Kangen siapa dari cerita ini?
.
.
.
.
.👻[ New Version ]👻
.
.
.
.
.[][][][][][][][][][][][][][][][][]
Pagi ini, Juliet sudah bersiap dengan buku dan pulpen di tangannya. Juliet berniat mewawancarai hantu perempuan yang entah dari mana asalnya ini untuk dimintai keterangan. Bukan hanya itu, Juliet juga membutuhkan biodata dari hantu tersebut agar bisa segera dibuatkan Kartu Penduduk Warga Setan jika mau dianggap sebagai hantu asli. Yang asli ya ada badaknya:v
"Nama?" tanya Juliet dengan tegas. Wajah Juliet benar-benar terlihat seperti preman palak saat ini.
"Delima," jawab hantu perempuan itu.
"Ibu lo peternak buah, ya?"
"Kok tau?"
"Gue nanya ya, setan! Bukan mau gombal! Jadi jangan buat gue terpancing," sewot Juliet pada Delima.
"Emangnya situ setan apa ikan?"
Juliet menarik napas sebanyak-banyaknya, mencoba untuk menahan amarah yang sebentar lagi akan meluap. Sepertinya, Delima tak sekalem tanggapan Pita, karena mereka berdua saja baru pertama jumpa sebelum akhirnya Delima diseret Pita untuk menemui Juliet.
"Oke lanjut!" Bola mata Juliet bergerak ke pertanyaan berikutnya yang tertulis di dalam kertas. "Nama orangtua?"
"Nggak usah bawa-bawa orangtua, deh! Gue mandiri, nih. Mandi aja sendiri."
Juliet mendengkus, tetapi juga tidak mempermasalahkan. "Tempat tanggal lahir?..."
"...dan batin," jawab Delima yang detik itu juga langsung dilempari pulpen oleh Juliet. Belum berakhir sampai di situ, Juliet bahkan ikut melepas sendal swallow yang dipakainya.
Delima yang mempunyai insting kuat pun lantas mengacirkan diri untuk mencari perlindungan. Membuat kuntilanak yang baru saja muncul setelah begadang seharian di atas pohon, kebingungan dengan tingkah laku mereka berdua.
"Apa, sih, ribut-ribut?" tanya kuntilanak.
Delima melirik kuntilanak dan tersenyum lebar, lalu kemudian berlari menuju hantu itu dan bersembunyi di balik ketiaknya.
"Gue butuh perlindungan. Jadi pinjem keteknya bentar," izin Delima membuat kuntilanak langsung tertawa seperti parodi iklan shampo pentine di tiktok-tiktok.
Kuntilanak mengalihkan tatapannya pada Juliet yang kini sudah mengangkat sendalnya tinggi-tinggi sambil berlari sekencang mungkin menuju dirinya—lebih tepatnya Dilema.
"Ett... slow dong slow!" Kuntilanak menahan jidat Juliet dengan jari telunjuknya, "kasian nanti sendal lo putus."
"Putus sama siapa?"
"Sama carvil."
"Bodo amat, dah."
𖣴⵿⃜⃟᭢·· · · · ──────── · · · ·𖣴⵿⃜⃟᭢

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔
Humor𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. [Cerita ini adalah cerita Indigo Keren dengan versi baru. Yang artinya cerita ini bisa berdiri sendiri tanpa dikaitkan dengan cerita Indigo Keren yang p...