Bab 18

3K 236 19
                                    

Arian hari ini sedang ikut lomba basket antarsekolah untuk terakhir kalinya karna sebentar lagi Arian akan mengikuti ujian kelulusan sekolah. seharusnya Arian yang menjadi kapten bisa membanggakan sekolah untuk terakhir kalinya seperti pertandingan sebelumnya tapi sialnya hari ini hari ketidak beruntungannya karna gagal meraih piala, itu karena seseorang mengatakan kabar buruk kepadanya.

Amarah seorang kakak tidak bisa dibendung lagi ketika mendengar adiknya dilarikan kerumah sakit karena mengalami kekerasan oleh teman-teman sekolahnya.

Sumpah serapah Arian sebut untuk mereka yang sudah menyakiti adik yang begitu Arian sayangi melebihi dirinya sendiri.

Pantas saja tadi pagi arisa meminta untuk tidak sekolah lagi, tapi Arian memaksanya untuk sekolah karena merasa adiknya baik-baik saja, ternyata ini alasannya kenapa Arisa selalu ingin tidak sekolah akhir-akhir ini.

"Lihat.. saja nanti akan aku balas kalian" geramnya sambil memukul stir mobil.

Arian lalu turun dari mobilnya, arian tidak sabar melihat keadaan arisa dan benar saja adiknya sudah babak belur dihajar.

"Arisa" panggilnya pelan seraya mencium kening adiknya.

"Kak arian, nanti aku sehat lagi kok, jangan sedih" ucap arisa menghibur Arian.

"Aku tidak terima kamu diperlakukan seperti ini" ucap Arian meneteskan air mata kekesalan-nya.

"Kamu nggak cerita kalau disekolah mendapatkan bullyan" Arian tidak menyangka arisa yang baik ini ada yang membenci. Kenapa Arian mengatakan baik karena Arisa tidak terlalu berulah di sekolah.

"Maaf kak.. aku tidak ingin kak arian khawatir dengan keadaanku"

Jawaban arisa membuat Arian semakin mencemaskan arisa karena ketidakjujuran-nya. entah! mungkin banyak Masalah yang disembunyikan arisa darinya.

"Arisa.. kamu adikku yang paling aku sayangi bahkan aku cin----"

"Kak Arian.. ingat kita itu saudara" kesal Arisa inilah salah satu alasannya kenapa geng populer membully-nya karena di curigai mempunyai hubungan terlarang.

"Arisa.. aku tidak peduli walaupun kita bersaudara, rasa sayangku sama kamu memang apa adanya perasaan cinta" jelas Arian mengatakan cintanya lagi untuk kesekian kalinya, hingga membuat arisa semakin takut dengan Arian. Ini lah kenapa? Arisa mau dekat dengan beberapa lelaki yang mendekatinya. Arisa tidak ingin jatuh cinta kepada Arian. berhasil perasaannya kembali hanyut kepada salah satu teman kencannya yang bernama Marko--salah satu tunangan geng populer yang memukulnya tadi habis-habisan.

"Kak arian jangan--" pinta Arisa ketika Arian ingin mencium bibir-nya.

Tapi Arian tetap mencium arisa, arian tidak peduli dengan status mereka yang bersaudara..
-
-
-
-
"Ahh... sialan tuh! si arisa lemah banget" kata temannya yang tomboi si Kurnia namanya.

"Kamu sih.. mungkulnya terlalu keras" kata temannya yang paling seksi, april.

"Udahlah sudah terlanjur, nikmati aja hukuman ini, anggap saja sorakan mereka sorakan kalau kita sedang bertanding" hibur fitri.

"Astagahh... Aku tidak menyangka punya teman seperti kalian, aku yang gak ikut-ikutan jadi kena juga" timpal Hana kesal karena ada masalah lagi.

"Aku.. nggak nyesel jambak rambut arisa tadi" Fitri tertawa puas karena Menyimpan amarah yang besar kepada Arisa yang pernah menjambak rambutnya.

"Aku.. tadinya memang sudah kesal dari rumah, ngeliat dia ngebrak meja jadi semakin jengkel" April mencari pembenaran dengan menendang gelas minuman yang barusan dilemparkan untuk mereka.

Siapa HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang