"Hana ikut denganku. aku ingin bicara" suara Arisa terdengar dingin setelah melihat Hana baru sampai rumah.
"Iya Arisa. tapi aku makan dulu" jawab Hana dan Arisa hanya mengepalkan tangannya marah karena Hana tidak memberitahunya ketika kedatangan Arian. karena Hana Arisa harus menerima tamparan keras dari Arian.
"Aku tunggu dikamar" teriaknya lalu menghempas kan pintu kamar hingga menimbulkan suara keras.
Hana tidak peduli yang penting sekarang perutnya harus di isi dulu. Supaya ia punya tenaga untuk mendengar Omelan anak-anak majikannya nanti.
Beberapa jam kemudian Hana memasuki kamar Arisa.
"Hana... Gara-gara kamu. aku jadi putus dengan Ferdy" ucap Arisa mendorong bahu Hana "Coba tadi kamu memberitahu kedatangan Arian, supaya aku bisa bersembunyi, bukan malah kamu yang sembunyi"
"Maafkan aku Arisa.. aku juga tidak tau, kalau Arian akan datang tiba-tiba"
"Alasan.. bilang aja, kamu iri karena aku punya pacar yang tampan, populer, dan kaya, kamu senangkan aku putus dari Ferdy. karena aku tahu niatmu ingin sekali berpacaran dengannya"
"Aku ini masih smp, belum waktunya pacaran, mau sekolah dulu___
"Stop... jangan diteruskan kebodohanmu itu.. Sekarang keluar.. jangan lupa seperti biasa"
"Baik Arisa"
Ceklek
Hana dan Arian berhadapan saling memandang satu sama lain.. cukup lama mereka saling tatapan sampai terdengar suara deheman Arisa yang menyadarkan mereka berdua.
"Minggir" Arian mendorong Hana keras sampai terjatuh.
Hana tertawa sumbang melihat Arian menutup kamar. tidak mengerti Arian begitu membencinya, padahal Hana merasa tidak pernah salah atau mungkin karena Hana anak pembantu seperti yang Arian dan arisa selalu katakan, salahnya juga mengatakan jika ibunya berprofesi sebagai asisten rumah tangga kepada mereka dulu saat awal bertemu, Hana tidak tahu jika Arian dan Arisa memiliki sifat yang seperti sekarang ini, sangatlah semena-mena. tapi Hana merasa bukan anak pembantu, Almarhum ibunya memang pembantu tapi tidak pernah menjadi pembantu disini, Ya sudahlah sama saja.
"Arisa.. malam ini aku tidur di kamarmu"
"Ah.. malam ini pasti seru. Kalau kak Arian ikut tidur disini" ucap Arisa menarik tangan Arian untuk tidur disampingnya. dan Arian tentu saja merasa senang, bisa melakukan apa saja yang ingin ia lakukan kepada saudari kembarnya tapi tidak sampai merusaknya.
Ceklek
Kembali Hana datang dengan membawa teh untuk Arisa, Hana gugup melihat mata tajam Arian hingga gelas teh yang dipegangnya tanpa sadar bergerak akibat Tangannya bergetar.
"Sini Hana.. kamu tidur di samping kanan-ku, kak Arian disamping kiri atau kak Arian yang ditengah" goda Arisa mencolek lengan arian.
"Kenapa? dia juga tidur disini. kan ada aku yang menemani-mu" Arian sudah senang akan tidur berdua dengan Arisa, tapi kembali kesal dengan kedatangan hana penggangu.
"Kalau kak Arian menolak, kak Arian bisa keluar dari kamar ini" ucap Arisa tersenyum melihat Arian kesal karena adanya Hana.
"Baiklah.. ayo kita tidur bertiga, biar kak Arian saja yang tidur ditengah" ucap Arian dengan entengnya.
"Gak mau... Lebih baik aku tidur di kamar sendiri" ucap Hana yang kini merindukan kamarnya bersama bi sari, Hana merasa heran sudah sebulan ini Arisa selalu mintanya untuk tidur bersama.
"Jangan menolak Hana. kamu ingat siapa kamu disini. Aku bisa saja usir kamu sekarang juga, apalagi papa ku ada diluar negeri, tidak akan ada yang mencegah aku mengusir kamu" Arisa menyugingkan senyum ancamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Hana
Ficción GeneralHana hanya seorang anak pembantu tapi dia mengetahui rahasia Arian anak majikannya.. Arian yang mencintai Arisa--saudara kembar pria itu sendiri. Lalu ada insiden dimana Arian dan Hana dijodohkan..