Komen yang banyak, ya. Karena besok aku bakal up EPILOG♡
.
.
.Selamat membaca
.
.
.👻[ New Version ]👻
.
.
.
.[][][][][][][][][][][][][][][][][][][]
Karena pisau lipat yang berada di saku jaket milik dia sebelumnya, kini sudah berada di genggaman Ali."Gue nemu ini, kayanya jatoh pas punggung lo gue tendang barusan," kata Ali seraya mengamati pisau tersebut. Tatapannya kemudian jatuh pada Izroil. "Jadi ceritanya lo lagi sandiwara, ya? Lo pura-pura nggak tau, terus bersikap sok iya buat tangkep pelakunya malam ini. Ck ck ck, jelas-jelas lo sendiri pelakunya."
Merasa tak terima karena tuduhan Ali yang begitu menyudutkannya membuat amarah Izroil tak bisa lagi ditahan. Lelaki itu bangkit, mecengkram kerah baju Ali dan membawanya mundur hingga punggung Ali membentur tembok.
"Mau nonjok gue? Atau mau nusuk gue pake pisau lipat lo?" Ali sama sekali tidak merasa takut saat bertanya.
"Pisau lipat itu punya gue," aku Izroil. Ali tersenyum lebar, jelas sudah menduganya sejak tadi. "Tapi bukan gue pelakunya."
"Penjahat mana ada yang ngaku."
"Lo punya dendam apa sih sama gue? Kenapa selaluuu aja gue yang lo tuduh?"
"Karena lo yang selalu mencurigakan dari awal."
Izroil merespon Ali dengan mendecih dan meludah di samping kaki lelaki itu. Ali yang tak terima pun lantas menendang perut Izroil tanpa aba. Kemurkaan kini sudah hinggap di benak mereka satu sama lain.
Sebenarnya Izroil ingin sekali membaku hantam Ali saat ini, tetapi ia sadar bahwa ini bukanlah saat yang tepat untuk berkelahi.
"Asal lo tahu satu hal! Gue bawa pisau itu, bukan berarti menandakan kalo gue adalah pelakunya. Pelakunya ada di sini, jadi gue perlu senjata buat jaga-jaga. Kalo lo di posisi gue, lo pasti nggak mau mati begitu aja, kan? Apalagi pelakunya nggak mungkin cuma bawa tangan kosong!" Napas Izroil tersengal-sengal setelah menjelaskan kenyataannya dengan penuh penekanan di tiap kata.
Pernyataan yang diberikan Izroil sudah cukup meyakinkan bahwa ia bukanlah pelakunya. Ali lagi-lagi salah sangka dan kini hanya bisa mematung di tempat. Amarahnya mulai terkontrol lagi.
Izroil menepuk bahu Ali, menyadarkan lelaki itu dan menganggap bahwa semua tuduhan yang Ali berikan tidaklah masalah baginya. Izroil tahu jika semua itu terjadi dikarenakan Ali sedang kalut dan ingin segera menangkap pelakunya. Izroil justru berterima kasih dalam hatinya, karena Ali selama ini mencoba membantunya mencari pelaku yang membunuh Delima.
DOR!!
Peluru tembakan hampir saja melesat mengenai bahu Izroil andai Ali tidak segera menariknya untuk tiarap.
Kini mereka tahu, jika pelakunya telah beraksi untuk menyerang mereka. Dan kali ini dengan pandainya memakai senjata pistol agar bisa menyerang dari kejauhan.
Suara tembakan kembali terdengar secara bertubi-tubi. Ali dan Izroil mencoba menghindari beberapa peluru selama mencari perlindungan. Tetapi kegelapan membuat penglihatan mereka terlihat samar-samar. Alhasil saat Izroil tetap bertiarap lurus, Ali justru memutar balikkan arah untuk mengambil senternya yang tertinggal.
![](https://img.wattpad.com/cover/224314953-288-k706053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔
Humor𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. [Cerita ini adalah cerita Indigo Keren dengan versi baru. Yang artinya cerita ini bisa berdiri sendiri tanpa dikaitkan dengan cerita Indigo Keren yang p...