Yuk komen sebanyak-banyaknya.
.
.
.
.Selamat membaca.
.
.
.
.
.👻[New Version]👻
.
.
.[][][][][][][][][][][][][]
Ali terlihat berbeda hari ini. Biasanya, Ali akan menjemput Pita untuk berangkat sekolah bersama. Tetapi sampai Pita menunggu berpuluh-puluh menit pun, lelaki itu tak kunjung datang. Yang ada Pita malah mendapati Ali yang sudah berada di kelas duluan sambil tidur saat dirinya baru sampai di kelas.Izroil dari bangkunya terlihat melirik Pita. Bertepatan dengan hal itu, Pita juga menatapnya sehingga tatapan mereka berserobok.
Pita bertanya pada Izroil tanpa suara. Mulutnya bergerak seolah berkata, "Ali kenapa?" dan dijawab Izroil hanya dengan bahu terangkat.
Ali masih diam saja, tak bergeming dari posisinya yang tertidur dengan kepala membelakangi Pita. Sampai jam pelajaran keempat akan berakhir pun Ali tak bergerak sama sekali.
Pita masih terus memperhatikan Ali.
Dan di sebrang bangku Pita, ada Izroil yang terus memperhatikannya tanpa gadis itu sadari.
"Lo naksir Pita?" tanya Evan pada Izroil tanpa melepas pandangannya dari papan tulis.
Izroil tersenyum kecil. "Kayanya," jawabnya sekilas sebelum kembali memperhatikan Pita.
Ali merubah posisi kepalanya jadi menghadap Pita dengan mata yang masih terpejam.
Pita lantas terkejut.
Lalu ia terpaku memperhatikan pahatan wajah Ali yang hampir tidak memiliki noda sedikit pun di sana.
Tangan Pita terulur menyentuh kening Ali, berniat mengecek suhu badan lelaki itu untuk memastikan apakah ia tak enak badan atau justru sebaliknya.
Saat tangan Pita masih berada di kening Ali, mata Ali terbuka saat itu juga, mengunci tatapan antara dirinya dan Pita. Membuat jantung keduanya berdegup kencang tanpa disadari. Buru-buru Pita menarik tangannya dari kening Ali, tepat saat bel istirahat berbunyi.
"Pit? Kantin, yuk," ajak Izroil yang tahu-tahu sudah berdiri di samping meja Pita dan Ali.
Ali merubah posisinya menjadi duduk. "Pita ke kantin bareng gue," sela Ali. "Iya kan, Pit?" Kemudian menoleh pada Pita.
Pita yang ditanyai itu pun sontak terkejut. Iya mengerjapkan mata, kali ini terlihat gugup.
"Gu-gue di kelas aja," jawab Pita.
"Kalo gitu gue juga di kelas," sahut Ali.
Melihat Izroil yang kini tampak kesal, Evan yang masih berada di bangkunya pun memutuskan untuk menghampiri lelaki itu. Evan langsung bergelayut di lengan kiri Izroil.
"Udah sama gue aja. Kan sama-sama jomlo," kata Evan, lalu menyeret Izroil keluar tanpa persetujuannya.
Sepeninggalan kedua lelaki itu akhirnya menyisahkan Pita dan Ali di dalam kelas.
Pita tersentak kaget saat Ali tiba-tiba menjatuhkan kepalanya pelan ke bahu gadis itu.
Ali menghela napas pelan. Gerakan Ali semakin membuat Pita merasa bingung. Bagaimana tidak? Kini kedua lengan Ali sudah melingkar di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔
Humor𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. [Cerita ini adalah cerita Indigo Keren dengan versi baru. Yang artinya cerita ini bisa berdiri sendiri tanpa dikaitkan dengan cerita Indigo Keren yang p...