Selamat membaca...
.
.
.
.Kalau ada salah kata dan typo harap beritahu ya, jangan beritempe:)
.
.
.
.👻 [New Version] 👻
.
.
.
.[][][][][][][][][][][][][][][][][]
Caca terduduk di salah satu pohon seraya menundukkan kepala, hingga membuat rambut panjangnya yang tergerai menutupi sebagian wajahnya.
Suasana hati Caca sedang buruk saat ini. Entah mengapa ia merasa kalau saat ini dirinya tengah patah hati. Dan hal tersebut terjadi dikarenakan kapal anti karamnya alias Ali dan Pita baru saja mengakhiri hubungan mereka.
Bukan Caca yang diputuskan. Tetapi di sini Caca juga ikut serta merta merasakan apa yang sepertinya tengah Ali rasakan.
"Kasian Om Ali," gumam Caca sambil melamun. "Gimana ya kalau sampe Om Ali tiba-tiba bunuh diri karena galau?" Caca kemudian menggeleng begitu membayangkannya. "Jangan sampe, deh. Kan Om Ali belum sepenuhnya hilang akal buat mikir begituan."
Kemudian rasa suntuk mulai melanda. Caca kini boring dan bingung ingin melakukan apa sementara saat ini dirinya hanya sendiri. Tuyul Jon dan Tuyul No tak tahu ada di mana. Sudah seharian penuh mereka berdua tidak menampakkan diri di sekitarnya.
Yang Caca tahu, Tuyul Jon dan Tuyul No beberapa hari yang lalu sempat mengumpulkan tuyul-tuyul lainnya untuk mengadakan demo massal dalam rangka penggerebekan markas babi ngepet.
Lagian sih, babi ngepetnya pake acara ikut-ikutan nyolong segala. Jadinya kelompok pertuyulan tak terima akibat pendapatan mereka jadi berkurang setiap harinya.
Mata Caca mengedar mengamati sekitar, mencoba mencari sesuatu yang sekiranya bisa mengurangi rasa bosan.
Lalu siluet mata Caca tergerak perlahan, mengikuti pergerakan seekor capung yang mulai terbang di hadapannya dan kadang-kadang singgah di dedaunan.
"Hmmm, Caca jadi kangen mainan capung yang dulu pantatnya selalu Caca iket pake tali."
"Ekornya Ca yang diiket, bukan pantatnya," sahut Juliet yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
Juliet melayang dan mulai mendudukkan diri di samping Caca.
Caca mendengkus dan melirik Juliet dengan tatapan tak suka. "Sama aja menurut Caca. Ekor sama dengan pantat."
"Kalo ekor sama dengan pantat, berarti sekarang lo lagi duduk pake ekor."
Mata Caca terbelalak seolah ingin copot dari tempatnya. "Ih, enggak! Caca duduknya murni pake pantat. Kan Caca nggak punya ekor."
"Lo sendiri yang bilang ekor sama dengan pantat."
"Tau, ah! Kita kemusuhan aja! Mending Tante nggak usah deket-deket sama Caca!"
Setelah mengatakan itu Caca langsung melompat turun dari atas pohon dengan lincah. Hantu yang masih bocah itu tak henti-hentinya mendumel sambil berjalan meninggalkan Juliet seorang diri.
"Setan jaman sekarang bener-bener nggak ada sopan santunnya, ya." Juliet geleng-geleng kepala sembari mengusap dada, mencoba tabah menanggapi sikap Caca yang akhir-akhir ini cukup sensian.
𖣴⵿⃜⃟᭢·· · · · ──────── · · · ·𖣴⵿⃜⃟᭢
Herman menyingkap gorden kamar Ali, membiarkan cahaya matahari merembes masuk dan menyoroti Ali yang kini matanya sudah setengah terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼 𝗞𝗲𝗿𝗲𝗻 : 𝗜𝗜 [𝗡𝗲𝘄 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻] ✔
Humor𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. [Cerita ini adalah cerita Indigo Keren dengan versi baru. Yang artinya cerita ini bisa berdiri sendiri tanpa dikaitkan dengan cerita Indigo Keren yang p...