14 : Evan Kambek

1.3K 412 101
                                    

Ayo komen sebanyak-banyaknya^^

.
.
.

Selamat membaca.

.
.
.

👻[ New Version ]👻

.
.
.
.

[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]

Satu minggu pun akhirnya berlalu. Evan yang sudah lama mendekam di rumah sakit akhirnya diperbolehkan pulang sejak kemarin dan kini mulai kembali sekolah seperti biasanya.

Hari ini Evan berangkat sedikit agak siang. Mungkin jika melihat jam, ia hanya mempunyai sisa waktu lima menit sebelum terlambat.

"ASSALAMU'ALAIKUM YA AKHI YA UKHTI!~" Bukan Evan namanya jika ia tidak berisik.

Ucapan salam dari Evan sontak membuat seisi kelas menoleh ke arahnya dengan berbagai macam tatapan. Ada yang melongo sambil mangap, ada yang kaget sampai matanya melotot seakan-akan akan keluar dan ada pula yang biasa saja.

"WA'ALAIKUMSALAM," sahut seisi kelas dengan serentak.

Evan tersenyum lebar seperti biasanya, lalu ia berjalan dan berhenti di samping bangku Ali yang sedang menidurkan kepalanya di atas meja sementara matanya terus menatap ke arah Pita.

"Mau tukeran bangku kagak?" tawar Evan pada Ali.

Ali yang terkejut sontak langsung mengubah posisinya menjadi duduk tegap dan menatap Evan. "Nanti gue sebangku sama Pita?" tanya Ali, hampir setengah berbisik agar tidak ada siapa pun yang dengar.

Kecuali Izroil tentunya. Ia dengar, tetapi memilih diam. Sepertinya kesalahpahaman yang terjadi dengan Pita belum berakhir sampai sekarang.

Evan pun mengangguk. "Iya... gue duduk di bangku lo, lo duduk di bangku gue," katanya menjelaskan, "udah sono minggir! Lama bener. Keburu Pak Jay wamil nanti," cerocos Evan melanjutkan.

Tanpa babibu lagi Ali langsung melesat menuju bangku Pita seraya membawa tas yang bertuliskan 'tidak ada yang mahal, anda-nya saja yang miskin' itu untuk ikut bersamanya.

Pita yang sedang mencorat-coret buku saat itu mendadak dibuat kaget ketika bukunya tiba-tiba bergeser. Ali sang pelaku tersenyum sejenak ke arah Pita, kemudian ia ikut menggambar sesuatu di buku gadis itu.

Gambar love.

"Sebelumnya gue sebangku sama malaikat pencabut nyawa. Dan sekarang adalah keberuntungan gue karena bisa sebangku sama bidadari," kata Ali.

Dengan begini Pita harus lebih menyiapkan mental karena sudah pasti ia akan semakin banyak mendapat asupan gombal dari Ali.

𖣴⵿⃜⃟᭢·· · · · ──────── · · · ·𖣴⵿⃜⃟᭢

Semua siswa sudah berhamburan ke luar kelas begitu bel istirahat berbunyi. Ali sempat mengajak Pita untuk ke kantin bersama, tetapi Pita tetap kekeuh menolak sehingga membuat Ali pergi sendirian ke kantin.

Kini hanya tersisa Pita dan Izroil di dalam kelas. Pita memilih menyumpal kedua telinganya dengan earphone dan memplay musik berjudul 'Hati Yang Kau Sakiti' by Rossa.

Setelah dirasa bosan dengan lagu-lagu yang ada di ponselnya, Pita pun melepaskan earphone dari telinganya.

"Sendirian aja, Neng?"

𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang