"Ini" kata Arian ketika menunjuk maksud Hana.
Dan Hana sangat malu ketika mengira pohon tumbang adalah jenis makhluk halus berwujud kingkong, Arian mendengus kesal melihat Hana tersenyum cengengesan menahan malunya.
"Habis mirip, apalagi dilihat dari tempat yang tadi, syukur aku yang pertama kali melihatnya. kalau kamu pertama kali melihatnya reaksi kamu pasti sama kayak aku, jadi aku nggak ketindih badan besarmu, benarkan?" Hana mencari pembenaran atas kesalahanya.
"Ayo lanjut.. hari semakin gelap"
"Arian.. kamu sendiri yang bilang kemungkinan bisa saja terjadi"
"Iya kamu benar sekarang jangan cerewet"
"Stop!!"
"Apalagi?"
Sekarang bukan Hana.. tapi arian yang terdiam tapi sekian detik Arian tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa.
Hari Semakin gelap, kabut pun mulai bermunculan sepanjang langkah mereka, sekarang trek mereka tidak didominasi perpohonan besar yang tinggi, medan sedikit terbuka hingga mereka bisa melihat arah lampu rumah penduduk yang sudah bermunculan berbentuk bintang-bintang kecil.
"Hana lihat" tunjuk Arian Keatas Langit karena hana lebih fokus memandang kebawah.
"Wow Arian.. bintangnya lebih indah terlihat dari atas sini" Hana begitu takjub melihat pemandangan didepan matanya ini.
"Arian tunggu" teriak Hana karena Arian sedikit berlari sambil mengayunkan tangannya menyuruh hana cepatan.
Dan benar saja ternyata tanpa disadari Hana, mereka sudah berada dipuncak bukit..
Arian kembali melangkahkan kakinya menemui Hana.. Arian dan hana berpelukan karena berhasil sampai puncak.
Hana terharu karena tidak menyangka bisa menginjakan kakinya ditempat seindah ini, sedangkan Arian senang karena berhasil membawa Hana, Sensasi ini pernah ia rasakan sebelumnya jadi tidak excited seperti hana. Tapi melihat Hana senang, rasa hatinya juga ikut merasakan..
"Apa aku bilang.. kamu pasti tidak menyesal ikut denganku kesini"
"Iya makasih Arian" ucap Hana kembali memeluk Arian.
"Ayo buat tenda"
Beberapa menit kemudian.
"Tenda satu untuk berdua" tanya hana ketika Arian selesai mengerjakan tugasnya.. sedangkan ia menyiapkan makanan.
"Tapi Arian.. mana boleh kita tidur berdua"
"Tenang saja aku bisa tahan kok.. lagian lihat disini ada pendaki lain juga, masa suara kita mau didengar mereka, apalagi suara kamu yang lebih dominan"
Hana melempar Arian dengan batu kerikil
"Enak saja.. siapa juga yang bersuara""Kamu lupa mau di ingatkan"
"Isshh.. udah jangan dibahas"
Hana dan Arian menikmati makanan mereka dengan sajian pemandangan lukisan ciptaan tuhan, Langit tampak bening menampilkan bintang-bintang, rembulan sangat indah menemani kebersamaan mereka.
"Lho kok.. mereka berkemas, mereka mau kemana" tanya Hana kebingungan melihat para pendaki berjumlah 4 orang itu seperti bersiap-siap.
"Mereka mau turun"
"Terus disini cuma kita berdua, aku takut Arian"
"Ada aku Hana, jangan takut" ucap Arian memasuki tenda.. dan Hana dengan cepat menyusul ke dalam.
Hana mengintip rombongan lain yang melewati tenda merahnya, andai Arian tidak masuk kedalam tenda, Hana pasti bertanya-tanya dan bahkan ikut balik rombongan mereka jika diizinkan..

KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Hana
General FictionHana hanya seorang anak pembantu tapi dia mengetahui rahasia Arian anak majikannya.. Arian yang mencintai Arisa--saudara kembar pria itu sendiri. Lalu ada insiden dimana Arian dan Hana dijodohkan..