"Kenapa si kamu tuh"kesal Zoe. Sebab sedari tadi Alvarez memperhatikan gerak-gerik nya.
"Kamu tuh kenapa"balas Alvarez.
"Lah emang aku kenapa?"sewot Zoe.
"Udah gila kamu?"Zoe melotot tidak terima.
"Kamu ngatain aku gilaa?"ujarnya nyaris berteriak."Kalo ga gila apaan? Senyum senyum sendiri"seru Alvarez. Zoe menggelengkan kepalanya malas.
"Jangan mancing keributan deh, males ribut"sinis Zoe.
Ini sudah bulan ke 7 mereka bersama, dan ya mereka berdua sudah saling menerima satu sama lain. Walaupun perdebatan sering terjadi di antara mereka hanya karena hal sepele.
Alvarez yang merasa malas keluar dari rumah Zoe. "Mau kemana?"tanya Zoe.
"Pulang"jawab Alvarez singkat.Zoe tidak perduli, ia juga lelah jika terus beradu mulut dengan Alvarez. Zoe beranjak menuju kamarnya.
"Nyebelin banget, makin kesini Alvarez sensi banget kaya cewe"kata Zoe sambil membanting handphonenya ke ranjang, lalu menuju ke kamar mandi.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Seperti biasa jika sudah bertengkar seperti ini, mereka berdua tidak ada yang mau memulai pembicaraan terlebih dahulu. Tapi walaupun bertengkar, Alvarez masih tetap menjemput Zoe.
"Daffa"panggil Zoe saat baru saja turun dari mobil Alvarez.
Daffa melambaikan tangannya, tapi Alvarez menarik Zoe terlebih dahulu. "Gue mau nanya, sebenernya tunangan Lo itu Daffa atau gue?"
Zoe menatap Alvarez bingung. "Gue kira Lo pinter"ucap Zoe tidak percaya.
"Alvarez denger ya, Lo sama Daffa itu beda, Daffa itu sahabat gue, Lo itu tunangan gue"lanjutnya."Oke gue tau Daffa sahabat Lo, tapi Lo mikir gak? Lo akhir akhir ini sering banget sama Daffa, entah kemanapun itu, entah kapanpun itu-"
Zoe memotong ucapan Alvarez. "Lo berlebihan tau gak?"
"Terserah lah"setelah mengatakan itu Alvarez berlalu dari hadapan Zoe.
Zoe menggeleng tak percaya. "Dasar gila"
Alvarez melewati Daffa, Daffa bingung dengan sikap Alvarez yang tak meliriknya sedikit pun. "Dia kenapa?"tanya Daffa kepada Zoe.
"Gatau"jawab Zoe acuh, Daffa dan Zoe berjalan berdampingan."Nanti temenin gue ya"
"Kemana?"tanya Zoe.
"Kayanya gue gabisa deh"lanjut Zoe tak enak.
"Oh ya udah gapapa si, gue sama Radit aja"balas Daffa.✨✨✨✨✨✨✨✨✨
"Duluan Zoe"ujar Febby menaiki motor Arkan. Zoe mengangguk saja, lalu menuju ke mobil Alvarez.
Tanpa mengatakan apapun, Alvarez langsung menjalankan mobilnya, Zoe menghembuskan nafasnya kasar. Biasanya tadi malam bertengkar, siang sudah seperti biasa, tapi kali ini sepertinya Alvarez benar benar jengkel. Perjalanan yang biasanya terasa sebentar, kali ini terasa lama.
Alvarez menatap Zoe datar. Mereka sudah sampai di depan rumah Zoe, tapi Zoe belum juga turun dari mobil. "Turun"suruh Alvarez datar. Zoe tidak bergeming sama sekali.
Dengan terpaksa Alvarez keluar dari mobil, dan berniat menarik Zoe keluar. Memang terdengar sangat kejam, tapi Alvarez sedang tidak baik saat ini.
"Jangan narikkk"gertak Zoe. Alvarez langsung melepaskan cekalannya. Zoe mendengus. Sudah dipastikan Zoe keluar dari mobil, Alvarez ingin kembali memasuki mobilnya.
Zoe masuk ke rumah dengan kesal. membuang tasnya ke sembarang arah, kemudian merebahkan badannya di sofa, menyalakan televisi dengan volume yang sangat keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZoe [END]
Teen Fiction[BUDIDAYA KAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA,DAN JANGAN LUPA VOMENT] 'Al, I love you'-Zoeline 'Gatau diri, benci gue sama Lo'-Alvarez ___________________________ "Emang sekarang ga mau?"tanya Alvarez. "Ga mau apa?"Zoe bertanya polos. "Pacaran sama gu...