Chapter 47

2.6K 96 4
                                    

Malam ini adalah malam Minggu. Tanpa rencana, Zoe tiba tiba di jemput oleh Daffa dan Radit.

"Udah ijin belum?"tanya Daffa, Zoe mengangguk. Bunda juga katanya ada urusan di luar, Alvarez menjaga rumah.

"Kemana kita?"tanya Zoe.
"Belum ada tujuan"jawab Radit.
"Jemput Arkan sama Febby dulu"kata Daffa yang diangguki keduanya.

Sekarang mereka berdua sedang menunggu Arkan.
"Gue lagi makan njir"ucapnya ketika masuk ke dalam mobil.
"Gue juga tadi lagi bikin nasgor"Zoe ikut menyahut.
"Daffa tuh, gabut banget ngajakin orang main"Radit menunjuk Daffa.
"Ya elah, daripada di rumah mulu"

Tak lama mereka sampai di depan rumah Febby, dan menunggunya.

"Sorry lama"seru Febby, kemudian masuk ke dalam mobil.

Perjalanan mereka di penuhi dengan percakapan yang kurang bermanfaat, kadang menceritakan adik kelas, kakak kelas, bahkan kepala sekolah, sesekali diselingi gombalan dari Arkan untuk Febby.

"Nah sini aja kali" ujar Daffa setelah berhenti di salah satu taman.
"Bolehlah"mereka semua turun.

"Radit itu ada cewe"Daffa menunjuk salah satu perempuan yang sedang duduk memakan permen kapas.
"Terus?"tanya Radit bingung.
"Coba deketin"

"Ini kita mau main apa mau nyari cewe?"sindir Febby.
"Bukan nyari cewe, ini tuh challenge"jawab Daffa.

Radit beneran mendekati perempuan itu. Mereka berempat mengintai dari jauh.

"Daffa akhlaknya ketinggalan dirumah"celutuk Zoe, Daffa tertawa kecil.

Sekian lama, akhirnya Radit menghampiri keberadaan mereka. "Sialan sok cuek banget, dih dipikir gue mau sama cewe kaya gitu"gerutunya. Besperen tertawa.

"Feb tuh cowo, ngga mau nyoba?"tanya Zoe jahil.
"Ga makasih banyak"tolak Febby.
"Febby mah setia sama gue, ya ga Feb?"Arkan bertanya sembari merangkul Febby.
"Ga juga"balas Febby acuh, Zoe tertawa.

'MAMPUS LO FEB, DAG DIG DUG GA TUH'batin Zoe meledek Febby.

"Lo aja Zoe"suruh Febby.
"Ga deh"Zoe juga menolak.
"Zoe juga setia sama Alvarez"celutuk Daffa, Zoe melotot.
"Salah, Zoe itu setia sama Zavi"kata Febby membenarkan.

"Iya setia,cowoknya yang ga setia"gumam Radit.
"Iya Alvarez mah gitu"sambung Daffa yang mendengar gumaman Radit.

"Kenapa jadi bahas Alvarez coba"kesal Zoe.

"Foto dulu foto"Arkan mengalihkan topik.
Zoe menggeleng tak percaya. "Foto mulu"
Kenapa jadi mereka yang doyan foto? Kan harusnya yang Zoe sama Febby.

"Zoe potoin"Radit menyerahkan handphonenya, Zoe menerimanya dengan pasrah.

"Radit yang kompak dong"omel Daffa. Febby terbahak-bahak.

Radit dengan tingkat keterpaksaan yang sangat tinggi akhirnya mau mengikuti gaya Daffa dan Arkan.
"1,2,3"aba aba Zoe.

Cekrek

"Liat liat"Daffa langsung menghampiri.
"Sipp,gini kan baguss"katanya.

"Jadi sekarang kemana lagi?"tanya Febby.
"Makan yok, gue laper anjir"usul Arkan.
"Gas"

✨✨✨✨✨✨✨

"Jangan macem-macem, inget belum nikah"Zoe melotot.
"Damn, you can't keep your mouth"
"Lagian kalo mau macem macem mana bisa, orang ada bunda"lanjutnya, besperen tertawa.

Mobil mereka meninggalkan area rumah Zoe, Zoe masuk ke dalam rumah sambil bernyanyi kecil.

"So suddenly I'm in love with stranger"
"I can't believe he's mine"

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang