"Pagi Hana" sapa gadis itu dengan senyum ramahnya.
"Loh.. kamu kok keluar dari kamarnya kak Arian?"
Tubuh Hana kaku ketika melihat Lisa memergoki dirinya keluar dari kamar Arian, Hana tidak ingin Lisa menganggapnya buruk, Hana tidak ingin Lisa ikut membencinya seperti ibu dan saudaranya, kalau Lisa benci kemungkinan Oma irma dan Tuan Hery juga akan membencinya.
"Mau ambil baju kotor, tapi tuan Arian masih tidur, kamu kapan datangnya?" Tanya Hana mengalirkan pertanyaan ke topik lain.
"Tadi malam sampainya, aku liburan sekalian mau ketemu pacar" jawab Lisa dengan mata yang berbinar.
"Papa dan Oma juga nanti nyusul mau liat keadaannya kak Arisa, Hana. beneran kamu dan Genk-mu yang melukai kak Arisa?"
"I--itu itu tidak benar lis, hanya kesalahan pahaman, Mana mungkin aku melukai Arisa"
"Mungkin saja.. kamu kan suka tertekan oleh perbuatannya, bisa jadi kamu balas dendam.. aku pun jadi kamu pasti akan membalasnya karna kak Arisa itu sangat menyebalkan"
"Tapi bukan aku lis yang melukai Arisa, coba pikir. aku kerja disini, aku butuh uang, masih butuh sekolah, butuh tumpangan tempat tinggal mana berani aku memukul Arisa" Hana menjawab dengan raut wajah tegang, walaupun Lisa mengatakan seolah itu hal yang wajar jika dia membalasnya tapi kemungkinan itu hanya perkataan menjebak, Dan Hana tidak ingin terpancing membenarkan.
"Hahaa.. Hana, Hana. aku percaya kok walaupun kamu tidak menjelaskannya, Oma juga percaya sama kamu, dia selalu membelamu dari tuduhan mama."
"Syukurlah Lis, aku kira kamu akan ikut membenciku"
"Aku tidak membencimu calon kakak ipar, sekalipun kamu tidur bareng bersama kak arian dirumah ini, Kamu tenang saja aku tidak lapor ke papa"
Hana semakin kikuk mendengar sindiran Lisa tapi syukurlah jika Lisa tidak ikut campur menghakiminya.
"Kecuali kamu rebut pacarku baru aku akan membencimu" ucapnya lagi setelah beberapa jeda percakapan mereka terhenti.
"Tenang saja kak Seth sangat membenciku, aku juga gak ada niat berpacaran dengan pria sekaku dia" jawab Hana dengan yakin, Seth ketua OSIS yang merupakan kekasih Lisa jelas tidak menyukai reputasi buruknya. Dan Hana tidak ingin berinteraksi dengan pria yang suka menggelengkan kepalanya keheranan jika Hana dihukum karena melanggar aturan sekolah.
"Semoga saja soalnya aku sayang dia Han, aku sampai sekolah diluar negeri ikut papa cuma mau barengan sama dia, Aku nggak sabar nunggu dia lulus" Lisa bersyukur karena kebetulan kekasihnya ingin melanjutkan kuliah di Negera kedua papa-nya.
Ceklek
"Lisa"
"Kak Arian sama Hana kaya pangantin baru aja, Jam berapa kemarin tidurnya? sampai jam 9 pagi kalian baru bangun tidur"
Arian berjalan cuek menuju kamar Arisa pria itu menghiraukan pertanyaan Lisa, apa yang mau dijelaskan memang benar mereka tidur bersama tapi tidak seperti suami-istri.
Karena tidak mendengar jawaban dari Hana, lisa kembali bertanya pertanyaan yang mampu Hana jawab saja.
"Kalian tidak sekolah?"
"Aku di skor Lis , tuan Arian tidak tau kenapa membolos" jawab Hana yang ingin sekali bergegas pergi.
"Ikut yuk pergi jalan-jalan nanti sore"
"Aku ikut? jadi pengganggu dong"
"Kita tidak berdua saja, Mela juga ikut, ini makanya aku mau menjalankan amanah Mela mau ngajak kak Arian jalan-jalan" jawab Lisa kemudian gabung bersama dua saudaranya.
-
-
-
-
"Gila.. capek banget" keluh Hana sambil menghilangkan keringat di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Hana
General FictionHana hanya seorang anak pembantu tapi dia mengetahui rahasia Arian anak majikannya.. Arian yang mencintai Arisa--saudara kembar pria itu sendiri. Lalu ada insiden dimana Arian dan Hana dijodohkan..