Haiiii👋 duhh alurnya makin aneh nih😌
🌹🌹🌹🌹
Siang hari.Ruangan Valen penuh oleh teman-teman sebayanya dan para orang tua. Valen yang tadi sudah siuman tidak menyangka jika Varel masih hidup. Mulai tadi tiga lelaki itu meminta penjelasan ke para orang tua. Frans menghela nafas sebelum menjelaskan kenapa Varel masih hidup.
"Jadi?" Tanya Naeks.
"Mayat yang kalian temukan bukan Varel, tapi orang lain. Ada musuh yang mengikuti kalian sampai puncak Gunung, tapi kalian tidak menyadari. Mereka sudah menyusun rencana dari jauh-jauh hari. Mereka membawa mayat yang mereka bunuh dengan cara tragis dan mereka tinggalkan di dekat pohon." Jelasnya. "Lalu Varel? Varel di pukul sampai tidak sadarkan diri, kepala Varel jatuh ke batu. Mereka langsung membawa Varel ketempat yang jauh dari jangkauan kalian. Sampai akhirnya nenek-nenek menemukan Varel di bawah pohon. Varel pingsan selama berhari-hari." Lanjutnya.
"Kok berbelit-belit ya?" Tanya Valen yang tidak paham.
Frans hanya memutar matanya jengah. Gini kalau menjelaskan ke anak muda yang otaknya setengah kodok pasti tidak masuk ke dalam otaknya.
"Intinya, itu bukan mayat Varel. Varel di buang jauh dari jangkauan kita terus nenek-nenek nemuin Varel dalam tidak sadarkan diri. Gitu kan Dad?" Jelas Latina.
Valen langsung meng'oh' riah dan mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
Rio dan Naeks terdiam, berfikir. Siapa yang sudah membuat rencana semulus ini? Dan mereka tidak menyadari jika musuh sudah membuat rencana sebusuk ini.
"Siapa?" Tanya Naeks.
"Aladabaran, Mafia Terkaya di Korea." Beritahu Frans.
"Sekarang kita berangkat." Naeks langsung berdiri dari duduknya.
Frans yang melihat anaknya tersulut emosi langsung menghalangi. "Jangan!"
Naeks melihat Frans dengan mengernyitkan jidatnya.
"Kita bikin strategi dulu. Jangan sampai kita mati di tangan musuh." Ujar Rega yang sedari tadi terdiam.
Naeks duduk lagi. Ia melihat ke arah Varel yang hanya menunduk. Naeks menepuk bahu Varel membuat Varel terkejut.
"Lu kenapa?" Tanya Naeks.
"Saya rindu nenek dan kakek di desa." Kata Varel.
Rio dan Naeks meminta penjelasan ke kedua pria paruh baya itu.
"Varel hilang ingatan." Ujar Rega.
Mereka langsung menghela nafas.
"Tempat lu disini, Rel. Tapi tenang nanti kita bisa jenguk nenek dan kakek kok." Hibur Naeks. Varel menganggukan kepalanya dengan sendu.
Ia merindukan kakek dan neneknya di desa. Yang setiap pagi selalu ke sawah menemani kakek. Sekarang, malah berdiam diri tak tahu mau apa.
"Ja," panggil Latina. Naeks yang di panggil mengintonasikan matanya ke Latina.
"Kenapa sayang?"
"Apa kita nggak ngasih tahu ke Anggie kalau Varel masih ada? Kasian Anggie."
"Nggak. Nanti Varel kenapa-napa lagi karena Anggie." Bukan Naeks yang berkata tapi Valen.
Gladis yang duduk di samping Valen langsung mengelus tangan Valen. "Kasian Anggi, pasti tertekan. Kalau kita nggak ngasih tahu nanti Anggie merasa kalau kita nyembunyiin Varel." Jelas Gladis.
"Tapi-"
"Gue udah kirim pesan ke ibunya Anggie." Ujar Rio.
Mereka yang di sana menatap Rio tak percaya kecuali Varel.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAEKS & LATINA (Selesai✔️)
Novela JuvenilJANGAN LUPA COMENT & VOTE GAYSS Kalau tidak suka silahkan skip yaw. Ada revisi nama panggilan, revisi cerita yang typo-typo gays. Yang suka cerita anak pendaki ada disini yaw... ✿────✿────✿────✿────✿ King Naeks Adijaya. Perempuan mana yang tidak...