghhh," erangnya.

Keluarga Zila dan teman teman Zila melihat kejadian itu ngeri.

"Omaygatt kita dimana ini?" tanya Verlan dramatis.

"Lo urusin Zila aja, biar gue yang urusin nih bangsat" ucap Vanxer.

Otak Vanxer sedang berguna epribadeh

Dera dan Darga keluar dari ruangan Zila untuk memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Zila, mereka tidak tahu bahwa Zila sudah mengonsumsi obat tidur dari dokter Erdhan.

"Sayang" panggil Sarga panik karna sejak tadi Zila tidak bangun bangun padahal suasana ruangannya sudah gaduh.

Menepuk nepuk pipi Zila pelan, "sayang, are u okay? Hei, jawab aku" ucap Sarga.

Nada suaranya mulai melemah, ada apa dengan Zilanya?

"Sayang, bangun! Jawab aku" ucapnya.

Zila tetap dalam posisinya, mata elang Sarga menatap Ibas sinis. Vanxer yang sedang menelfon terkejut mendengar suara akibat aksi Sarga. Ya, Sarga kembali menyiksa Ibas. Entah kekuatan apa yang dimiliki Ibas sehingga dia masih tetap sadar walau tidak berdaya lagi.

"Lo apain cewe gue bajingan?" tanya Sarga.

Ibas berdecih, "gue belum apa apain bego" ucapnya.

"Banyak bacod ya lo, bugh".

"Lo ma-mau tau ke-kenapa Zila g-gak bangun?" tanya Ibas.

Sarga diam menunggu penjelasan Ibas.

Jari telunjuk Ibas bergerak seakan ingin menunjukkan sesuatu dan arahnya tepat kedokter Erdhan.

MY SPOILED BOYFIE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang