Bab 3

6.3K 430 23
                                    

"Mulai sekarang.. Arian dan Hana. Papa akan jodohkan kalian"

Apa ???

Suara keterkejutan Lena, Arian dan Hana mereka layangkan dengan bersamaan, beda dengan Arisa yang puas mendengar perjodohan Arian dan hana. Arisa merasa perjodohan saudara kembarnya ini sangat menguntungkan dirinya. Arian tidak akan semakin posesif karena adanya Hana lagi, Arisa merasa bebas pergi dengan kekasihnya tanpa diganggu oleh Arian.

"Pah... aku tidak mungkin menikah dengannya" Arian meremas rambutnya karena kesal mendengar papa-nya akan menjodohkan dirinya dengan Hana, perbuatanya kemarin memang bodoh dan Arian menyesal melakukan adegan itu, tapi kenapa ia merasa menikmati-nya.

"Arian.. kamu harus bertanggung jawab, papa.. tidak yakin kamu tidak melakukan hal yang lebih jauh dan papa tidak percaya kamu hanya menciumnya sebatas perut"

"Papa.. lihat disini tidak ada darah keperawanan Hana, tidak mungkin arian melakukan itu.. apalagi kemarin ada Arisa juga disini tidur bersama kami" Kalau bukan karena ada Arisa, mungkin hari ini, Hana sudah tidak perawan lagi dibuat oleh Arian.

"Tapi kamu sudah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan ke Hana.. Papa tidak peduli!! apapun alasanmu, perjodohan kalian akan tetap terjadi, karena itu sudah keputusan papa" tegas Hery sudah mutlak tanpa ingin dibantah.

"Pah.. Aku menolak perjodohan sialan ini, karena Aku tidak mencintai bocah ini" Arian menatap kesal Hana yang hanya menunduk "Aku sudah mempunyai seseorang yang aku cintai" Arian lalu memandang wajah Arisa dengan penuh cinta.

"Hana juga menolaknya tuan, Hana  tidak ingin menikah, Hana ingin sekolah" Hana kini sudah menangis memikirkan masalahnya di pagi hari ini, Hana merasa bodoh mengapa membiarkan Arian menyentuhnya kemarin malam.

"Hana.. jangan menolak perjodohan ini, kamu tenang saja.. kamu masih bisa sekolah, kalian akan menikah setelah kamu tamat SMA" jelas Hery membuat Hana bernapas lega, Hana pikir akan dinikahkan hari ini, Masih ada waktu, kemungkinan bisa saja terjadi seperti perjodohan ini di batalkan.

Begitu pun dengan Arian merasa lega setidaknya bisa mencari cara sebelum pernikahan itu terjadi.

"Sayang... Siapa Hana? yang papa jodohkan dengan putra kita sangatlah tidak cocok"

"Mah.. ikut papa" ucap Hery karena sudah mengerti maksud Lena istrinya yang tidak setuju akan perjodohan Arian dan Hana.

Setelah Hery dan Lena keluar kamar, Arisa tertawa menggoda Arian
"Aku.. tidak menyangka kalian senekad itu bercinta di kamarku" Arisa mendekati Hana yang terduduk dilantai sedari tadi tidak merubah posisinya setelah didorong oleh Arian.

"Lihat" tunjuk Arisa sambil menggelengkan kepalanya tanda prihatin tapi bagi Hana itu sebuah ejekan "kamu ganas Arian dan kamu Hana murahan"

Arisa menarik paksa baju Hana, ingin melihat dada hana, ingin melihat hasil perbuatan Arian. tapi Hana dengan cepat menutupi miliknya dengan menyilangkan tangannya agar tidak dilihat Arian.

"Kenapa ditutup.. kamu malu dilihat olehku" Hana menggeleng

"Lalu apa? tidak mungkinkan, kamu malu dilihat Arian, apalagi dia pernah melihat punyamu"

"Tidak.. tidak, aku tidak ingin memperlihatkan-nya kepada siapapun, apalagi dilihat lagi oleh arian" ucap Hana menunduk tak habis pikir semua ini terjadi. Hana mengira setelah kecupan yang diberikan Arian akan berhenti, tapi apa yang diperbuat pria itu semakin membuatnya menyesal sempat pasrah dan membiarkan Arian semau-maunya atas tubuhnya, setelah ini Hana berjanji akan menjaga dirinya.

"Munafik" Arisa berjalan keluar membiarkan calon pasangan itu untuk menyelesaikan masalahnya.. apalagi melihat raut wajah Arian yang sudah memerah menahan emosi yang sebentar lagi akan ditumpahkan untuk hana.

Siapa HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang