aku lagi kangen sama mereka♡
KEIRA - LAHIRAN?!
Gavin sedang mencium leher Keira yang sedang terbaring di kasur. Gavin tidak sepenuhnya menindih Keira, karena seperti yang kalian pikirkan perut Keira sudah bertambah besar.
Keira sedikit meringis karena beberapa kali Gavin menggigit leher nya. Setelah puas Gavin beralih mencium bibir Keira.
Gavin tersenyum lalu mengelus perut besar Keira dan meletakkan telinga nya di atas perut Keira.
"Baby are you hear me? " Keira terkekeh lalu mengelus rambut Gavin. Keira juga sudah merasa sedikit kontraksi menjelang kelahiran dede bayi.
Karena itu Gavin selalu di rumah, bekerja di rumah dan menemani Keira di manapun dan kapanpun.
"Sayang, kalau kamu ngerasa ada yang aneh atau sakit kasih tau aku ya" Keira tersenyum dan mengangguk. Gavin kembali memeluk Keira.
"Kamu ga pegel apa? perut aku lumayan besar loh" Karena Keira kasian pada Gavin akhirnya Keira memiringkan badannya dan memeluk Gavin.
Gavin mencium bibir Keira cukup lama sampai membuat pasokan udara mereka menipis.
"Kenapa si ga biasanya" Gavin mengangkat kedua bahu nya lalu kembali mencium bibir Keira.
"Pengen aja"
***
Leon berlari tergesa-gesa kerumah Delvin, sudah beribu kali ia menelpon namun tidak ada jawaban pasti. Karena ini pengalaman sejarah. Mereka mau mengabadikan bersama.
BRAKK
Prang!
Mely tidak sengaja menjatuhkan piring karena kaget dengan kedatangan Leon yang membuka pintu dengan sangat kasar.
"Leon, salam dulu" Leon memegangi dada nya yang naik turun karena cape berlari, padahal jarak rumah mereka hanya terpaut 7 rumah.
"Delvin mana tante" Leon berjalan menghampiri Mely lalu mencium tangan nya.
"Di atas, kayanya lagi tidur"
Leon berjalan ke arah tangga namun kembali berbalik dan menatap Mely. "Keira mau lahiran" Mely mengangguk lalu kembali menata piring. Leon mengangguk lalu kembali menaiki tangga.
"APA!?" Leon yang hendak membuka pintu, terkaget mendengar teriakan Mely.
Leon menarik selimut Delvin lalu membangun kan nya dengan mengambil segayung air dari kamar mandi.
Byurrr
"Anjing!" Leon melempar gayung itu asal lalu menjambak rambut Delvin yang berantakan.
"KEIRA MAU LAHIRAN!" Delvin membulatkan matanya lalu menatap Leon.
"DEMI APA?!" Leon mengangguk lalu menarik Delvin untuk berdiri.
"Keponakan gua lahir" Delvin tersenyum lalu segera masuk kedalam kamar mandi untuk berganti pakaian.
Mely juga sudah menghubungi Kaila dan mereka berjanjian untuk bertemu di rumah sakit. Sandra juga sudah menemani Keira di rumah sakit.
***
Gavin tidak sanggup melihat Keira yang terus saja mengeluarkan air mata. Keringat nya sudah seperti sedang mandi.
"Gua ga mau lagi!" Keira mencengkram kuat tangan Gavin. Gavin tidak mempersalahkan Keira yang melampiaskan pada nya.
Gavin fokus menatap Keira dan sesekali mencium kening nya. "Maaf Kei" Gavin membersihkan sisa sisa keringat di kening dan leher Keira.
"Maaf, Maaf"
"Sakit" Gavin mencium tangan Keira. Bahkan Gavin bisa merasakan sakit nya menjadi Keira, Karena sekarang Gavin ikut menangis melihat nya.
"Maaf Kei"
Keira menggeleng gelengkan kepala nya sudah tidak kuat rasanya. Keira sempatkan melirik Gavin yang sedang menangis. Keira tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Ayo ibu semangat sebentar lagi"
Keira berteriak kencang sambil mengejan dan ia lakukan berulang kali. Gavin bahkan membalikkan badan nya, karena merasa sangat bersalah membawa Keira untuk merasakan sakit.
"Gavin" Lirih Keira. Gavin berbalik dan menatap Keira. "Iya sayang?" Jawab Gavin dengan serak.
"Tolong semangatin aku" Gavin memejamkan matanya lalu menatap Keira yang kembali menangis.
Gavin menghapus air mata Keira lalu menatap matanya. "Sayang, semangat kamu pasti bisa aku selalu ada untuk kamu disini, untuk baby, i love u "
***
Gavin menutup pintu ruangan dengan mata sembab dan hidung merah. Gavin menatap Leon, Delvin. Mely, Sean. Sandra, Axelle, Kaila, Gemma. Lisa, Abam.
"Gimana sayang?" Tanya Lisa cemas. Gavin mengangguk. "Laki-laki"
Semua merasa lega mendengar nya. Bahkan sekarang Sandra duduk lemas di sandaran Axelle karena tidak tega mendengar suara teriakan Keira.
Gavin berjalan menuju bangku kosong di samping Leon. "Gua bener bener ga mau buat Keira sakit lagi" Lirih Gavin. Leon memberikan tisu pada Gavin. Leon membelinya di kantin.
"Mau punya anak satu aja" Gavin mengangguk.
"Terus lu ga main lagi dong?" Gavin mengerutkan kening nya, tidak tau jalan pikiran Leon.
"Maksudnya?"
Prok Prok Prok
Leon menepuk tangan nya dengan sedikit penekan dan berulang kali. Gavin terdiam sebentar lalu tersenyum kecil. "Gua bingung"
"Ada enak nya ada sakit nya" Gavin tersenyum kecil.
"Gua ada sedikit info, baru lu doang yang tau" Gavin menatap Leon.
"Bulan depan gua nikah" Gavin tersenyum lalu terkekeh geli. Leon tersenyum bangga lalu bersalaman dengan Gavin.
"GAVIN LU GA MAU LIAT ANAK LU? KALAU ENGGA BUAT GUA AJA DEH, LUCU BANGET GILA!" Teriak Delvin sambil menggendong bayi laki-laki yanhbsedanh tertidur pulas.
Gavin tersenyum senang. Lalu menghampiri Delvin bersama Leon. Delvin menatap Gavin dan bayi bergantian.
"Mirip"
"Iyalah kan bapa nya" Delvin tertawa lalu menyerah kan bayi laki-laki itu kepada Gavin.
"Selamat ya bapa Gavin" Delvin menepuk lengan Gavin lalu beralih menatap Keira yang sedang tersenyum.
"Samperin"
Gavin menghampiri Keira lalu mencium kening nya. "Makasii sayang, udah berjuang buat kasih kehidupan anak kita"
Keira salah tingkah mendengar kata 'anak kita' Keira tersenyum lalu mengecup bibir Gavin.
Sudah lengkap kebahagiaan yang sekarang ia miliki, tujuan selanjutnya membahagiakan dua orang yang sangat berharga.
Terimakasih Tuhan, terima kasih Keira. I Love U.
KEIRA - LAHIRAN?! END
jam segini masih ada yang baca ga ya? hahaha
absen dong yang suka nya baca malem malem. aku sengaja up malem mau liat seberapa banyak yang suka baca wattpad malem malem.
kalian masih simpan cerita ini di library kalian kan? supaya ga ketinggalan update-tan cerita Keira, karena aku suka masih update cerita mereka kalau lagi senggang.
thankyou yang udah baca cerita Keira.
Selamat malam-♡
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA ✓
Teen Fictionfollow terlebih dahulu ❤ Keira gadis cantik yang sering keluar masuk bk bersama 3 sahabat nya. Membuat onar adalah motto hidup mereka dan Keira memiliki pacar yang sudah seperti panti asuhan. Jago berantem, sering ikutan tauran dan keluar masuk clu...