Jangan lupa vote.
Happy reading🌹
----------------------------------------------------
Angin malam, mengiringi motor sport merah-putih yang ugal-ugalan di jalanan sepi tidak ada kendaraan yang berlalu lalang.
'Lelah' satu kata yang dibenak Naeks. Dia sangat lelah, menerima berturut-turut masalah yang datang.
Hanya satu Gadis yang ada di kepalanya.
Latina...
Gadis itu yang bisa menghilangkan lelahnya. Namun, semua itu tidak mungkin.
Mengingat papah Latina yang tidak menginginkan Anaknya berdekatan dengan dirinya.
Naeks berhenti di pelataran mansion mewah berwarna putih. Yah, rumah Latina. Keberhentian Naeks saat ini. Dengan mata yang melihat ke arah balkon kamar yang lampunya masih menyala, disana berdiri seorang Gadis cantik, berpakaian baju tidur.
Naeks melihat Latina yang juga melihat kearahnya, mata yang sama sama teduh.
Gumaman kecil di mulut sang gadis yang membuat dirinya tersenyum. Dia tau sang gadis merasakan apa yang dia rasakan, mata sang gadis mulai berkaca-kaca dia langsung melambaikan tangannya dan menghidupkan motornya.
****
Beda halnya dengan Latina, berdiri dibalkon kamar dengan mata menatap Bintang. Dia merindukan sang mamah, sangat merindukan. Dulu, disaat dia kecil sang mamah selalu menuruti apa yang dia inginkan waktu kecil dulu.Flashback on.
"Lati, jika Lati rindu sama Mamah, Lati liat Bintang diatas sana, ya. pasti kerinduan Latina bakal sembuh kalau liat Bintang." Latina kecil langsung mengarahkan matanya ketempat yang sang mamah tunjuk. Yaitu, beribu bintang yang ada dilangit.
"Tenapa, Mah? tok ati halus iat intang?" pertanyaan Latina membuat sang mamah tersenyum.
"Karena, Mamah hanya bisa di liat dari Bintang, Sayang." ujar sang namah dengan tangan yang mengelus halus kepala Latina.
"Ote, Mamah"
Flashback off.
Dari sana dia tahu, jika Bintang lebih indah. Bintang menyimpan banyaknya kehidupan.
"Mah, tunggu Lati, Lati bakal nyusul Mamah ke atas sana." gumam Latina dengan mata melihat kearah Bintang.
Beberapa saat Latina merasakan ada yang mengawasinya dari luar rumahnya, matanya langsung melirik kesana-kemari. Dan, tepat matanya melihat seorang lelaki yang duduk diatas motornya. Latina melihat kearah Naeks, mata Naeks menyampaikan betapa lukanya dirinya.
Betapa lelahnya tubuh itu, baju yang acak-acakkan dan mata yang teduh. Sangat menyakitkan.
Rasanya dia ingin keluar dan memeluk tubuh rentan itu, memeluk dengan kasih sayang. Dan, dia ingin menyampaikan kalau dia juga terluka seperti dirinya.
Tetapi, itu hanya angan-angan. Mengingat sang papah yang tidak menyukai kekasihnya, mengingat sang papah yang membenci kekasihnya.
"Maaffin, aku." Latina menggumamkan kata-kata itu dengan mata berkaca-kaca, Latina melihat ke arah Naeks yang melambaikan tangannya, lalu menghidupkan motornya.
Dia melihat Naeks menghilang dari pandangannya.
Air mata sudah turun, betapa rindunya ia kepada lelaki yang membuat dirinya tertawa.
****
Beda halnya dengan Rio, Ia sekarang ada dimall, tujuannya hanya satu, yaitu Toko Buku.Rio langsung memasuki Toko Buku. dia langsung berjalan menyusuri rak-rak buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAEKS & LATINA (Selesai✔️)
Novela JuvenilJANGAN LUPA COMENT & VOTE GAYSS Kalau tidak suka silahkan skip yaw. Ada revisi nama panggilan, revisi cerita yang typo-typo gays. Yang suka cerita anak pendaki ada disini yaw... ✿────✿────✿────✿────✿ King Naeks Adijaya. Perempuan mana yang tidak...