Chapter 55

2.4K 92 4
                                    

"Yeeeee"Reva berseru senang setelah sampai di taman kota.

Zoe tadinya menolak karena sudah malam pasti dingin, tapi Reva ngambek, dan Zoe hanya bisa menurutinya.

Kenapa malam hari? Tadi sore Alvarez pergi entah kemana.

"Pertama tama, kita harus membeli permen kapas"kata Reva.
"Les't go"Reva menarik tangan Alvarez dan Zoe.

"Pelan pelan Reva"ucap Zoe lembut.

Alvarez menggandeng tangan kanan Reva, Zoe menggandeng tangan kiri Reva.

"Pak, aku beli 2 permen kapas"penjual itu mengangguk, sambil tersenyum ramah.
"Banyak banget beli 2"ujar Alvarez.
"Bukan buat aku, kan kak Zoe juga mau"jawab Reva menoleh ke arah Zoe.
"Ngga usah, Reva aja"tolak Zoe.
Reva menggeleng. "Tidak boleh menolak rezeki kak"katanya.

Alvarez tertawa kecil.

'Alvarez kalo sama anak kecil emang jadi lebih ekspresif gini?'batin Zoe heran, masalahnya semenjak ada Reva, Alvarez tidak dingin seperti biasanya.

"Ini dek"Reva menerimanya, Alvarez menyerah kan uang. "Terimakasih"

Ketiganya menuju bangku taman,duduk dengan Reva yang berada di tengah.
"Ini buat kakak"Zoe menerima permen kapas tersebut.

Reva memakan permen kapas nya dengan tenang. "Ga dimakan?"tanya Alvarez ke Zoe. Zoe menggeleng.
"Reva ga kedinginan?"tanya Zoe.

"Ngga"

Permen kapas Reva sudah habis. "Terus kamu mau ngapain lagi?"tanya Alvarez.
"Aku juga bingung,"jawab Reva.
"Ya udah, pulang aja?"Reva menggeleng cepat.
"Alvarez kita itu disini baru sebentar, masa pulang"katanya sambil menekuk bibir bawahnya.
"Masalahnya ini udah jam 8 Reva, ga baik anak kecil di luar malem malem"balas Alvarez.
"Alvarez sih, tadi sore ngapain pergi"ujar Reva galak, Zoe terkekeh.

"Udah udah, ayo mau ngapain lagi? nanti habis ini kita pulang"ucap Zoe melerai, Reva mengangguk.
"Aku mau baik bom bom car"ujar Reva semangat.
"Tapi Alvarez sama kak Zoe harus ikut"senyum Zoe luntur seketika.
"Ngga deh, kamu sama dia aja ya"ujar Zoe menunjuk Alvarez.

"Kenapa, kakak ga mau?"tanya Reva.
"Bukannya ga mau, tapi aku udah cape, mau duduk aja"kata Zoe.
"Ya udah kalo kakak cape, kita pulang aja"ucap Reva kecewa.
"E-eh?"Zoe panik, menatap ke arah Alvarez yang sedang tersenyum tipis.

"Reva, kan tadi kak Zoe baru pulang camping, terus kita langsung ajak main dia, pasti masih cape kan?"Reva mengangguk lesu.
"Jadi kita main berdua aja, kak Zoe biar duduk disini aja, kita duel, siapa yang paling banyak nabrak, dia yang menang, terus yang menang boleh minta apapun, setuju?"Reva kembali tersenyum.
"Oke, aku setuju"mereka berdua masuk ke dalam arena.

Zoe duduk di dekat arena tersebut sambil mengamati. "Huh"

Lima belas menit menunggu, Alvarez dan Reva keluar dari arena.
"Kak Zoe aku menang"Reva berlari ke arah Zoe lalu memeluknya. Zoe membalas pelukan itu.
"Alvarez lemah, masa kalah sama anak kecil"ledek Reva.
"Aku tadi ngalah, bukan kalah"balas Alvarez.

"Jadi sekarang kamu mau apa?"tanya Alvarez berjongkok didepan Reva.
"Hmmmmm"Reva berpikir keras.

Tapi setelahnya, jawaban Reva membuat Alvarez dan Zoe terkejut setengah mati.
"Reva, ganti deh, jangan itu"tolak Zoe.

"Kan tadi Alvarez bilang 'apapun'"kata Reva masih kekeh.
"Kamu tuh masih kecil jangan aneh-aneh, minta permen kek, es krim kek"kata Alvarez.
"Gamau tau, harus dilaksanakan"Reva menyilang kan tangannya di depan dada.

"Oke, tapi nanti aja kalo udah pulang"Zoe mendelik mendengar bujukan Alvarez.
"Oke"seru Reva.

"Udah kan? Sekarang tinggal pulang" Alvarez mengangkat tubuh Reva.
"Ayo"Zoe mengikuti dari belakang, dengan permen kapas di tangannya.

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang