Tepat pukul 9 malam Hana tiba di kota, tepatnya ia berada di depan pintu gerbang kediaman rumah ayahnya. iya Hana memutuskan untuk kembali. sudah seminggu Hana berada di daerah terpencil itu.
Keputusannya memang tepat tinggal disini untuk melanjutkan pendidikan nya, Hidup Hana sudah lumanyan baik dikota, tidak seperti dipulau susah dengan keterbatasan yang ada. lagian sebagian temannya juga melanjutkan pendidikannya dikota, dan rasa sayangnya ke Arian membuat Hana kembali. Ah sangat merindukan pria itu.
"Hana.. kamu kembali nak" Bi sari menangis dan langsung memeluk Hana ketika melihat Hana sudah berada didepan pintu kamar.
"Iya bi.. Hana minta maaf nggak bilang-bilang kalo pergi" Hana senang sekali karena tahu didunia ini masih ada orang yang mencemaskan-nya. Oh tidak jangan lupakan Oma Irma dan mungkin ketiga temannya di sekolah.
"Hana.. kamu kemana saja seminggu ini? Bibi khawatir dan cari-cari kamu sama Oma irma serta ayah kamu"
"Setelah mengetahui semuanya Hana ingin menenangkan diri bi"
"Tuan Hery juga mencari Hana bi?"
Ucap Hana tak percaya."Kamu tahu ayahmu juga mencemaskanmu Hana. dia meminta suruhannya mencarimu, jejakmu terakhir terlihat di bagian barat.. kamu kemana sih hana pakai mobil pick up lagi?" tanya bi sari penasaran karena Hana sangat berani sekali menggunakan mobil terbuka itu.
"Bagaimana nggak pakai mobil pick up bi? karena bagian daerah kampung halaman Hana itu jarang sekali orang-orang kesana apalagi untuk liburan.. Nggak seperti daerah lain yang ada pulau-pulau kecilnya dan terdapat ada hotelnya. Hana pulang kampung bi, kan Hana anak pulau" Hana memang tidak pernah mengatakan tempat asalnya pada bi sari.
"Astaga Hana.. kamu main rahasiaan sama bibi, jadi kamu tidak tinggal dipanti asuhan setelah kematian ibumu"
"Tinggal di panti tapi cuma sebentar. setelah itu ketemu bi sari" setelah itu Hana menceritakan kehidupan suka dan dukanya hidup di pulau sampai Hana kemudian tanpa sadar tertidur karna kelelahan diperjalanan.
-
-
-
-
-
Arah pokus Hana terpokus ketika melihat orang yang dikenalinya pagi-pagi buta sudah jalan kaki menuju sekolah. Hana memang sengaja berangkat sekolah pagi sekali untuk menghindari Arian. Hana belum siap bertemu pria itu walaupun sangat merindukannya. Hana tidak percaya diri karna kulitnya rada kusam, selama tinggal di pulau Hana sering berinteraksi dengan sinar matahari. Hana merasa tidak mengenali dirinya sendiri karna rasa cintanya merubah Hana untuk lebih memperhatikan penampilan mulai sekarang."Ahh.. aku lagi-lagi mikirin Arian" guman hana.
"Nanda itu apa?" Tanya Hana melihat Nanda meneteng barang besar menggunakan karung beras dengan susah payah.
"Pagi Hana.." Sapa Nanda malu-malu.
"Pagi juga"
"Ini buku bekas hana, mau bantu aku bawa" ucap Nanda yang berharap Hana mengatakan iya.
"Iya.. sini aku bantu"
Nanda sangat senang mengobrol dan berjalan beriringan bersama Hana. walaupun masing-masing diantara mereka berdua sedang mengakat beban berat tapi jika bersama terasa mudah. ternyata perasaan sukanya ke hana bukan hanya sekedar menyukai parasnya saja tapi Hana itu baik. Makanya tadi Nanda sengaja meminta bantuan untuk mengetes kebaikan Hana untuk melihat kebaikan hati gadis berwajah rupawan ini. Tidak salah Nanda pria cupu ini menaruh hati kepadanya. siapakah dia yang hanya pria biasa-biasa saja.
"Nanda.. sepertinya aku pernah melihatmu" Hana meneliti wajah Nanda dengan seksama.
Didalam hati Nanda berdoa semoga Hana tidak mengenalinya.. Nanda malu jika Hana mengenalinya jika dia adalah pemuda pemulung yang pernah membantu Hana..

KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Hana
General FictionHana hanya seorang anak pembantu tapi dia mengetahui rahasia Arian anak majikannya.. Arian yang mencintai Arisa--saudara kembar pria itu sendiri. Lalu ada insiden dimana Arian dan Hana dijodohkan..