Beneran Nikah.

16.5K 1.7K 40
                                    

Jan lupa voment💃.

Authur Pov.

Seperti apa yang Cia katakan kemarin, mereka beneran nikah keesokan harinya. Dan malam ini adalah malam pertama mereka.

Usaha keras bagi Cia agar Afran mau tinggal bersamanya di Kota lain, bahkan Afran terus menangis sampai mereka tiba di rumah baru.

Cia menyeka peluh di dahinya, setelah dia selesai mandi dan berberes rumah barunya, Cia mengenakan baju tidur bergambar Doraemon.

Dia berjalan mendekati ranjang kingsize dekat jendela kamar.

Afran tertidur dengan nyenyaknya disana, dia masih mengenakan jas hitam pernikahannya tadi pagi. "Huft, Afran imut banget" gumamnya gemas sembari membuka kancing jas dan kemeja Afran.

Dia masih tak menyangka jika pria seperti Afran ini akan menjadi suaminya, saat tidur dia terlihat normal seperti pria kebanyakan.

Namun jika dia bangun, maka terlihatlah perbedaannya. "Hem, hem. Gumush banget" gumam Cia sembari menjawil hidung Afran.

Cia bersyukur, setidaknya pria seperti Afranlah yang akan menjadi suaminya kini. Tapi lelah juga hari ini, karena seharian ini Afran tak bisa diam.

Dia susah diatur agar duduk diam di pelaminan.

"Aku bakalan berusaha jadi yang terbaik untuk kamu. Aku bakalan berusaha Afran" bisik Cia.

Cia merasa, jika Afran adalah jodohnya walau secara paksa. Yakan dijodohin ehek.

Cia akan berusaha sebaik mungkin, agar tak ada hama ataupun tikus pengerat yang menjalar di rumah tangga mereka kelak.

"Malam Afran."

Malam pertama Cia bersama Afran, suami menggemaskannya.

*****

Cia tengah sibuk di dapurnya, saat dia bangun tadi pagi. Afran masih tertidur dengan ibu jari yang diemutnya.

Cia hanya memberikan kecupan di pipi Afran, setelahnya dia keluar dari kamar baru mereka. Rumah mereka memiliki 2 tingkat yang sederhana.

Sengaja berpagar agar Afran tidak lari ke jalanan, dan juga agar tak ada orang komplek yang menggunjing mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sengaja berpagar agar Afran tidak lari ke jalanan, dan juga agar tak ada orang komplek yang menggunjing mereka.

Dan ada kolam renangnya.

Ini ada di halaman belakang rumah mereka, sengaja tak terlalu lebar dan dalam agar Afran tidak tenggelam saat tak dalam pengawasan Cia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini ada di halaman belakang rumah mereka, sengaja tak terlalu lebar dan dalam agar Afran tidak tenggelam saat tak dalam pengawasan Cia.

Menu sarapan yang akan Cia buat adalah bubur ayam, karena kata Bunda Afran, Afran lebih suka makan bubur dipagi hari.

"Susu putih juga" gumam Cia lagi, dia dapat cuti 3 hari dari Tk nya. Setidaknya dia bisa bermesraan dan mengajari Afran beberapa hal.

Keasikan berkutat di dapur, sampai dia tidak sadar jika jamnya Afran bangun telah tiba.

Afran membuka matanya perlahan, memperlihatkan mata biru indahnya. Dia mengucek pelan matanya lalu bangkit, duduk sejenak.

Afran menunduk saat merasa celananya basah. "Iih, ngompol Afan lagi" gerutunya sebal. Dia menyingkap asal selimutnya lalu berjalan menuju pintu.

Kamar mereka ada di lantai 1.

"Bundaaaaaa, Afan mam mauu" panggilnya manja, dia menelusupkan tangannya ke dalam baju tidurnya, lalu menggaruk perut sedikit gemuknya itu.

Tak ada jawaban, Afan berjalan semakin cepat. Dia sedikit bingung dengan posisi lekukan rumah, aneh sekali. Akhirnya Afan sampai di dapur dan melihat punggung seseorang.

Dia fikir itu Bundanya, ternyata bukan.

"Bundaaaaaaaa" rengeknya manja, dia berlari pelan dan memeluk erat pinggang Cia. Sampai membuat gadis itu kaget.

"Afran? Udah bangun?"

Afan diam, ini bukan suara Bundanya!!!!. Afran segera melepas pelukannya dan menjaga jarak. Tapi setelah melihat wajah Cia.

Dia kembali memeluknya erat, bahkan menggandul di lehernya "Afran mau sarapan sekarang?" tanya Cia lembut.

Afran mengangguk semangat. "Tapi, celana Afan dulu ganti. Afan ompol" adunya sedikit takut. Karena jika dia ngompol bundanya akan menghukumnya.

Dihukum agar tak bisa minum susu dipagi hari.

Cia diam, kemudian tertawa pelan. Dia nyebokin murid nya aja uda biasa, masa ngurus suaminya gini gak bisa.

"Yaudah, sekalin Cia mandiin ya"

Afran mengangguk semangat.

"Lalu setelah sarapan, belajar sama Cia ya"

"Apa belajar?"

"Belajar baca, dan belajar tata bicara yang benar"

Afran merengut sebal. "Afan main mau, Afan belajar gak mau" gerutunya sebal.

"Biar Afran pintar, Afran mau pintar gak?"

Afran mengangguk. "Afan pinta mau" gumamnya.

"Nah, berarti Afran nanti harus belajar, Lalu kita akan pergi belanja ke mall."

"Horeeeeeee, Mall ke pergiii. Afan beli mau susuuu"

Cia terus meladeni ucapan Afran, menggemaskan sekali sih. Cia jadinya kan gakuku melihatnya.

























Tbc.

Jangan lupa voment💃

My Idiot Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang