Bab 4

5.7K 410 5
                                    

Walaupun Arian hanya meminta Hana mencuci piring setelah itu lalu pulang. nyatanya Hana masih menunggu waktu yang tepat untuk meminta izin.

Sekarang saatnya ketika Arisa memintanya untuk mengambil bekas makanan.

"Arisa.. aku izin balik kerumah besar, aku lupa memberitahu bi Sari, kalau nyonya Lena ingin dimasakin sup jamur tiram"

"Ditelpon" ucapnya simple dan kembali fokus nonton drakor.

"Tapi.. Ada hal lain lagi yang belum aku kerjakan dirumah, aku belum mengerjakan PR" Hana melirik Arian yang tersenyum samar Setelah mendengar alasannya.

"Aku tahu itu hanya alasan saja"  Arisa dari pada hanya diam berdua dengan Arian disini.. lebih baik Arisa ikut pulang bersama Hana, Arisa malas menghadapi tingkah aneh Arian, kalau bukan karena janji bertemu dengannya, Arisa malas untuk mengunjungi Arian.

"Aku jujur.. biarin aku pulang" Hana memohon kalau bisa Hana ingin menangis darah supaya Arisa luluh dan membiarkan dirinya pergi, dari pada disini bersama Arian yang gila.

"Aku.. baru ingat kak, aku juga punya tugas yang belum aku selesaikan, jadi malam ini kami batal menginap" jelas Arisa membuat Arian tidak terima jika acara menginap Arisa dibatalkan begitu saja... Arian sudah menahan rindu selama tiga bulan dan semudah itu Arisa membatalkannya.

"Kamu sudah janji akan menginap malam ini, dengan gampangnya kamu membatalkannya karena alasan tugas, atau jangan-jangan kamu hanya beralasan saja" Arian lalu melirik kedua gadis cantik ini secara bergantian karena tahu isi pikiran mereka yang hanya berbohong.

"Lain kali saja aku akan menginap, santai saja.. lain waktu masih ada" jawab Arisa dengan santai tapi beda dengan Hana yang menunduk, Biasa setiap pelayan akan menunduk jika majikannya sedang berbicara, apalagi model-model majikannya seperti si kembar ini.

"Oke... Pergilah, aku akan meminta pacarku untuk menemaniku malam ini"

Hupsss... tanpa sadar suara napas lega Hana keluar begitu saja.

"Oke.. bye.." Arisa sangat senang dan meminta Hana untuk mengemasi barang-barangnya sebelum meninggalkan Arian sendiri.

Dua gadis itu, dengan langkah ringan melangkahkan kakinya tapi.

"Tunggu.. siapa yang meminta mu pergi Hana"

Hana menghentikan langkahnya begitu juga Arisa.

"Diam disini.. aku memintamu menemaniku, bukannya kita sudah dijodohkan. otomatis kamu itu pasanganku" ucap Arian sengaja ingin melihat wajah ketakutan Hana membuat adrenalin-nya semakin terpacu. Sungguh Hana semakin mengemaskan ketika panik, Melihat bibir merah alami itu terbuka dan mata Hana yang mengerjap beberapa kali sungguh sangat nikmat dipandang.

"Heh.. kalian mau ngapain malam ini, kalian belum menikah.. tidak boleh melakukan adegan film seperti tadi" ucap Arisa kesal lalu menggandeng tangan Hana membawanya untuk segera pergi.

"Hahaha.. kenapa Arisa? kamu cemburu" nada suara Arian sangat besar hingga yang tadinya Arisa akan membuka pintu kembali menghampirinya.

"Cemburu?? Dasar gila" Arisa melempar bantal sofa kemuka Arian dan mendorong hana mendekati Arian "nih Hana.. silahkan nikmati" ucap Arisa lalu pergi.

Arisa mengutuk Arian karena sudah menyukainya, Arisa mengetahui gelagat Arian yang aneh tapi berusaha biasa-biasa saja.. Arisa merasa jijik dengan perasan Arian, semoga Hana mampu membuat perasaan Arian hilang kepadanya.

Hana segera mengikuti langkah Arisa tapi sial pintunya tertutup.
"Buka pintunya" teriak Hana memukul-mukul pintu. siapa tahu Arisa mendengarnya dari luar.

Siapa HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang