18 : Kecurigaan Ali

1.2K 408 114
                                    

Selamat membaca.

.
.
.
.
.

👻[ New Version ]👻

.
.
.
.
.
.

[][][][][][][][][][][][][][][][][]

Juliet duduk di depan layar tv bersama kuntilanak yang sedang tengkurap di sampingnya. Kebetulan sekarang ini malam Jum'at kliwon, jadi film kesayangan Juliet yang berjudul 'Beranak di Dalam Wajan" sedang tayang dan tidak boleh Juliet lewatkan.

"Gue heran sama anak cewek jaman sekarang," ujar Juliet masih dengan matanya yang fokus pada keempat hantu yang tengah berpelukan bak teletabis di dalam film tersebut.

"Heran kenapa?" tanya Kuntilanak.

"Heran aja gitu ... banyak banget cewek cakep yang gue liat di luar sana pacaran sama cowok jelek. Tapi seumur-umur, nggak pernah tuh gue liat cowok cakep pacaran sama cewek jelek." Perghibahan antara hantu pun dimulai.

"Kayanya cewek nggak masalah deh kalo pacaran sama cowok yang nggak cakep. Cuma kadang cowok-nya aja yang nggak tau diri, udah jelek, suka nyakitin lagi," jawab Kuntilanak. Ia terlihat sangat kesal saat mengatakan itu.

Wajarlah, karena Kuntilanak pernah disakitin sama tiga cowok sekaligus di masa hidupnya dulu. Jadi tak heran mengapa ia selalu menangis dan tertawa tiba-tiba. Menangisnya karena sedih, tertawanya karena gila. Maap mbak kun...

"Btw, Jul ..." Kuntilanak menoleh pada Juliet begitu dirinya menyadari sesuatu. "Lo juga kawin sama setan jelek. Nggak nyadar diri lo?"

Sebuah sentilan melayang di kening Kuntilanak selepas mengatakan itu. Rupanya Juliet tidak terima atas apa yang baru saja Kuntilanak lontarkan.

"Sembarangan lo ya kalo ngomong! Laki gue cakep gitu dibilang jelek. Kelilipan lo?"

"Lo kali yang kelilipan. Gue mah bilang sesuai fakta. Lagian ngapain sih lo bertahan sama Pocong Ahmad yang lagi bertransformasi jadi Bang Toyib?" tanya Kuntilanak. Tangannya lantas bergerak menoyor jidat Juliet sampai hantu itu hampir terjengkang ke belakang. "Mendingan lo sama Drakula, deh. Biarpun kaku gitu yang penting banyak duit."

"Ogah," balas Juliet.

"Heleh, gaya lo aja ogah-ogahan. Tapi kemarin malem makan baso berdua di pinggir sawah."

Sudah Juliet duga. Pasti hantu tukang kepo satu ini akan mengetahui hal tersebut karena kerjaannya suka berkeliling ke mana-mana.

"Ngiri bilang, Bos!"

"Dih, ngapain gue ngiri? Enakan juga nganan. Lagian kaya nggak ada yang lebih cakep aja hihihihi~"

"Nggak usah ketawa lo! Ngerusak telinga," sungut Juliet. Tangannya sontak menyumpal mulut Kuntilanak dengan tisu saat hantu itu tak kunjung diam.

"Heh, Kun, kayanya kita berdua mesti ngawasin Delima dah." Juliet kembali membuka suara setelah beberapa saat hening melanda.

"Dih, ngapain? Udah gede plus bongsor gitu ya biarin aja lah!"

"Dia makin sini makin aneh, Cok! Dia sering ngilang, tapi sekalinya muncul malah mencurigakan. Seharusnya jadi setan jangan begitulah, nggak sopan bikin setan yang lain penasaran, kan?"

"Iya juga, ya? Yaudah nanti besok kita cari tahu. Sekarang kita tonton dulu tipi-nya, kasian dari tadi dia mulu yang liatin kita," balas Kuntilanak sambil mengedipkan mata pada telivisi yang cemberut.

𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang