Aku kualat sama komenan readers╥﹏╥
Kemarin malem bener-bener mimpi buruk..
.
.Komen yang banyak ya^^
Biar nulisnya nggak sambil ngedumelin lagu Hati Yang Tersakiti..
.👻[ New Version ]👻
.
.
.
.
.[][][][][][][][][][][][][][][][][][]
Lelaki berbadan tinggi itu melangkah mendekati makam Delima. Sudah berbulan-bulan ia tidak berziarah kemari hanya karena tertahankan oleh ego-nya sendiri. Rasa bersalahnya membuat ia tak berani menginjakkan kaki ke makam Delima yang telah tiada karena salahnya.
Lelaki bernama Izroil itu berjongkok di depan makam Delima. Ia tersenyum sekilas memandang batu nisan yang tertancap di gundukkan tanah tersebut.
"Sorry gue baru ngunjungin lo lagi," lirihnya seraya mengusap batu nisan tersebut. "Kalo boleh jujur ... gue bener-bener susah buat ngikhlasin lo pergi. Apalagi lo pergi selamanya."
Izroil kemudian menunduk dalam. Tepat di saat itu, air mata yang tak pernah ia tunjukkan pada siapa pun tumpah tanpa bisa ia tahan lagi.
"Gue minta maaf," ucapnya penuh penyesalan, "Andai gue nggak ninggalin lo malam itu, mungkin lo masih hidup sekarang. Andai gue nggak nyakitin lo, pasti lo nggak akan patah semangat sewaktu itu. Gue bener-bener brengsek jadi cowok lo, Del. Padahal gue cuma pengen lo bahagia."
Isak tangis Izroil semakin tak tertahankan. Suaranya semakin keras mengisi kesunyian di sekitarnya. Ia hanya ingin melepas segala beban dan rasa sedih yang telah ia sembunyikan cukup lama.
Jika kalian berpikir Izroil tidak merasa kehilangan atas perginya Delima, nyatanya kalian salah. Karena di sini Izroil lah yang justru paling merasa kehilangan dan tertekan. Orang lain tidak mengetahuinya, termasuk Evan. Sebab Izroil hanya ingin menyimpannya sendiri dan pandai menyembunyikannya sejauh ini.
━═━═━═━═━═━═━═━
1 tahun yang lalu.
Izroil melepaskan genggaman tangan Delima dari tangannya. Senyumnya tersungging, tetapi sangat jelas jika senyum itu sangat terpaksa.
"Lebih baik terima aja tunangan dari nyokap lo, Del. Gue terima selagi gue tahu siapa cowoknya," saran Izroil seraya menepuk-nepuk pelan kepala Delima. "Evan orang baik. Gue yakin dia bisa bahagiain lo..."
Hubungan Izroil dan Delima sebagai sepasang kekasih sudah berjalan satu tahun lebih. Di saat keduanya sudah saling menyayangi dan tak ingin melepaskan satu sama lain, Delima justru dikabarkan akan bertunangan dengan Evan yang saat itu sudah menjadi bagian dari keluarga Izroil.
Izroil tahu Evan sudah menyukai Delima sejak lama. Dan entah kebetulan dari mana, Ibu Delima tiba-tiba mempunyai keinginan untuk menjodohkan gadis itu dengan Evan.
Tentu saja Izroil tidak bisa berbuat apa-apa. Izroil tidak ingin merusak kebahagiaan Evan, tetapi ia juga ingin Delima bahagia—bahkan jika harus tanpanya.
"Bahagia nggak diukur dari seberapa baiknya cowok yang kita dapetin, Roil! Perasaan, itu kunci utamanya. Tapi kalo salah satu dari pasangan ada yang nggak punya perasaan, apa lo pikir dia bakal hidup bahagia? Enggak!"
Delima meraungkan tangisnya. Tak peduli jika sekarang ia ada di pinggir jalan dan banyak pengendara lewat yang memperhatikan, ia hanya ingin menangis sejadi-jadinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔
Humor𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. [Cerita ini adalah cerita Indigo Keren dengan versi baru. Yang artinya cerita ini bisa berdiri sendiri tanpa dikaitkan dengan cerita Indigo Keren yang p...