32

77.2K 8.6K 1.1K
                                    

hai hai
Gua mau tau reaksi kalian kalo punya doi kayak Sarga gimana dong, kasi tau yu!!!
Budayakan vote ya bund.
Oiya gua mau nanya juga, kalian baca wp sejak kapan? Kena racun darimana?

Oke udah segitu dulu haha, selamat membaca!!!

Typo bertebaran :(

***

"Pasien kehilangan banyak darah tapi sudah saya tangani, untung saja golongan darah pasien bukan termasuk golongan darah yang langka. Sekarang kita tunggu pasien sadar saja, karna benturan yang cukup keras dikepalanya, saya tidak bisa memastikan kalau pasien akan amnesia atau tidak," jelas dokter.

Sarga mengusap wajahnya frustrasi, bagaimana jika Zila amnesia? Tidak! Itu tidak akan terjadi, semoga saja!!

Verlan memeluk Dera erat setelah mendengar penjelasan dari dokter yang membuat tangis Dera pecah.

"Kalian sudah boleh masuk tapi jaga ketertiban, saya permisi," ucap dokter itu lalu pergi.

Mereka masuk keruangan Zila, melihat tubuh Zila terbaring lemah dengan selang oksigen dihidungnya.

Sarga tidak ikut masuk, dia tidak akan sanggup melihat keadaan Zila saat ini. Menyadari Sarga tidak ikut masuk, Vanxer mengurungkan niatnya dan tetap menemani Sarga disana.

Bugh

Sarga meluapkan emosinya ke dinding rumah sakit, rasa sakit ditangannya tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya apalagi rasa sakit yang dialami Zilanya.

"Gue harus kasih perhitungan sama dia!" ucap Sarga tajam.

Vanxer melihat Sarga dengan emosi yang meluap luap pun mencegah langkah Sarga, "tenangin diri lo dulu, Ga," ucapnya.

"Apa? Lo bilang tenang? Dari tadi lo cuma bilang tenang tenang dan tenang. Zila terbaring tak berdaya sedangkan preman itu bebas gitu aja? Gue gak bisa biarin itu terjadi, Van," ucap Sarga lirih.

Vanxer menghela nafasnya, sangat susah memang kalau menghadapi orang yang lagi emosi. "Lo gak usah kemana mana dulu, jagain Zila disini. Kalo Zila sadar dan liat lo gak ada disini, dia bakal kecewa sama lo," jelas Vanxer.

1 detik

2 detik

3 detik

"Lo ada benernya," ucap Sarga singkat.

"Mending sekarang kita liat keadaan Zila dulu," ucap Vanxer lalu masuk keruangan Zila.

Sarga mengusap pipinya yang basah karna airmata sialan nya itu, menetralkan emosinya sejenak dan berjalan memasuki ruangan Zila.

Bau obat obatan menguasai ruangan itu, siapapun tidak akan menyukainya.

"Hai Zila, ini Sarga. Sarga mohon Zila cepet sadar ya dan jangan sampe amnesia. Kalo Zila amnesia, Sarga bakal benci banget sama Zila," ucap Sara dengan nada sendu.

"Cha, beliin minum dulu yuk, kayaknya mereka butuh minum deh," ajak Fanya.

"Gue ikut," ucap Rachel, mereka bertiga pun pergi.

"Ma, Ver, maafin Sarga ya, Sarga gagal jagain Zila," lirih Sarga.

Verlan prihatin melihat keadaan bayi besar kakaknya itu, yang biasa ia lihat manja, sekarang acak acakan seperti tidak terurus, "lo udah jagain dia semampu lo bang" jawab Verlan.

"Ga, jangan bilang gitu ya nak. Zila akan sedih kalo denger kamu bilang gitu," ucap Dera menenangkan Sarga.

Sicha, Fanya dan Rachel membeli beberapa botol minuman untuk mereka yang ada disana, "minum dulu Tan, Ga," ucap Sicha.

MY SPOILED BOYFIE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang