Chapter 13

2.7K 95 0
                                    

Kantin hari ini sangat penuh,suara para pedagang kantin dan para siswa yang memesan makanan bersahutan.

'Bu pecelnya satu'
'Siapppp'
'Pak baksonya satu,jangan pake kecap'
'wokee'
'Mba es jeruknya 2 gelass'
'sipp, ditunggu'

Zoe dan Febby masih mencari meja yang masih kosong.
"Ahh itu, mejanya alvarez"ucap Zoe berbinar ketika melihat meja Alvarez dan temannya masih muat buat 2 orang.
"Please Zoe jangan,Lo baru sembuh"Zoe menaikkan alisnya bingung.
"Apa?"
"Lo mau labrak Alisha lagi kan?"tanya Febby pelan.
"Tenang Feb,hari ini gue mau jadi anak baik dan tidak sombong"ucap Zoe sambil mengibaskan rambutnya,Febby terlihat ragu. Menghela nafasnya pelan,Zoe menarik tangan Febby menuju arah meja Alvarez.

"Permisiii,kita mau gabung dong,boleh kan?"Zoe meminta izin,diam tidak ada yang menjawab.
"Oke baik makasih,sama sama"Zoe duduk di samping Daffa dan berhadapan dengan Alvarez. Sedangkan Febby duduk di sebelah Alisha dan berhadapan dengan Rifqi.

"MBAA,PESEN JUS ALPUKAT 2 GELAS YA"teriak Zoe dengan mengangkat tangannya. Jus alpukat itu kesukaan Zoe dengan Febby, apapun makanannya jus alpukat minumannya.

"Hallo Daff"sapa Zoe kepada orang disampingnya. Tidak ada jawaban,Zoe terkikik dalam hati,masih marah sepertinya.
"Hallo Al"sama seperti tadi, tidak mendapatkan jawaban.
"Hallo Lisha"
"H-hai"balas Lisha terbata.
"Hallo Rifqi"bukan jawaban yang Zoe dapat namun tatapan sinis.

Febby menggelengkan kepalanya heran,kenapa dengan Zoe hari ini?
"Ini, totalnya jadi 12k"ucap mba mba yang membawa jus alpukat.
"Nih, makasih"Zoe menyerahkan uang 15k rupiah,Zoe menolak kembaliannya.

Suasana meja hening tak ada yang memulai percakapan,sedari tadi juga Daffa tidak melirik ke arah Zoe sama sekali. Zoe menyeruput minumannya dengan Hp yang berada ditangannya.

Sedikit memundurkan kepalanya kebelakang,Zoe berbisik tepat di samping kepala Daffa.
"Ciee ngambek ciee"bisikan Zoe membuat Daffa menolehkan kepalanya secara tiba-tiba.

Gerakan Daffa menarik perhatian Alvarez dan yang lainnya dengan segera Zoe bertingkah seolah tidak terjadi apa apa. Daffa sudah menahan mati matian agar tidak menggeplak mulut Zoe.

Daffa pergi secara tiba-tiba setelah berdiri dari duduknya membuat yang lainnya bingung,Zoe sudah terkikik kecil.
"Kemana Daffa?"tanya Alisha kepada Alvarez.
"Aku gatau"jawab Alvarez lembut dengan tersenyum simpul.

Zoe yang melihat interaksi keduanya meremas roknya,baru kemarin Zoe bilang kepada Alvarez untuk tidak mengumbar kemesraan di depan nya. Walaupun itu hanya percakapan singkat,tapi itu membuat hati Zoe sedikit sesak.

Menghabiskan minuman nya dengan cepat,Zoe beranjak dari duduknya lalu pamit.
"Duluan semua"pamitnya dengan senyuman sabit di wajahnya,lalu berlari kecil keluar kantin,Febby mengikuti Zoe dari belakang.

✨✨✨✨✨✨✨

Sekarang Zoe sedang berada di toilet, mengatur nafasnya, kepalanya mengadah ke atas agar air matanya tak jatuh.

Zoe jadi takut,bagaimana jika Alvarez itu benar-benar bukan ditakdirkan untuk dirinya. Melihat Alvarez berdampingan dengan Alisha saja berpengaruh terhadap hati alisha.

Menghadap ke kaca,Zoe berbicara. "Zoe please jangan terlalu berlebihan"ucapnya memarahi diri sendiri.
"Alay tau gak?pikir lah Zoe,ga selamanya alvarez itu ada di sisi lo,Lo mau lawan takdir?gabisa Zoe gabisaaa,jangan bego dong"Zoe menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

Masuk ke dalam bilik,Zoe akhirnya menumpahkan tangisannya. Ia membekap mulutnya supaya tidak terdengar dari luar. Pipinya telah basah akibat air matanya yang keluar deras.

Mendengar suara seperti orang masuk ke dalam toilet,Zoe membekap mulutnya lebih erat dan memejamkan matanya.
"Zoe"panggilan itu membuat Zoe menahan nafasnya sejenak.
"Zoe Lo disini?"tanya orang itu.
"Gue Febby"Zoe tidak menyahut.

Merasa bahwa Zoe tidak disini,Febby mengacak rambutnya gusar, meninggalkan toilet,lalu melanjutkan mencari temannya itu.

Mengatur nafasnya yang tak stabil,Zoe menghapus air matanya dengan kasar,membuka pintu bilik kemudian membenarkan tampilan nya yang sudah tak karuan. "Kuat Zoe"kata Zoe menyemangati diri sendiri.

Keluar dari toilet,kini ia akan ke kelasnya. Ternyata sudah ada guru,Zoe mengetuk pintunya. "Permisi",seluruh perhatian kini tertuju pada Zoe.

"Kenapa telat?darimana saja kamu?"tanya Pak Angga,guru biologi yang terkenal killer,pak Angga selalu membawa tuding kemanapun ia pergi.

"Maaf pak saya dari toilet"ucap Zoe sopan.
Pak Angga mengangguk kecil. "Baik, silahkan duduk,lain kali jangan diulangi"tegasnya.

Sesampainya di bangku,Zoe di tanya oleh Febby. "Kemana aja Lo?"Zoe hanya menggeleng,membuat Febby berdecak.

✨✨✨✨✨✨✨✨

"Pulang sama siapa Lo?"tanya Febby sambil menggendong tasnya.
"Gatau"jawab Zoe singkat.
"Mau sama gue?Abang gue udah didepan"tawar Febby membuat Zoe berpikir.

'Gue kan hari ini mau jadi baik dulu,jadi jangan ganggu Alvarez'batin Zoe.

"Boleh deh"putus Zoe membuat Febby tersenyum dan mengangguk,mereka berdua keluar kelas dengan mengobrol.

"Kok waktu gue kerumah Lo,Abang Lo gada?"tanya Zoe.
"Waktu itu Abang gue lagi touring sama temen temennya,3 hari malah"Zoe mengangguk tanda mengerti.

"Bang"panggil Febby membuat laki-laki dengan gaya khas anak kuliahan itu menoleh,dan tersenyum manis.

'wihhh,kok gue baru nyadar Abang nya Febby ganteng'batin Zoe menatap Abang Febby dengan terpesona.

"Ehh Zoe,udah lama banget ga ketemu"ucap laki laki itu membuat Zoe yang sedang menatap nya mengerjap.
"Heh kan bang Rey sibuk, padahal Zoe sering main,kemarin aja nginep"ucap Zoe memutar bola matanya malas.

Reyhan Madefta namanya,kakak laki-laki dari Febby Madifta,anak kuliahan yang sudah memasuki semester 3.

"Udah dehh mending ngobrolnya nanti,cepet gue cape banget"kata Febby membuat Zoe dan bang Rey menghentikan obrolan mereka dan terkekeh.

Mereka masuk ke dalam mobil dan meninggalkan sekolah.
"Lo tau Vania?si tukang caper"tanya Febby kepada Zoe.
"Hah yang mana?"balik tanya Febby.
"Anak kelas 10 IPS 2 ituu"
Zoe membulatkan mulutnya. "Oooh tau tau,kenapa?"
"Caper banget anjir amit amit, kemaren kan gue sama si Arkan pulang bareng, lewat tuh depan kita,pengin gue gampar sumpah"ucap Febby sangat kesal mengingat kejadian kemarin.
"Bisa bisanya cuma nyapa si Arkan doang,gue dianggurin,mana ngibasin rambut segala sok cantik"lanjutnya.

Zoe tertawa. "Ati-ati ntar bisa jadi saingan Lo"
Febby mengernyit. "Saingan apa?"tanyanya bingung.
"Saingan mendapatkan Arkan sang pujaan"ledek Zoe membuat Febby langsung menyahut.
"Ga sudi gue sama si Arkan,makan tuh Arkan ga perduli gue"ucap Febby.

Sedangkan bang Rey hanya menyimak obrolan mereka berdua. Tak lama mobil mereka telah sampai di depan rumah Zoe.
"Makasih ya bang,Febb"setelah mengucapkan itu,Zoe keluar dari mobil,dan melambaikan tangannya. Zoe masuk kedalam rumah.

»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!!!

WELCOME BACK!!!🙈🙌🏼

satu kata buat
Zoe?
Febby?
Daffa?
Bang rey?

JANGAN LUPA VOMENT!!!🥵

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang