Chapter 73

2K 80 0
                                    

"Makin hari makin deket aja"
"Gue bosen si sebenernya, tapi ya gimana"ucap Zoe membalas omongan itu.

Alvarez tentu tidak terima karena perkataan Zoe. "Ohh gituu"
Zoe tertawa kecil. "Ngga, bercanda doang"

"Gapapa si bagus malah makin deket, tapi jangan lupa fokus, jangan bucin mulu, ujian bentar lagi"nasihat Daffa.
"Lo juga Feb, Kan, diusahain jangan berantem mulu, nanti pikiran buat ujian kebagi sama masalah percintaan kalian berdua"lanjutnya bijak. Daffa mau mereka lancar, tidak ada halangan, dan tidak kehilangan fokus pada saat ujian, ga lucu kalau salah satu di antara mereka nilainya ga memenuhi standar kelulusan, masa iya harus ngulang kelas.

Kalo Radit mah ga usah dikhawatirkan, otaknya udah mendukung banget dari lahir, ga belajar pun bisa dapet nilai sempurna.

"Siap, Lo tenang aja"kata Arkan menepuk pundak Daffa, meyakinkan.
"Gue ga ada wejangan?"tanya Radit.
"Lo mah ga usah di khawatir in, mau belajar apa ngga, nilai tetep bagus"
"Lebay, belajar itu harus Daff"
"Ya emang belajar itu harus, tapi kan kalo Lo ga belajar juga nilai masih aja sempurna"
"G-"
"Udah ga usah nyaut lagi, kebiasaan merendah juga ga baik Dit, aamiin in aja omongan gue"potong Daffa.

Radit terkekeh. "Aamiin deh"

"Lo juga, jangan mikirin Gia terus" Daffa mendelik sempurna.
"Radit cerita ke gue"Zoe berkata seperti itu karena wajah Daffa menampilkan ekspresi seakan bertanya, 'Lo tau dari siapa??'

"Jangan percaya Radit, mana ada gue mikirin Gia terus"ucap Daffa sedikit terdengar panik.
Yang lain terkekeh. "Gue si cuma ngomong dari apa yang gue rasa, Lo suka kn sama Gia?"

Daffa langsung menyambar. "BOONG MANA ADA"
"Ya gapapa daff kalo suka mah, wajar, cowo suka sama cewe"kata Arkan.
"Ya gue juga tau, cowo kalo suka sama cewe wajar, tapi orang gue ga suka Gia"balas Daffa masih menyangkal.

Radit melihat Daffa sambil berkata dalam hati, entah apa yang ia katakan, hanya Radit yang tau.

"Ya udah iya in aja, nanti juga kalo beneran suka, ngaku sendiri"ujar Febby menghentikan perdebatan ini.

✨✨✨✨✨✨✨

"AL, SINI DEH COBA, LIAT AYAH LAGI NGAPAIN"panggil Zoe keras. Ayah yang sedang bernyanyi di depan TV otomatis menoleh ke arah sumber suara. Disana terlihat Zoe yang sudah tertawa terbahak-bahak dan Alvarez yang baru saja keluar kamar.

"HAHAHAHA, KOK BERHENTI, LANJUTIN DONG, YAHH"ucap Zoe di sela sela tawanya.

Wajah ayah memerah karena malu, beliau memang tidak pernah menyanyi seperti ini, tidak tahu kenapa hari ini beliau sangat senang karena proyek yang sudah direncanakan bertahun tahun olehnya berjalan dengan sangat sempurna.

"Ga boleh gitu, kualat nanti"Alvarez menasihati Zoe. Zoe perlahan menghentikan tawanya.

"Tumben ih ayah nyanyi gini, proyeknya berhasil yah?"tanya Zoe yang mulai mendekat dengan Alvarez.
"Iya dong, ga sia-sia kan??"

Zoe mengangguk lalu mencium pipi ayahnya. "Ayah hebat banget"

Ayah yang mendengar itu langsung memeluk putri kesayangannya. "Anak ayah juga hebat"

Sedangkan Alvarez yang melihat interaksi itu tersenyum lebar. "Sini"Ayah menyuruh Alvarez untuk mendekat, tak berbeda dengan Zoe, Alvarez juga mendapat perlakuan yang sama. "Alva juga hebat"

Karena Zoe tidak terlalu suka suasana mellow langsung melepaskan pelukannya. "Gimana kalau kita makan makan? Ajak bunda juga"

"Setuju"kata ayah semangat.
"Aku juga setuju"Alvarez menyambung.

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang