D U A E N A M

14.8K 1.1K 63
                                    

jangan lupa voment ya~ mau happy atau sad nih?

Author Pov.

Keesokan harinya.

Cia meringis pelan saat berjalan guna meraih teplon didekat keranjang berisi bawang merah dan putih, rasanya selangkangannya benar-benar perih saat ini.

Jika semalam Afran memborbardirnya sekalih sih tak masalah, namun kenyataannya efek obat itu bertahan selama 7 jam lamanya.

Setelah Cia membawa Afran kekamar mandi untuk membersihkan diri, Afran terbangun dan mereka melakukannya lagi dibathup.

Dan setelah selesai, Cia menggiring Afran ke kasur. Dan Afran kembali terangsang dan mulai memborbardirnya lagi. Terhitung 4 ronde mereka bermain semalam.

"Sshh..sakitnya.." desis Cia pelan, gak bohong. Rasanya sakit sekali, tenaga Afran saat terangsang bukan main-main besarnya.

Cia malu sekali, Afran semalam terlihat gagah sekali. Wajah yang basah dengan keringat,  memerah merona dan bibirnya yang berulang kali basah dengan liur.

Aahh, membuat Cia bergairah seketika.

Tak mau terlarut dalam khayalan, Cia berjalan menuju kulkas guna mengambil telur dan keju, dia harus segera membuat sarapan sebelum Afran terbangun.

Akan susah bekerja didapur saat Afran terbangun, dia akan merusuh terus-terusan.

Cia kembali berfikir, sekarang mereka sudah resmi saling memiliki, sudah saling buka segel pulak tuh. Malu Cia jadinya hehehe.

"CIAAAAAAAAAAAAAA, BURUNG AFAN TEGAK CIAAAAAAAA!! CIAAAAAAAAAAAAAAA LEMESIN BURUNG AFAN DULUUUUUUUUU"

cia mengusap wajahnya malu, ini gara-gara Cia memijit anut Afran saat benda itu tegak keatas. Alhasil begini jadinya setelah bangun.

"CIAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"

"IYA SABAAAAARRR!!"

Ayo bergegas Cia, suamimu sudah menunggu.

*****

Afran merengut sebal, dia bermaksud ingin manja-manja sama Cia seharian ini. Tapi Cia malah mengajaknya ke taman disiang terik begini.

"Mau kesini apasih?" sungut Afran sebal.

Cia diam, dia tengah memakaikan sepatu roda dikaki Afran. "Belajar main sepatu roda kamu." gumam Cia sembari berdiri.

Dia sudah selesai dengan sepatu roda Afran, Cia menarik kedua tangan Afran agar pria itu berdiri. Walau susah, tapi Afran berusaha bergerak dengan benda dikakinya ini.

"C-ciaaaa, susaaaah...." rengeknya manja, dia tak bisa bergerak dengan benar. Susah sekali.

Cia terus memegangi tangan Afran, perlahan dia menarik tangan Afran dan membawanya berkeliling "Mudahkan?." tanya Cia santai, Afran tak menjawab dan terus menggerutu.

Setelah 10 menit memegangi tangan Afran, Cia mulai melepaskan pegangannya. "Eh! Eh! Cia tangan!! Cia tangan sini Afan jatuh nantiiiiii!!" Serunya panik.

Cia tertawa geli, dia berjalan mundur dan mulai menjauhi Afran. Pria itu panik, belum apa-apa dia udah nangis kejer. "HUEEEEEE CIAAAAA TINGGALIN AFAAAAAN..HIKS.. CIAAAAAAAAAAAAAAA!!" Teriaknya histeris.

Cia tertawa geli, dia berjalan mendekat, tapi sayang.

Brugh!

"AFRAN!!"

"HUAAAAAAAAAAA KAKI AFRAN DARAH KELUAAAAAAAAR!!"

*****

Afran sesenggukan, lututnya berdarah dan lukanya lumayan dalam. Karena saat dia terjatuh tadi tak sengaja mengenai batu yang lumayan runcing.

"Sssh, tenang ya. Maafin Cia sayang.." gumam Cia bersalah, ini semua karena dia.

Afran mengusak cepat air mata diwajahnya, sakit sekali lututnya huhuuu nyeri, perih dan semacamnya huhuuu.

"Sa...hiks..sakit....eungg..hiks..sakit..huhuuu sakit..hiks..." isaknya sedih.

"Hayooo Abang, ntar kakinya dipotong sama Dokter Rika-"

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

"Eh enggak bang enggak!! Mizel cuma ecek-ecek doang bang aduuuuhhh"

"BUNDAAAAAAAAAA, JAHAT MIZEL BUNDAAAAAAAAAAAAAA"

Cia menghela napas panjang, setelah Afran jatuh tadi, dia malah minta kerumah bundanya. "Mizel, jangan ganggu abang kamu!"

"Mizel kan ecek-ecek bunda.."

Afran terus menangis, Cia akhirnya memilih untuk memeluknya sangat erat. Agar prianya ini berhenti mengeluarkan tangisan memekakan telinga setiap orang yang mendengarnya.

"Cia."

"Ya Bunda?"

"Berapa ronde semalam?."

Cia terdiam, kok bundanya bisa tau dia main sama Afran semalam. "Eum..4 ronde bun." jawab Cia kikuk.

Nara bertepuk tangan riang. "Kalah kamu Meo! Afran aja tahan sampai 4 ronde, kamu 2 ronde aja udah tepar! Bahahahhahaha" ejek Nata pada Meo.

Meo merengut sebal. "Kamu mahh..jahat.." lirihnya sebal. Matanya mulai berkaca-kaca, sial imut sekali mengingatkan Nara pada sosok Meo saat menjadi kucing dulu.

"Maaf sayang, canda aku tuh."

"Gamau..kamu jahat.."

"Eiy, aku baik hati gini."

"Kamu jahat, masa aku minta nen gak dika-hump!"

Nara membekap mulut Meo kuat, lalu menggeretnya menjauh "Kami duluan yak, mau program anak lagi hehehehe." pamit Nara gugup.

"BUNDA!! MIZEL GAMAU PUNYA ADEEEEEEEK!!"

Memang ya, keluarga ini absurd sekaleh.






































Tbc.

Syalalalka.

My Idiot Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang