Hana tidak bisa membendung air matanya ketika mengingat perkataan Oma Irma kemarin malam.. bagaimana Hana bisa percaya jika selingkuhan tuan hery yang dipeluk tuan Hery di foto itu adalah ibunya..
Hana tidak bisa percaya, jika ibunya memiliki sifat yang egois, lebih mementingkan diri sendiri dari pada memikirkan kehancuran satu keluarga yang terdapat beberapa anggota keluarga didalamnya..
"Apakah tuan Hery ayahku? tapi sepertinya tidak.. jika tuan Hery ayah. kenapa wajah kami tidak mirip, itu artinya tuan Hery bukanlah ayahku"
Hana pusing memikirkan siapa dia yang sebenarnya, mengapa ibunya tidak memberitahu siapa ayahnya? Mengapa ibunya menjadi wanita simpanan yang Hana baru saja google yang artinya sangatlah melukai hatinya, Hana sangatlah kecewa..
Ibunya yang Hana kenal sosok ibu yang sangat lembut, berkerja keras, sampai sekarang nasihat ibunya masih Hana ingat untuk tetap sabar dan bersyukur menjalani hidup. Tapi kenapa ibunya menjadi wanita yang bergelar tidak terpuji yang Hana tidak sangka-sangka ibunya menjadi pelakor.
Hana sampai susah tidur semalaman memikirkan perbuatan ibunya, dan sekarang Hana merasa malu dan menyendiri sambil memeluk kakinya.
Brak
Suara benda terjatuh menandakan seseorang yang telah beberapa detik telah berdiri tapi tak disadari keberadaan-nya oleh Hana.. karena Hana terlalu fokus memikirkan almarhumah ibunya.
"Rupanya disini kamu Hana.. kamu membolos"
Hana menatap tajam Arian yang sekarang menunduk hingga wajah Arian sangat dekat dengan wajahnya.
"Kamu mencariku" tanya Hana dan Arian langsung merubah posisinya duduk dilantai berdebu disamping Hana.
"Aku Tidak mencarimu.. aku sedang malas belajar.. aku memikirkan papaku yang pernah selingkuh.. aku ingin mengusir pikiran jelek mengenai papaku" ucap Arian terlihat sekali wajahnya bersedih, Hana semakin bersalah dan Hana ingin sekali minta maaf ke Arian karena kesalahan ibunya membuat Arian mengalami ingatan buruk tentang papanya.
Hana melingkarkan tangannya memeluk Arian dan tangan hana mengelus punggung Arian dengan lembut untuk menenangkan arian yang sekarang sedang menampakan wajah sendunya. Sadar akan posisinya Hana melepaskan pelukanya, ini tidak seharusnya Hana lakukan.. walaupun merasa bersalah, apalagi melihat tatapan Arian yang sudah berbeda, tapi sebelum Hana ingin meninggalkan Arian tangannya ditarik hingga Hana terjatuh di pangkuan Arian..
Arian pria itu tidak akan bisa menolak perlakuan Hana. Arian mencium Hana di gudang rumah, yang hanya ada mereka berdua..
Yes.. kena kamu Hana.. kamu luluh juga ucap Arian dalam hatinya kegirangan.. Hana seperti memberinya lampu hijau untuk menjamah tubuhnya lagi tanpa penolakan.
Dan Hana tidak tega melihat Arian semakin sedih jika Hana menolak ciuman ini
hanya ciuman hana, anggap lah ciuman ini menebus kesalahan ibumu"Hana" panggil Arian pelan dan Hana membuka kedua matanya melihat Arian menatapnya dengan mata menggelap akan nafsu.
"Arian,, jangan nanti ada yang lihat" ucap Hana karena Arian sudah membuka kancing bajunya satu persatu. Dan Hana takut ada orang yang melihat mereka, Hana tidak ingin langsung dinikahkan.
"Tenang sayang disini sepi"
"Tapi Arian aku takut" Hana berusaha menyingkirkan tangan Arian yang ada dileher jenjangnya turun kebokongnya, kenapa Arian suka sekali mengelus tubuhnya.
Suara Hana sudah berganti dengan suara yang membuat Arian semakin bergairah.
"Hana.. aku tidak bisa berhenti sungguh Hana kamu nikmat sekali" ucap Arian disela ciumannya di leher Hana, lalu ciuman arian semakin turun menuju pundak, Arian sedikit mengakat tubuh Hana agar sejejer dengan apa yang diinginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Hana
General FictionHana hanya seorang anak pembantu tapi dia mengetahui rahasia Arian anak majikannya.. Arian yang mencintai Arisa--saudara kembar pria itu sendiri. Lalu ada insiden dimana Arian dan Hana dijodohkan..