Makin banyak misteri~
.
.
.
.
.Komen sebanyak-banyaknya ya:")
.
.
.
.
.👻[New Version]👻
.
.
.
.
.[][][][][][][][][][][][][][][][][][]
"Gue curiga Evan emang didorong sama seseorang di tangga. Tapi waktu gue tanya, jawaban dia tuh nggak masuk akal, Li."
"Itu kan waktu lo pake akal, Iz. Coba deh semisal lo pake otak atau pikiran. Kalo berhasil, itu artinya lo emang nggak punya akal," balas Ali. Sontak sebuah tendangan mendarat mulus mengenai bokongnya yang tak lain berasal dari Izroil.
"Dia bilang dia jatuhin diri waktu itu. Gue jelas nggak percaya lah. Kepentok meja aja udah jejeritan apalagi jatuhin diri coba." Izroil masih tak henti-hentinya mendumel soal kecelakaan Evan di tangga.
"Positif thinking aja, Iz! Bisa aja Epan emang gabut waktu itu terus jatuhin diri, kan? Atau bisa aja kan si Epan emang iseng main perosotan di pegangan tangga terus malah kebablasan dan akhirnya jatuh beneran," lanjut Ali, mulai mengeluarkan spekulasi hasil karangannya.
"Lama-lama lo juga nih yang gue perosotin ke empang," ancam Izroil mulai gregetan.
"Janganlah! Mentang-mentang nama Izroil, mau nyabut nyawa orang sembarangan. Ngajak berantem?"
"Ayok!" Izroil menggulung lengan seragamnya.
"Ehhh nggak jadi!" tahan Ali. Ia tidak mau berkelahi, nanti kalau bonyok kan mukannya nggak ganteng lagi.
Jam istirahat sudah hampir berakhir, tetapi Ali masih belum menemukan batang hidung Pita di mana pun semenjak bel istirahat berbunyi. Tidak tahukah Pita jika Ali mencarinya? Jika iya, memang wajar sih, karena Ali tidak pernah mengatakan apa pun sebelumnya.
Bahkan soal perasaannya kepada Pita yang semakin hari semakin aneh.
Di saat Ali sedang dongkol-dongkolnya memikirkan Pita, Pita tiba-tiba muncul memasuki kelas. Panjang umur sekali gadis ini. Baru dipikirkan sudah muncul begitu saja.
"Mentang-mentang cuma temen jadi asal ngilang gitu aja. Gue nyariin lo woy!" pungkas Ali, menyindir Pita yang baru saja duduk di bangkunya.
"Emang ada ya yang nyuruh lo nyariin gue? Nggak ada!" Pita membalas sewot, "Bilang aja lo kangen gue, gitu aja pake ribet."
"Dih, pede lo kek Juliet."
"Juliet nggak usah dibawa-bawa! Dikira PHS baru mampus ntar."
"PHS alias perusak hubungan setan maksud lo?" tanya Ali lalu mendecih meremehkan, "Stroberi mangga apel, sori nggak lepel!"
Pita memutar bola mata malas, tak lagi berminat untuk basa-basi dengan Ali.
Ali mengernyit bingung, tetapi kemudian ia melangkah mendekati Pita yang mengayunkan tangan ke arahnya, menyuruhnya mendekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔
Humor𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. [Cerita ini adalah cerita Indigo Keren dengan versi baru. Yang artinya cerita ini bisa berdiri sendiri tanpa dikaitkan dengan cerita Indigo Keren yang p...