Pagi ini, Alvarez diantar oleh Bunda, Ayah, Zoe, dan Besperen. Mereka semua sudah berkumpul.
"Jauh banget si Lo"
"Kuliah disini aja, batalin"ucap Daffa seenaknya.Alvarez mendorong Daffa dengan pelan.
"Setuju ga, Dit?"
Radit menggeleng. "Setuju ga arkan?" Arkan juga menggeleng. "Yaudah, gue ga jadi bilang gitu"ucapnya setelah itu.
Alvarez menggelengkan kepalanya, lelah dengan tingkah laku Daffa. "Kalian kuliah yang rajin, biar cepet lulus"
Daffa langsung menyahut dengan percaya diri. "Ga perlu di bilangin, gue si emang udah rajin dari dulu"
"Ya ga, ayah?"
"Iya dehhh"jawab ayahnya.Zoe mencibir melihat itu. "Lo juga, biar ga lama lama disana"Alvarez mengangguk, sambil mengacak rambut Zoe gemas.
"Iyaa"Alvarez memeluk bundanya, cukup lama, setelah itu berpindah ke pelukan ayah.
Kemudian giliran Zoe masuk kedalam pelukan Alvarez. "Baik-baik ya disini, jangan genit-genit ke cowo lain"bisiknya.
"Iyaa"
"Love you"
"Love you too"Alvarez melepaskan pelukannya.
"Nitip Zoe ya"ucap Alvarez tentu kepada Besperen.
"Siappp"Alvarez mulai melangkah kan kakinya untuk pergi ke dalam pesawat. "Take Care, Rezz"Daffa melambaikan tangannya, dibalas acungan jempol.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
"ZOELINE, ADA RADIT DI DEPAN"
"IYA BENTAR, ZOE LAGI CARI TAS"
"TAS KAMU DI SOFA INI"Zoe menepuk dahinya, ia lupa. Zoe melangkah dengan cepat.
Radit menggeleng heran. "Dibilang jam 9"
"Ini juga jam setengah 10"
"Darimana nya, udah jam 10 lebih Zoe"
"Ya dehh, maaf, gue lupa mau main"
"Yaudah ayo cepet naik, yang lain udah nunggu"3 tahun sudah berlalu semenjak mereka lulus SMA. Dan yang perlu kalian ketahui, Alvarez hanya pernah pulang 1 kali, itupun karena bunda masuk ke rumah sakit.
Sampai sampai Arkan lupa kalo dia punya teman bernama Alvarez. Bukannya lebay ya, pikirannya dipenuhi materi materi yang membuat pusing bukan main, ditambah ia tidak pernah lagi melihat wajah Alvarez.
"Lo telat, Lo yang traktir"cercah Daffa langsung.
"Iya iyaaaa"Zoe si cuma iya iya aja."Kan, udah lah, mantengin laptop mulu"ucap Radit.
"Aduh nanti bentar lagi, masalahnya deadline nya besok"Febby tidak heran melihat pacarnya yang tiap kali terlihat sibuk dengan laptopnya. "Mau aku bantu?"
Arkan menggeleng sambil tersenyum. "Ga perlu, tapi makasih tawarannya"Daffa mencibir melihat pasangan itu.
Zoe membuka handphonenya sebentar. Alvarez sudah tidak mengabarinya 3 hari, padahal ia selalu aktif di medsos lain, Zoe tau itu.
"Kalian masih ada yang chat an sama Alva?"tanya Zoe penasaran.
Radit menjawab. "Gue, kenapa?"
"Terakhir kali kapan?"
"Tadi malem"
"Kok dia ga pernah ngabarin gue lagi ya?"Radit mengangkat bahunya, "mungkin sibuk, gue juga chat cuma nanya sesuatu"
Daffa mengangkat jempolnya tinggi, "betull, positif thinking aja Zoee"
"Iya deh, mungkin sibuk"balas Zoe pada akhirnya.
"Permisi, boleh gabung?"
Serempak Besperen menoleh ke arah sumber suara.
Yang mengira orang itu adalah Alvarez, kalian salah besar. Ini tidak seperti film di luar sana yang terkadang seseorang datang memberikan surprise kepada pasangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZoe [END]
Teen Fiction[BUDIDAYA KAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA,DAN JANGAN LUPA VOMENT] 'Al, I love you'-Zoeline 'Gatau diri, benci gue sama Lo'-Alvarez ___________________________ "Emang sekarang ga mau?"tanya Alvarez. "Ga mau apa?"Zoe bertanya polos. "Pacaran sama gu...