Chapter 22

3K 114 0
                                    

Pagi ini terlihat Zoe sedang bermain HP nya di ranjang,ia izin tidak masuk sekolah hari ini untuk pemulihan kakinya. Ayahnya sudah berangkat ke kantor. Bosan sebenarnya di rumah saja,tadinya Zoe ingin pergi ke sekolah namun tidak diperbolehkan oleh ayahnya,dengan terpaksa Zoe mengiyakan.

"Oh iyaa gue kan dikasih buku sama Radit ya,dimana bukunya"ujarnya mengingat kembali buku yang diberikan oleh Radit.
"Ah iyaa di rak buku bawah"ucapnya.
"Yahh,gue gabisa jalan lagi"
"Bisa bisa, maksudnya sakit buat jalan nah itu lebih tepatnya"koreksinya.

Zoe itu tipe orang kalo sedang sendirian dan tidak ada orang satupun disekitarnya ia suka sekali berbicara sendiri, baginya itu adalah hal yang menyenangkan.

"Kemaren hari gue yang paling sial,ya gak sih?"
"Tapi ga ding. Bener bener ya si Febby"
"Arkan lagi,masa iya Vania di terima,katanya suka sama Febby,elahh cowo mah apa bullshit"
"Tapi gapapa,Arkan jadi ga kasian lagi, ngejar ngejar Febby yang jelas-jelas ga mau sama dia,tapi ga tau deh Febby kayanya suka tapi pura pura aja,kaya secret admirer gituu iyaa gue yakin Febby suka sama si Arkan"
"Arkan aja udah punya pacar,gue kapan?"
"Alvarez Alvarez,kenapa coba Lo gamau sama gue padahal gue selalu ada di sisi lo,anjay mantep ga tuh"cerocos Zoe tak selesai selesai.

"Oh ya gue jadi inget kata kata epic,ekhem"Zoe berdehem sebelum memulainya.
"Peranku sebagai payung telah selesai,badaimu telah usai,hujanmu mulai reda,dan pelangi mu sudah datang"
"Eakk,gitu ga sih"Zoe terkekeh sendiri.

"Bentar bentar"masih belum selesai ternyata.
"Fakta menariknya,pelangi tidak selalu ada setelah hujan reda. Tetapi payung selalu dibutuhkan ketika hujan datang"kata Zoe.

Menarik nafasnya."Dan fakta yang paling menarik,pelangi selalu ditunggu meskipun dia tak selalu datang, sementara kita selalu lupa untuk membawa payung meskipun kita tahu hujan akan turun"lanjutnya.
"Karna pelangi tidak bisa bertahan lama dan selalu ada,jadi jika pelangi itu hilang dan kegelapan datang, biarkan aku yang menjadi cahaya mu"
"ASEKKKK"teriaknya bangga atas kata kata nya yang dirangkai sendiri.

"HIDUPKU TANPAMU,TAKAN PERNAH TERISI SEPENUHNYA,KARENA KAUU SEPARUH KU"nyanyi Zoe dengan keras.
"KU INGIN KAU MENGERTI,CINTA TAK HARUS MEMILIKI,WALAU HARUS MENGORBANKAN HATI"Zoe menyanyi lagu lain.

"Tuu Zoe dengerin"ucapnya untuk dirinya sendiri.

"YAYAYAYAYA BOMBAYAH YAYAYAYAYAYAYA,LALALALALALLAALALLAA OPAA LALALALALALAALLALALLA LALALALALALALALALA"Zoe memutar mutarkan guling di tangannya, setelah itu dia merebahkan badannya lelah.

"Cape astaghfirullah"ucapnya sembari mengatur nafasnya yang tak beraturan.

"M to the O,N,Y,E,T"
"MONKEY"

"Kenapa hari ini gue ngerasa bahagia banget ya,kaya ga ada beban gitu,ya walaupun kaki gue hamil"ucapnya bingung.

Zoe terduduk kembali meraih kakinya,ia mengelusnya dengan pelan,sesekali meringis akibat sedikit tertekan. Setelahnya ia kembali merebahkan badannya, menatap langit langit kamar, merenung sejenak.

"TIDAKKK,GA BISA DIEM AJA GUEEE,AYO ZOEE TUNJUKKAN BAKATMU PADA DUNIAA"teriaknya dengan tiba tiba.
"SATU DUA TIGAAA,SAYANG SEMUANYA"
"LIHAT HATIKU PENUH DENGAN ALVA,ADA YANG LAIN AYAH FEBBY DAFFA,SETIAP HARI SENANG RASANYA,PUNYA TEMAN SEPERTI MEREKA"
"Huftttt Zoe ayo kita meeting sebentar"ujarnya.

"Jadi gini, untuk hari ini hilangkan lah beban pikiran yang berat di kepala,lupakan Alvarez sejenak ingat hidup Lo ga selamanya tentang Alvarez,oke?oke"Zoe menasihati dirinya sendiri dengan serius.
"Tapi gue selalu kepikiran Alvarez"Zoe berbicara lagi.

Gambarannya ibarat di samping kanan dan kiri Zoe terdapat Zoe yang berbeda,satu baik satu jahat.
"Ga boleh untuk hari ini"
"Ga bisa"
"Bisa"
"Ga"

"AAAAAAAA"Zoe berteriak histeris.
"ALVAAA MATI LO MATIII"lama lama Zoe jadi frustasi sendiri hanya karna Alvarez.

"Huftt santai tenang rileks"kata Zoe sambil mengelus dadanya sabar.
"DAH LAH BYE SAJA"setelah mengatakan itu Zoe berusaha menidurkan dirinya, memejamkan matanya dengan sangat erat,menutup kedua telinganya dengan tangan.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"ASSALAMU'ALAIKUM"pekik Febby di depan rumah Zoe.
"ZOEEE,MAIN YUUU"masih belum ada jawaban.
"ZOE KELUAR LO,GUE KEPANASAN NII"teriak Febby sekali lagi. Akhirnya setelah lelah berteriak Febby masuk rumah Zoe yang tak terkunci.

Brakk

Sampai diatas Febby mendorong pintu kamar Zoe dengan keras. Zoe yang sedang tertidur tentu saja terkejut bukan main.
"SUBHANALLAH"pekik Zoe yang nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.
"Feb istighfar, jantung gue pindah ke kaki anjir"ujar Zoe hiperbola.

Febby sudah duduk cantik di sofa sambil memainkan HPnya.
"Lo tidur apa simulasi jadi orang mati"kata Febby kesal.
"Gue tuh hari ini cape banget Feb"dengan cepat Febby menyela.
"Halahh,cuma duduk tidur duduk tidur gitu cape"ucap Febby ada benarnya.
"Nah justru itu,jauh lebih cape dibandingin jalan jalan ke mall"bela Zoe.

"Gue tidur berapa jam berarti ya"Zoe mengangkat jarinya menghitung jam.
"Gilaa,7 jam"lanjutnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Daffa main dong"ternyata Febby sudah menelpon Daffa.
"Rumah Zoe sini"
"Oke tinggal ke kamar Zoe aja,gue wait ye"Febby mematikan teleponnya.

"Mau main Daffa?"tanya Zoe.
"Heem,tiga hari ga masuk sekolah dia"ucap Febby tak habis pikir.
"Serius?"Febby mengangguk.

Beberapa menit kemudian Daffa telah tiba di rumah Zoe.
"Kaki Lo kenapa?"tanyanya langsung.
"Keseleo"jawab Zoe malas.
"Kok bisa?"
"gue kan lagi nyari Febby nah ga sengaja nabrak Radit jadi gini deh"ceritanya,Daffa mengangguk saja,lalu berbaring di karpet.

"Lo tau ga daff-"
"Ga"potong Daffa.
"Belum selese ege"
"Si Arkan udah pacaran sama ade kelas masa"Daffa sedikit terkejut,ia menoleh ke Febby.

"Apa?"tanya Febby yang bingung ditatap oleh Daffa,Zoe terkekeh.
"Gue tau pikiran Lo daff,yakan nah itu gue jadi nyariin, eh malah keseleo"ujar Zoe sambil terkekeh.

"Lo kenapa ga masuk 3 hari?"tanya Zoe.
"Mager"jawab Daffa singkat.
"Dasar Lo,besok masuk gamau tau"paksa Zoe yang diangguki Daffa.

Daffa mengeluarkan handphone nya di saku.
"Sini main"tentu saja Arkan yang ditelpon.
"Najis, mentang mentang punya pacar,lupain aja temen Lo"ketus Daffa mematikan sambungan nya.

"Lagi pacaran dia?"tanya Zoe.
"Iya"

"Namanya punya pacar,pasti urusan nya tentang pacar pacar dan pacar"sahut Febby, semuanya mengangguk setuju.

»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!

WELCOME BACK!!🙈🙌🏼

Ada yang satu tipe sama Zoe?

JANGAN LUPA VOMENT!🥶

SEE YOU!🤪✌🏼

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang