Jalan-jalan Sore.

8.8K 1.1K 75
                                    

Janlup voment.

Author Pov.

Keesokan harinya.

Cia berdiri didekat pintu kamarnya, dia sedang menelepon seseorang saat ini. "Ma, mama masih simpan obat itu gak?." ternyata Cia sedang berbincang dengan Mamanya.

"Ready stock, mau berapa?"

"Satu aja sih, percobaan."

"Yakin 1 cukup?."

Cia merotasi matanya malas, dia berjalan keluar dari kamar menuju lantai 1. "Cukup lah Ma, ini masih percobaan." gerutunya.

Sesekali Cia akan mengangguk saat maidnya memberi sapaan, Cia sampai di dapur lalu membuka kulkas dengan tangan yang satunya.

"Yaudah, nanti ambil dirumah Mama."

"Okey."

Setelah selesai, Cia menyimpan ponsel disaku celananya lalu mengambil susu kotak dari dalam kulkas. Dia berjalan menuju meja bar dan mengambil mug kecil bergambar teddy bear.

Lalu Cia menuangkan susu kotak itu ke mug kecilnya. "Halo." Cia kembali menelepon seseorang.

"Ada apa?"

"Izin cuti sehari ya."

"Nghokey."

Jangan tanyakan pada siapa Cia teleponan tadi. Kalian tidak akan mau tau siapa itu. Cia berjalan menuju ruang tengah dengan mug susu ditangannya.

Dengan santainya dia duduk disofa dan menyalakan televisi 12 inchinya. Memutarkan acara kartun Spongebob squarepants.

Keadaan yang damai menenangkan pikiran Cia, dia harus rileks sebelum melakukan perang kasur nanti malam.

"Apa obat itu akan berhasil?" gumam Cia. Dia khawatir perangsang yang dia minta pada Mamanya tak akan bekerja dengan baik.

Cia harus yakin, jika perangsang itu bisa merangsang Afran agar mau melakukan hubungan intim bersama Cia.

"Right Cia, you must be sure."

Doakan saja semoga rencana Cia nanti malam berjalan lancar.

"CIAAAAAAAAAAAA"

Cia tersentak dari lamunannya, dia segera bangkit dan berjalan menuju lantai, suaminya sudah bangun ternyata.

*****

Jam sudah menunjukan pukul 17:35, sore hari yang cocok bagi Cia dan Afran berkeliling komplek. Afran yang kini sedang belajar naik sepeda, dengan Cia yabg menuntunnya.

Sepeda gunung yang baru mereka beli 1 hari yang lalu, karena Afran sangat menginginkan benda itu. "Pelan-pelan sayang." ujar Cia lembut.

Afran mengangguk, dia mengenakan topi berwarna putih, bibirnya sesekali menggerutu saat dirasa susah mengendarai sepedanya. Cia memegang stang dan dudukan sepeda agar Afran tidak jatuh.

"Cia, Afan es krim mau." pintanya saat manik kebiruannya menangkap sosok mas-mas tukang es krim.

Cia mengangguk, dia mengarahkan sepeda Afran mendekati tukang es krim itu. Taman komplek sore begini sangat ramai, tak ayal beberapa ibuk-ibuk komplek melirik mereka berdua.

Karena ini kali pertama Afran dan Cia keluar rumah dan berkeliling komplek.

"Mas, es krim vanilla 1." ujar Cia sembari memberikan uang lembar berwarna biru pada mas es krim.

My Idiot Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang