Chapter 72

2.1K 84 4
                                    

"Al, makan dulu"Zoe memasuki kamar Alvarez.

"Nanti"balasnya tidak mengalihkan pandangannya dari handphone. Zoe mengangguk kecil, keluar dari kamar. "Apa Alva beneran marah gara-gara tadi siang?"gumamnya.

Ia membuka kembali pintu kamar Alvarez, menongolkan kepala nya di sela-sela pintu yang tidak terbuka lebar. "Al, Lo marah sama gue karna tadi siang?"tanyanya ragu-ragu. Alvarez tidak menjawab, merasa dikacangi Zoe menutup kembali pintu itu.

Handphone Zoe berdering. "Apalagi ini bocah satu"kesal Zoe.

"Apa?!"ucap Zoe sewot.
"Ampunnn, jaket gue ketinggalan disitu ga ya?"
"Mana gue tauu"jawab Zoe acuh.
"Ya makanya tolong dicekkk"yang disebrang sana juga tak kalah sewot.
"Males banget, gue lagi dilantai dua, mager kebawah"
"Aduhh, malesan banget si jadi orang, ga sampe lima menit kok"
"Tuan Daffa yang terhormat, saya sedang merasa lel-"

Klek

"Bikinin mie"tiba-tiba saja Alvarez membuka pintu kamarnya dan menyuruh Zoe membuat kan mie instan.

"Yaudah deh gausah, kayanya ketinggalan dirumah Arkan"ujar Daffa dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Mau bikin mie?"tanya Zoe. Alvarez menggeleng. "Gajadi", setelahnya ia masuk ke dalam kamar lagi. Zoe menghela nafasnya panjang.

'bodoamat sama Alvarez, gue cape mau tidur'batin Zoe yang sudah terlanjur kesal.

Dengan langkah yang cepat, Zoe pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang lelah.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Udah"

Hari ini, Alvarez sudah bisa berangkat ke sekolah. Tetapi masih seperti hari kemarin, Alvarez tidak banyak berbicara kepada Zoe. Dan Zoe juga masih ragu apa yang membuat Alvarez mendiamkan dirinya.

Mereka berdua pergi ke sekolah dengan menggunakan motor.

"Udah sembuh niii"ujar Daffa yang kebetulan juga masih berada di parkiran.

Zoe dan Alvarez turun dari motor, ketiganya berjalan bersama menuju kelas. "Pagi kak"Zoe mengangguk sambil tersenyum. Begitu juga dengan Daffa, berbanding terbalik dengan Alvarez yang hanya memasang wajah datar nya.

"Byeee"Zoe melambaikan tangannya dan berlari ke kelas.

Zoe meringis ketika ia tidak sengaja menabrak bahu seseorang. "Sorry"ujarnya tanpa melihat orang itu. "Lain kali jangan lari di koridor"

Zoe mendongak ketika mengenali suara tersebut. Zavier Dafandra. Zoe tersenyum kaku. "Duluan"ucapnya setelah itu.

"Gila kok tambah ganteng?"Zoe menggumam.

"Heh inget Zoe, udah jadi tunangan orang"lanjutnya menyadarkan diri sendiri.

"Morninggg"

Ia langsung duduk di bangku nya.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Al, ga ganti baju?" Zoe duduk di samping Alvarez yang sedang menonton TV.

Diam.

"Lo marah sama gue?"
"Gara gara apa?"

Diam.

Zoe merebut remote TV yang berada ditangan Alvarez dan mematikan TV itu. "Alvaa"panggil Zoe kesal, orang yang dipanggil nya tidak melirik sedikit pun, fokus menatap ke depan, menatap TV yang tidak menyala.

"Alvarez Mahardika"panggil Zoe sekali lagi. "Lo marah ke gue karna apaa?"tanya Zoe.

"Ga ada yang marah"akhirnya Alvarez mengeluarkan suaranya.
"Terus kalo ga marah apa namanya? Lo dari kemaren cuekin gue terus, gue tanya Lo jawabnya singkat"

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang