Chapter 43...

160 15 6
                                    

Mengcape😌

🌹🌹🌹🌹

Naeks masuk ke dalam mansion daddynya, di ruang tamu duduk gadis cantik dengan makanan di pangkuannya matanya fokus melihat kearah Televisi. Naeks berjalan ke belakang gadisnya untuk mengkagetkan gadisnya.

"Hayoooo!" Sentak Naeks, Latina yang fokus dengan siaran di Televisi langsung kaget.

Ia memukul Naeks dengan kesal. "Kebiasaan!"

Naeks hanya tertawa melihat wajah kesal gadisnya. Ia langsung duduk di samping Latina, lalu menggenggam tangan gadisnya.

"Maaffin aku ya tadi marah-marah gitu sama kamu." Ujarnya, Latina hanya menganggukan kepalanya.

"Kapan Varel akan ingat Ja?" Tanya Latina.

"Nanti, tunggu ya," katanya. Latina hanya menganggukan kepalanya.

"Kamu udah makan belom?" Tanya Naeks.

"Udah tadi bareng mommy." Jawab Latina.

Mereka memfokuskan ke TV yang sedang siaran.

*****
Seorang pria saat ini sedang menatap dirinya di cermin kaca. Rambut gondrongnya, wajah yang kacau, kulit yang pucat.

"Anggie," lirihnya. "Aku mengingatmu." Ujarnya dengan tersenyum sinis.

Ia menatap tajam ke arah kaca. "Aku benci kamu Anggie, rasa cinta ini sudah hilang dan mulai tumbuh rasa kebencian pada kamu."

Ia keluar dari kamarnya, lalu keluar menuju pintu Mansion. Ia akan menemui gadis yang dulu ia cintai namun mencampakkannya. Varel menaiki mobilnya yang sudah lama tidak ia sentuh.

Ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Varel menyalip mobil yang ada di depanya dengan emosi yang menggebu. Sesampainya ia di depan rumah sederhana. Ia keluar dari mobilnya. Hari sudah malam, jam menunjukkan pukul 12 malam.

Ia mengetuk pintu itu, beberapa kali ia mengetuk pintu. Pintu di buka dari dalam, berdiri di depannya seorang gadis cantik.

"V-Varel," wajahnya menunjukkan ketidak percayaan.

"Kamu ngapain disini?" Tanya gadis itu dengan wajah menunjukkan kesenangan.

"Jalang." Ujar Varel. Anggie membolakan matanya, matanya mulai memanas.

"Benerkan? Lu jalang. Lu seakan-akan tatau malu datang ke kehidupan gue lagi setelah apa yang lu lakuin sama gue Anggie." Ujarnya dengan tersenyum sinis.

"Rel, aku tahu dulu aku salah ak-"

Varel langsung memotong perkataan Anggie. "Pengen balik sama gue? Tidak semudah itu. Mulai sekarang lu jauhin gue, dan gue akan mencari perempuan yang lebih baik dari lu. Ohiya, besok gue akan berangkat ke desa untuk menjemput calon istri dari keluarga Saputra." Ujarnya.

"Ka-kamu bohong kan Rel?" Tanya Anggie.

"Bohong? Untuk apa gue bohong. Dia yang selalu ada di saat gue sakit, dia yang melepas semua rasa sakit di hati gue. Dan gue? Mulai mencintai dia. Tunggu undangan dari gue Anggie." Setelah mengatakan itu Varel memasuki mobilnya lalu pergi dari sana.

Meninggalkan Anggie yang menangis keras di malam hari. Varel sudah melupakan dirinya, Varel sudah tidak mencintai dirinya lagi. Ia tahu ia salah mengabaikan Varel tapi kenapa sesakit ini saat di benci oleh orang yang di cintainya.

"Kita akan pulang kampung Nggie, kita akan pergi jauh agar kamu bisa melupakan lelaki itu." Ujar seorang lelaki paruh baya dari belakang tubuh Anggie. Anggie hanya menganggukan kepalanya.

****
Tiga orang lelaki saat ini panik saat melihat sahabatnya yang tidak ada di dalam kamarnya.

"Lu udah cari ke semua tempat?" Tanya Naeks.

NAEKS & LATINA (Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang