D U A T U J U H

12.9K 981 48
                                    

Setelah ini tamat, kalian mau dibuatin cerita Mizel apa Afza?.

Author Pov.

Afran tak bisa berjalan dengan normal selama 3 hari ini, kaki kanannya yang terluka dan akan berdenyut hebat saat kakinya diluruskan.

Membuat Afran terus menerus menangis, secara tak langsung membuat Cia prustasi. Ini semua memang salahnya yang sudah membuat Afran jatuh kemarin.

Untung saja mereka sudah dirumah, bukan ditempat mertua seperti kemarin. "Cia kerja jangan..hiks..Afan ditinggal mau enggak..huhuuu Cia kerja jangaaaaan.." ini salah satunya.

Cia sudah harus kembali bekerja karena cuti akibat kecelakaannya sudah selesai. Dan Afran terus merengek tak mengizinkannya pergi bekerja.

Mau makan darimana kalau Cia gak kerja, ngarepin uang mertua tak membuat Cia senang. Dia merasa menjadi beban, suaminya tak bekerja jadi bagaimana dia bisa memenuhi kebetuhannya.

Cia berkacak pinggang didepan Afran yang duduk disofa lebar, wajahnya basah dengan air mata dan ingus, dia benar-benar memelas agar Cia tak pergi bekerja.

"Afran, aku gak mungkin gak kerja, uang darimana nantinya kita buat makan?" tukas Cia langsung, Afran tak mengerti dan malah menggunjang tangan Cia.

"Kerja jangan..hiks..Afan Cia sama mauuu, Kerja jangan Cia..hiks..kerja jangan..mohon Afan Cia sama..hiks..kerja jangan.." tangisnya terus.

Cia mendesah lelah, lutut Afran bengkak, dan itu menambah kemanjaan dan kerewelan Afran padanya.

"Yaudah, kamu ikut aku kerja aja. Tapi duduk ditaman dekat parkiran mobil aja." ucap Cia final, dia berjalan menjauhi Afran yang tersenyum riang.

Dia bertepuk tangan saking senangnya, akhirnya dia bisa bermain ditaman cantik tempat Cia bekerja.

*
*
*

Cia mendudukan Afran dikursi taman warna-warni dekat jungkat-jungkit, masih sepi dan tak ada orang yang melihat mereka berdua.

Afran mengenakan kemeja biru berlengan panjang yang didouble dengan kaus putih didalamnya. Celana hitam diatas lutut miliknya dan sepatu sneakers hitam kesayangannya.

Cia mengecup dahi Afran lembut, dan dibalas Afran dengan ciuman dibibir Cia. "Cia kerja dulu, Afran jangan nakal ya. Tetep duduk disini." titah Cia.

Afran mengangguk patuh, dia sudah diberi bekal. Tas panda dipunggungnya sudah diisi dengan beragam cemilan, susu kotak, roti sandwich dan ada nasi goreng sarapan tadi.

"Kalau ada orang asing yang ajak bicara, jangan ladeni. Afran diam aja oke."

Afran kembali mengangguk, sebenarnya Cia tak tega meninggalkan Afran disini, tapi untunglah suasana cukup adem. Apalagi kursi tamannya berada dibawah pohon apel yang rindang.

"Cia masuk ya, Afran jangan nakal."

Afran melambaikan tangannya "Dadah Cia~" ujarnya bernada, senyum manis menawannya kembali terbentuk, membuat Cia merona malu.

Sial, Afran tampan sekali, Cia gakuku jadinya.

Dengan langkah tergesa Cia masuk kedalam sekolah, dia hanya memasuki 2 kelas saja. Alhasil dia akan pulang dijam istirahat pertama.

"Huft, Cia...." cicitnya lesu, Afran hanya berpura semangat. Padahal dia tak mau ditinggal sendiri, dia maunya terus bersama Cia.

Tapi dia sadar, dia hanya pria idiot yang tak bisa apa-apa tanpa Cia disekitarnya. Sungguh ironi sekali hidupnya ini.

Ada yang mau menikah dengannya saja itu sudah sebuah anugrah, dia tak membujang sampai lapuk. "Hiks..Cia.." dan...Afran sedikit sentimental jika menyangkut Cia beberapa hari ini.

Tanpa mereka sadari, jika sedari tadi Fahmi sudah mengawasi tindakan keduanya dari dalam mobil mercedez hitamnya.

"Heum, kesempatan bagus buat ngehancurin hidup pria idiot sepertimu Afran.." bisiknya dingin, tak ada yang boleh memiliki Cia selain Fahmi.

Bahkan jika Cia sudah menikah, Fahmi akan membuat suaminya itu celaka, agar Cia meninggalkan suami idiotnya dan berbalik pada Fahmi.

"Aku bisa lakuin apa aja Cia, agar kamu tetap sendiri dan tak menjadi milik orang lain." gumamnya lagi.

Padahal, pernikahan Fahmi tinggal menghitung hari. Tapi dia masih bisa melakukan hal tak berguna seperti ini.

Memang kurang kerjaan sekali Tuan Pilot ini.

"Posisi sudah aman, culik pria itu dan bawa dia ketempat yang sangat jauh. Bila perlu buat dia cacat, mau memotong kakinya atau membuatnya buta. Atau kau mau membuatnya bisu sekalipun tak masalah."

Bicara soal bisu, apakah karma atas kelakuan Nara pada Xiel yang mengakibatkan pria itu bisu dan berakhir bunuh diri.

Akan datang pada Afran?.

Kita tidak tau, nantikan saja.









































Tbc.

Jadi...ya gitu. Hahaha.

My Idiot Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang