7 : Terserah Mereka

1.5K 490 80
                                    

Haii lama tak jumpaaa😥
.
.

Tapi tenang, hari ini bakal ada double update!!

.
.
.
.

Oh, ya, jangan lupa banyakin komen yaaa.

.
.
.

Bila perlu tiap paragraf di komen juga nggak papa wkwk.

.
.
.

aku turut seneng kalau kalian tinggalin komentar banyak di lapak ini^^

.
.
.
.

👻[ New Version ]👻

.
.
.
.

[][][][][][][][][][][]

Delima menangis.

Tangisan nyaring yang bukan tanpa sebab terjadi padanya begitu saja. Melainkan karena kini wajah cantiknya kotor terkena lumpur sebab Delima yang tidak berhati-hati saat berjalan hingga nenyebabkan dirinya nyusruk tersandung batu.

Sepertinya Delima baru saja menikmati manisnya karma setelah menonjok Izroil menggunakan tubuh seseorang tadi pagi.

"Huaaa apes banget gue hari ini." Delima menangis seraya tak henti-henti mengusap wajahnya yang kotor.

Delima yakin seratus persen. Pasti sekarang ini ia terlihat seperti gembel.

Delima berjalan dengan lesu. Lalu ia melihat tempat pos ronda dan memutuskan untuk duduk di sana.

Perut Delima berbunyi dengan sangat merdu. Pasti cacing-cacing di dalam sana sudah sangat kelaparan. Namun, jika ia pulang ke rumah Pita juga rasanya tidak mungkin. Delima masih belum sanggup menerima segala omelan dari gadis indigo itu.

Apa lebih baik ia delivery saja kali, ya? Pikirnya.

Sontak, Delima pun langsung merogoh saku bajunya, berharap ada banyak uang di dalam sana agar ia bisa membeli berbagai macam makanan yang enak.

Tetapi, apa yang bisa Delima beli kali ini? Ia hanya menemukan empat koin lima ratusan dari dalam saku bajunya.

Sabar yorobun, Delima memang salah satu definisi hantu missquen.


Sementara itu di sisi lain setelah beberapa menit berlalu, terlihat sosok Tuyul Jon dan Tuyul No yang sedang panen uang dan otw nabung di bank persetanan.

Ayayaya tretet tretet tretet ayayaya~

Suara ringtones ponsel Tuyul No berbunyi. Membuat Tuyul No langsung mencari keberadaan ponselnya yang ternyata berada di dalam kresek yang ia genggam.

"Siapa, Bos?" tanya Tuyul Jon, sedikit mengintip nama yang tertera di layar.

"Nomor Unicorn," jawab Tuyul No.

𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang