Chapter 22

143 55 6
                                    


Happy Reading!

🌹🌹🌹🌹

Berlin, Jerman.

"Pah, Lati kapan pulang?" Tanya gadis itu kepadaa ayahnya.

"Nanti, kalau kamu sudah sembuh." kata sang ayah.

Latina, yeah gadis itu adalah kekasih Naeks. Latina hanya berdiam diri dengan mata menerawang kearah depan.

Dirinya sangat merindukan lelaki gagah itu. Lelaki yang di cintainya. Namun, dirinya bisa apa selain berdiam dan menunggu.

"Kamu mau Vidio Call Naeks?" tanya Rega dengan tangan mengelus rambut anaknya.

Latina langsung menganggukan kepalanya dengan senyuman dibibirnya.

Rega langsung memberi handphonenya ke Latina yang di sambut dengan senang hati oleh gadis kecil itu.

****

Jakarta, Indonesia.

"Valennn! Lipstik aku mana?!"

"Aku nggak tau sayang."

Teriakan-teriakan menggema di mansion besar Darkace. Dari pintu besar keluar lelaki kekar dengan menghela nafas.

"Eh, abang Naeks baru keluar," sapa Valen dengan wajah cengengesan.

"Diem cot."

Kring kring kring

Beberapa saat handphone Naeks bunyi dari saku celananya. Naeks langsung mengambilnya.

Tertanda ayah Rega- yang menelfonnya.

Naeks langsung mengangkatnya. Saat mengangkat Naeks langsung tersenyum sumringah.

"Sayang!" Sapa Naeks dengan senyuman dibibirnya yang tidak pernah lepas.

"Hai, kamu gimana kabarnya?" Sapa gadis di sebrang sana.

"I'm fine, kamu gimana? Aku kangen sama kamu, kapan kamu balik?"

"Belom tau, Naeks." Jawab Latina dengan wajah cemberutnya.

Naeks langsung terkekeh sesaat melihat gadisnya yang cemberut. Ah, dia sangat merindukan gadisnya.

"Hei, jangan cemberut dong anak cantik," kekeh Naeks.

"Kamu disana baik-baik, ya. Jangan sering berantem nggak baik berantem terus, Naeks."

"Iya bawel," ujar Naeks dengan senyuman tak pernah luntur.

Tiba-tiba ...

"Naeks lu nggak mau makan?" teriak Valen.

Naeks langsung berjalan ke ruang makan. Disana sudah ada sahabat-sahabatnya.

"Mereka merindukanmu, Honey." ujar Naeks. Mereka yang disana menatap dirinya bingung.

"Aku ingin menyapa mereka, Naeks."

Saat mereka mendengar suara yang dirindukan mereka semua langsung mendekat ke arah Naeks.

"Latina!!!" Sapa mereka dengan suara antusiasnya.

"Aaaa Lati, Glad kangen sama Lati tau," rengek Gladis.

"Aku juga kangen sama kalian, kok." ujar Latina dengan senyuman yang tidak hilang dari bibirnya.

"Ahiya, tunggu aku pulang, ya. Kalian jangan sering berantem. Aku matiin dulu, ya. Ayah udah manggil." ujar Latina.

"Bay bay,"

NAEKS & LATINA (Selesai✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang